"Eomma, aku berangkat dulu~" teriak Rosè seraya berlari ke luar rumah. Waktu telah berjalan sangat cepat, Rosè sudah mulai terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang.
Selain itu, ia juga mendapatkan kekasih yang sangat baik dan juga perhatian. Bagi Rosè, Chanyeol bagaikan malaikat yang ditakdirkan untuk dirinya.
Rosè berjalan menuju halte bus dekat rumahnya, tidak terasa musim dingin akan berakhir. Liburan musim panas pun menanti, Rosè berharap musim panas pertamanya di Korea ini akan menjadi peristiwa yang menyenangkan.
Tiba-tiba saja, langkah Rosè terhenti sesaat ia melihat Chanyeol dengan seseorang di halte bus. Bukan main, itu adalah teman sekelas Rosè. Chaemin. Jung Chaemin.
Rosè pun berusaha tidak meneruskan langkahnya, ia ingin melihat apa yang sedang dilakukan oleh mereka berdua. Terlihat Chanyeol yang sedari tadi berbicara begitu juga dengan Chaemin.
Tak disangka, Chaemin memeluk erat tubuh Chanyeol. Bukannya melepaskan pelukan itu, Chanyeol malah diam membeku. Membuat Rosè kesal, Rosè berlari menuju sekolah sambil menangis.
Ia tidak menyangka bahwa Chanyeol bisa melakukan hal seperti ini kepadanya. Padahal Rosè sudah menaruh harapan yang besar kepada Chanyeol, tapi kenapa ia mengkhianati Rosè seperti ini.
- - -
Sesampainya disekolah, Rosè langsung berjalan menuju kelasnya. Ia tidak ingin pergi kemana-mana ataupun menemui siapapun. Rosè hanya ingin sendirian, ia tidak ingin diganggu.
Dengan wajah yang sendu, Rosè berusaha untuk berkonsentrasi dalam pelajaran namun apa daya pikiran ini terus saja menghantuinya.
Teng!
Bel baru saja berbunyi, makan siang pun menanti. Rosè memutuskan untuk menetap dikelas, ia tak ingin keluar. Ya, hari ini Chanyeol tidak ada dikelas karena ada kepentingan organisasi yang harus membuatnya absen.
Brak!
Bunyi pintu terbuka, membuat Rosè terkejut. Rosè menatap ke arah pintu melihat siapa yang datang. Chanyeol. Namja itu datang untuk menghampiri Rosè, kekasihnya.
"Chaeyoung-ah" panggil Chanyeol dengan riang. Namun Rosè tidak memberikan respon apapun.
"Eh?kau kenapa?kau terlihat tidak sehat, apakah kau sakit?" Oceh Chanyeol seraya menggenggam erat tangan Rosè. Rosè tersenyum tipis.
"Apakah...kau bersenang-senang dengan Chaemin?" Tanya Rosè tiba-tiba.
"Mwo?apa maksudmu?!" Seru Chanyeol terkejut.
"Yang benar saja!aku melihatmu berpelukkan dengan Chaemin. Ya, sekarang aku tau semua lelaki itu sama saja!aku membencimu Park Chanyeol!" Ucap Rosè dengan lantang, membuat Chanyeol terkejut dengan pernyataan Rosè.
"Kau sudah salah paham Chaeyoung-ah, aku-"
"Tidak perlu ada penjelasan lagi, semua sudah sangat jelas dengan kedua mataku. Terima kasih atas segalanya" ucap Rosè.
- - -
Kehidupan Rosè berubah lagi, ia sudah tidak mempunyai hubungan lagi dengan Chanyeol. Benar-benar, hal ini membuatnya sangat sakit. Ia tidak bisa menahan ini.
Rosè berjalan menuju perpustakaan, tidak ada yang menemaninya kali ini. Ia benar-benar pergi sendirian.
"Ah, sepi sekali. Padahal ujian tengah semester sudah dekat" lirih Rosè, ia berjalan menuju salah satu bangku kosong yang berada dipojok ruangan.
Rosè menatap ke sekeliling ruangan.
Seketika saja ia teringat akan Chanyeol. Memang benar-benar, sekarang Rosè sangat kesal kepada Chanyeol."Kenapa aku harus memikirkannya,cih~" gumam Rosè seraya meraih buku yang ada didalam tasnya.
- - -
Chanyeol tengah sibuk mengepel lantai di Cafè, tempat ia bekerja. Hari-hari yang ia lewati sekarang telah berubah, ia tidak bersama Rosè lagi sekarang. Karena kesalahpahaman itu membuat mereka berdua harus berpisah.
Kring!
Terdengar suara lonceng yang menandakan ada seseorang yang telah datang. Dengan sergap, pandangan Chanyeol mengarah ke arah pintu.
Apa ini, Chaemin datang ke Cafè. Dengan wajah yang penuh dengan senyuman, Chaemin terlihat sangat senang.
"Chanyeol-ah~" panggil Chaemin sambil melambaikan tangannya. Chanyeol tersenyum tipis.
Chaemin berjalan menghampiri Chanyeol yang terlihat sangat sibuk.
"Chanyeol, Ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu" ucap Chaemun tiba-tiba.
Chanyeol terdiam, ia menghempaskan genggaman pel yang ada dikedua tangannya. Menatap ke arah Chaemin dengan penuh kekesalan.
"Apa lagi yang akan kau katakan?apakah kau tidak puas dengan semua kejadian ini?" Teriak Chanyeol, membuat seisi Cafè tercengang.
"Cih, kita sudah berteman sangat lama. Kenapa kau tidak menyadari perasaanku padamu?kenapa?!" Sentak Chaemin diiringi dengan tangisan.
"Mianhae. Aku tetap memilih Chaeyoung" balas Chanyeol dengan tatapan yang tajam.
Sorry for make u waiting guys. Im really really sorry, bcs of my exam and my homework i can't write this story for long long time. Dan sekarang aku udh bisa nyempetin buat nulis hehe
Jangan lupa vote dan comment
Saranghae!
TBC~