5

3.5K 267 3
                                    

Backsong : BTS - SAVE ME

Hembusan angin menerpa wajah halus Rosè yang lembut, Rosè yang sedang menikmati hari minggu itu terlihat sangat senang. Sesekali, ia memikirkan kejadian semalam. Kejadian dimana ia mengajak seorang musuh menjadi teman. Ya, mungkin ini bukanlah hal yang besar tapi entah kenapa saat Rosè mendengarkan kisah kehidupan Chanyeol, ia merasa sangat kasian.

"Eomma, aku akan pergi keluar" ucap Rosè meminta izin untuk berjalan-jalan dihari minggu.

Rosè berjalan sendirian tanpa ada seseorang yang menemaninya, ia sudah terbiasa akan hal ini. Sambil mendengarkan lagu dengan headseat ditelinganya, liburan ini terlihat sangat nikmat walau hanya sekedar berjalan-jalan.

Rosè memutuskan untuk duduk seraya meminum secangkir coffee disebuah Cafè yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Rosè mulai memasuki Cafè dan duduk disebuah bangku yang letaknya pojok ujung.

"Wah aku rasa ini Cafè yang bagus, sama seperti di Australia," gumam Rosè sambil menatap kesekeliling Cafè.

Rosè memesan secangkir Coffee panas dan juga Cake! Iya, makanan kesukaan Rosè adalah Cake tepatnya rasa Choco.

Beberapa menit kemudian, seorang pelayan datang untuk mengantar makanan pesanan Rosè, tapi Rosè merasa tidak asing lagi dengan pelayan itu.

"Ini makanan anda, silahkan dinik-" pelayan itu menghentikan kalimatnya saat melihat Rosè dihadapannya. Rosè terkejut.

"Chanyeol? Kau bekerja dihari minggu?" Tanya Rosè.

"Eoh, aku kan sudah bilang aku harus bekerja dan kau kenapa kau berkeliaran dihari minggu seperti ini?" Balas Chanyeol bertanya.

"Omoya, aku lupa. Em sampai kapan kau harus bekerja hari ini?,"

"Mungkin 15menit lagi aku akan pulang,"

"Ey, pulangnya nanti saja. Kau ingin temani aku ke toko buku?" Tawar Rosè.

"Aish jinjja. Baiklah,"

Rosè pun menunggu Chanyeol untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sembari meminum Coffee yang ia pesan tadi. Hingga beberapa saat kemudian, Chanyeol datang menghampiri Rosè yang sudah terlihat sangat bosan.

"Chaeyoung-ah mianhae karena sudah membuatmu menunggu" ucap Chanyeol.

"Eh gwenchana, ini bukanlah hal yang besar. Baiklah kalau begitu, bisakah kita pergi sekarang?" Ajak Rosè sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Nee,"

Chanyeol dan Rosè berjalan menyusuri kota Seoul hanya berdua. Terlihat kebahagian diantara keduanya, bahkan Chanyeol membuat Rosè selalu tertawa lepas.

Tiba-tiba saja, Chanyeol berhenti didepan sebuah toko mainan anak-anak. Ia melihat sebuah boneka Pororo yang tidak lain adalah boneka kesukaan adik perempuannya.

"Waeyo?" Tanya Rosè penasaran.

"Aku selalu ingin membelikan boneka itu untuk dongsaeng-ku, tapi kau taukan aku tak mempunyai banyak uang untuk membeli boneka itu," balas Chanyeol dengan wajah sedih.

Rosè menepuk pelan pundak Chanyeol, "kau tak perlu khawatir, boneka itu akan ada ditanganmu sekarang"
Rosè menarik tangan Chanyeol memasuki ke dalam toko mainan itu.

Rosè mengambil boneka Pororo itu dan langsung berjalan ke kasir. Melihat perilaku Rosè seperti ini, Chanyeol berusaha menghentikan Rosè untuk membelikan boneka itu untuk adiknya. Tapi apa daya, dengan sikap keras yang dimiliki Rosè tentu saja Chanyeol kalah.

"Ini ambilah dan jangan merasa tidak nyaman seperti itu. Aku menganggap adikmu seperti adikku juga, arasseo?" Rosè tersenyum manis. Chanyeol hanya menjawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum.

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, sekarang hari sudah mulai malam. Rosè memutuskan untuk ikut pulang bersama Chanyeol, em maksudnya ikut ke rumah Chanyeol.

Mereka harus berjalan sekitar 15 menit dari toko mainan, diperjalanan Rosè sudah mulai merasa lelah karena dari tadi ia terus menerus berjalan.

Hingga akhirnya, mereka tiba dirumah Chanyeol yang sangat sederhana. Rosè tercengang dengan keadaan pemukiman disekitar rumah Chanyeol. Ya pemukiman yang sangat-sangat sederhana.

"Mian karena keadaannya seperti ini" ucap Chanyeol.

"Eh kenapa kau meminta maaf, tenang saja aku ini orangnya tidak terlalu menuntut. Sudahlah, lebih baik kau berikan boneka ini kepada dongsaeng-mu" Rosè mendorong pelan tubuh Chanyeol agar segera memberikan boneka itu kepad adiknya.

"Yerin-ah~" teriak Chanyeol saat membuka pintu rumahnya. Terlihat Yerin adik Chanyeol yang sedang belajar sendirian diruang tamu.

"Oppa!" Seru Yerin sembari berlari ke arah Chanyeol dan memeluknya. Rosè tersenyum hangat melihat Yerin.

"Oppa dia siapa?" Tanya Yerin saat melihat Rosè yang sedari tadi hanya diam disamping Chanyeol.

"Eoh ini Chaeyoung-eonnie, dia teman oppa. Ayo beri salam,"

"Annyeonghaseyo Yerin imnida" ucap Yerin sambil membungkukkan badannya tanda memberikan salam kepada Rosè.

"Annyeong Yerin-ah, omona kau lucu sekali"

Chanyeol menatap Rosè sambil tersenyum.

"Chanyeol-ah, ayo berikan bonekanya" ucap Rosè.

Chanyeol pun menundukkan badannya kehadapan Yerin, sambil mengelus lembut kepala Yerin.

"Uri Yerin-ah, oppa akan memberikanmu sebuah hadiah dan hadiah ini bukanlah dari oppa tapi dari Chaeyoung-eonnie" ucap Chanyeol sambil menyodorkan boneka Pororo yang telah mereka beli tadi. Yerin tersenyum senang.

"Chaeyoung-eonnie gamsahamnida,"

Setelah memberikan boneka Pororo kepada adiknya Chanyeol, Rosè pun pamit untuk pulang.

"Chaeyoung-ah aku akan mengantarmu pulang" tawar Chanyeol. Rosè menggelengkan kepalanya.

"Aniyo, aku akan pulang sendiri saja. Lagipula adikmu akan sendirian nanti, aku pulang dulu ya, annyeong~" pamit Rosè sambil melambaikan tangannya kepada Chanyeol.


Jangan lupa vote dan comment^^
Xoxo❤

For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang