8

2.8K 265 11
                                    

Yah, liburan natal. Itu yang membuat Rosè senang. Tahun ini, ia akan merayakan natal di Korea. Mungkin Rosè merasakan suasana natal yang berbeda disini.

Rosè berjalan malas menuju sekolah, hari ini cuacanya sangatlah dingin dan juga bersalju. Tidak lupa, Rosè mengenakan mantel yang sangat tebal dan juga sarung tangan hangatnya.

"Uwah, ini sangat dingin" gumam Rosè seraya menggesekkan kedua tangannya untuk menghangatkan tubuhnya.

Rosè pun mulai memasuki gedung sekolah, disana sudah tampak banyak orang. Wah, ternyata pohon natar sudah terpasang tepat didepan pintu masuk. Sangat indah.

"Chaeyoung-ah!" Teriak seorang lelaki dari belakang, dan suaranya terdengar tidak asing bagi Rosè. Rosè pun membalikkan badannya mengarah lelaki itu yang tidak lain adalah Chanyeol.

"Kau tidak menungguku di halte bus!" Seru Chanyeol sambil mengkerutkan wajahnya, terlihat seperti seorang bayi yang sedang marah.

"Aigoo, kau marah?mianhae. Aku kira kau sudah berangkat, jadi aku duluan" jelas Rosè diiringi dengan senyuman.

Jujur saja, Chanyeol tidak bisa maraj kepada Rosè saat Rosè menampakkan senyuman yang begitu manis kepadanya, malah membuat Chanyeol ingin tersenyum lebar.

"Baiklah aku mengerti,"

Singkat waktu, Rosè berjalan bersama Chanyeol menuju kantin. Mungkin hari ini sekolah akan pulang cepat, karena besok sudah perayaan natal. Terlebih lagi, Rosè juga harus menghias pohon natal dirumahnya.

"Chanyeol-ah, kau mau tidak menemaniku ke toko peralatan natal?" Ajak Rosè.

"Eung, tentu saja bisa" balas Chanyeol.

- - -

Jam sekolah sudah berakhir, Rosè dan Chanyeol berjalan bersama menuju toko peralatan natal, sesuai janji Chanyeol tadi ia akan menemani Rosè hari ini.

"Wah yeppo!" Seru Rosè saat melihat hiasan yang bertemakan natal.

"Eung yeppo, seperti kau" tukas Chanyeol sambil menatap ke arah Rosè dengan senyuman yang manis. Rosè terkejut.

"Ah!itu bagus sekali" ucap Rosè berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.

Entah kenapa jantung Rosè sangat berdegup sangat kencang sekali saat Chanyeol memujinya seperti itu. Padahal teman-temannya sering memujinya seperti itu bahkan sering, tapi tidak ada reaksi apa-apa terhadap dirinya. Aneh.

"Em , aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu" ucap Chanyeol yang terlihat sangat serius.

"Ada apa?katakan saja" balas Rosè santai.

Chanyeol mulai mendekatkan jarak antara dirinya dan juga Rosè. Membuat jantung Rosè semakin berdegup kencang, bahkan sekarang sangat kencang.

"Y-ya..." ucap Rosè terbata-bata karena gugup namun Chanyeol tidak meresponnya.

"Chaeyoung-ah, aku tidak tau perasaan apa yang sudah menghantuiku sejak pertama kali kita bertemu. Hatiku selalu nyaman saat bersamamu, mungkin aku menyukaimu..." jelas Chanyeol.

"Ah yang benar saja, kau ini hanya terbawa suasana saja Chanyeol-ah" balas Rosè mengelah.

"Ani, aku yakin dengan hatiku" balas Chanyeol lagi coba meyakinkan Rosè.

Rosè hanya diam tidak merespon pernyataan Chanyeol, ia tidak tau lagi ingin berkata apa dengan situasi seperti ini juga, Rosè membuat dirinya semakin gugup.

Mungkin Chanyeol bermaksud untuk menunggu jawaban Rosè namun Rosè hanya diam tidak berkutik sama sekali. Hingga akhirnya,

"Saranghaeyo" tutur Chanyeol seketika membuat Rosè kaget.

"Mwo?" Balas Rosè gugup.

"Apa kau sud-" seketika Chanyeol memotong kalimat Rosè dengan membungkam bibir Rosè dengan ciuman.

Waktu serasa terhenti, Rosè tidak bisa berkutik. Ia membeku, seakan-akan tubuhnya mengeras bagaikan batu. Chanyeol mencium Rosè dengan bibir lembutnya itu, ia semakin larut terbawa suasana.

Tiba-tiba saja, Rosè mendorong tubuh Chanyeol, berusaha untuk memberhentikan ciuman itu. Namun apa daya, Chanyeol semakin erat memegang kedua pinggang Rosè dengan tangannya hingga membuat Rosè gagal.


Jangan pelit untuk menekan tulisan VOTE^^

For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang