13

1.8K 140 16
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, Rosè dan Chanyeol melalui hari-hari bersama selama liburan ini. Terlebih lagi, setelah hubungan mereka membaik. Hari ini bertepatan hari jadi  mereka yang ke 1 tahun. 

Chanyeol berencana ingin mengajak Rosè berjalan-jalan, ya walaupun itu tidak pergi ke Restoran yang mahal. Terlihat Chanyeol yang sedang menyiapkan makanan untuk adiknya. Memang hari ini libur, tapi bukan berarti Chanyeol juga libur mengurus adiknya itu, "Oppa, kau akan pergi ke rumah Chaeyoung-eonnie?" Tanya gadis yang berkuncir dua itu.

Chanyeol tersenyum, "em, waeyo?" Ucap Chanyeol balik bertanya, gadis itu terlihat berpikir sejenak seraya memainkan sendok yang ada ditangannya, "aniyo, aku hanya ingin bertemu dengan Chaeyoung-eonnie"

"Kalau begitu, apa kau ingin ikut?" Ajak Chanyeol--mengacak-acak pelan rambut adiknya itu, "bolehkah?" Balasnya polos, "tentu saja".

Setelah selesai sarapan pagi, kini kedua saudara itu bersiap-siap untuk menjemput Rosè. Chanyeol pun membantu adiknya untuk berpakaian.

- - -

"Wah, Chaeni-ah..." sapa Rosè sesaat Chanyeol dan Chaeni-adiknya Chanyeol tiba dirumahnya. Chaeni, terlihat langsung berlari ke arah Rosè dan memeluknya erat.

"Mianhae, karena aku mengajaknya" ucap Chanyeol, "kenapa kau meminta maaf?aku senang kalau Chaeni ikut" balas Rosè. Tanpa basa-basi lagi, mereka langsung pergi ke sebuah taman bermain yang letaknya tidak jauh dari Kota Seoul.

Mereka pun berjalan menaiki bus, Rosè menggendong Chaeni yang terus menempel padanya. Ini membuat Rosè gemas kepada adiknya Chanyeol.

"Chaeni-ah, sebaiknya kau jalan saja. Chaeyoung-eonnie terlihat kelelahan" ucap Chanyeol sambil mencubit pipi Chaeni, "aigoo, apakah kau iri kepada Chaeni?" Ejek Rosè yang membuat Chanyeol terdiam.

Setelah berjalan-jalan di wahana bermain, tidak terasa--Chaeni tertidur dipelukan Rosè. Ia benar-benar kelelahan.

"Adikku benar-benar menyulitkan" ucap Chanyeol seraya menatap ke arah Rosè yang terlihat memusuti kepala Chaeni lembut, "kenapa kau berkata seperti itu, aku sangat suka dengan anak kecil. Kau tau?aku bahkan ingin memiliki adik" balas Rosè panjang lebar.

Mereka pun memutuskan untuk pergi ke Cafè yang berada ditaman bermain itu, untuk beristirahat sejenak, lagipula Chaeni juga tertidur, "kau pesan apa?" Tanya Chanyeol, "aku pesan coffee latte saja" balas Rosè.

"Hey, kau tidak merindukan ku?" Tanya Chanyeol tiba-tiba yang membuat Rosè tersipu malu, Rosè pun memperlihatkan tatapan yang sengit kepada Chanyeol, "ya...kau ini!" Seru Rosè memukul lengan kekar Chanyeol yang diiringi dengan rintihan kecil.

"Aigoo, kau tumbuh dengan sangat baik Chanyeol-ah" ejek Rosè, setelah perbincangan singkat yang dilakukan Rosè dan Chanyeol--tiba-tiba saja Chaeni bangun.

"Oppa...." rintih Chaeni sesaat ia terbangun dari tidur singkatnya, Rosè pun langsung memberikan respon yang cepat sesaat Chaeni terbangun, "aigoo, uri Chaeni sudah bangun eh" ucap Rosè sambil mengelus lembut pelipis Chaeni.

"Chaeni-ah, ireona, kau belum makan" sahut Chanyeol, "eoh kau belum makan sama sekali, Chaeni" sahut Rosè lagi. Rosè pun memesan makanan makan siang untuk mereka bertiga.

- - -

Setelah selesai menghabiskan makanan mereka, terlihat Chaeni yang sudah mulai bosan berada ditaman bermain seharian. Chanyeol pun mengajak Rosè untuk kerumahnya, terlebih lagi hari sudah semakin sore.

Mereka pun berjalan menuju halte bus, seraya menunggu bus tujuan mereka datang--Chanyeol dan juga Rosè duduk dibangku halte, Chaeni yang saat itu masih tertidur lelap--membuat Chanyeol ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk bermanja kepada Rosè.

Ia menyandarkan kepalanya ke pundak Rosè, "akhirnya, aku bisa merasakan kenyamanan" ucap Chanyeol lega. "Pabo, jadi kau memanfaatkan situasi ini untuk tidur dipundakku?" Kekeh Rosè, "mwoya ige, noe siroe?" Terlihat Chanyeol yang merajuk karena sindirian Rosè.

"Ya!apakah kau anak kecil?berhentilah berperilaku seperti itu" seru Rosè dengan suara berbisik agar tidak membangunkan Chaeni. Chanyeol tidak merespon perkataan Rosè, ia malah semakin terlelap di pundak mungil kekasihnya itu.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya bus tujuan mereka tiba. Rosè pun mencoba membangunkan Chanyeol yang masih tertidur di pundaknya, "Chanyeol-ah, ireona" dengan sekali sentilan pun Chanyeol langsung terbangun.

- - -

Chanyeol melanjutkan kegiatannya--tidur dipundak Rosè. Jujur saja, bukannya membuat suasana romantis malah membuat Rosè bosan. Padahal ia ingin berbincang-bincang bersama Chanyeol tapi lelaki ini malah tidur terlelap.

"Asih, padahal aku ingin berbincang dengannya" gumam Rosè--mempoutkan bibir mungilnya.

Setelah lama berada diperjalanan, akhirnya mereka tiba. Chanyeol pun langsung merebut Chaeni agar Rosè tidak merasa kelelahan karena menggendong tubuh Chaeni seharian, walau Rosè menolak, namun apadaya Chaeni adalah adiknya.

Sesudah sampai dirumah, Chanyeol langsung menidurkan Chaeni dikamarnya. Rosè menunggu Chanyeol diruang tamu, ya bisa dibilang ruang serbaguna, karena rumah yang tidak terlalu besar ini.

"Em, apa kau lapar?" Tanya Chanyeol, Rosè mengangguk pelan menandakan iya, "ah baiklah, aku akan buatkan makanan kesuakaanmu" lanjut Chanyeol, namun saat Chanyeol ingin melangkah Rosè langsung menahannya dengan memberikan backhug. Seketika suasana menjadi sunyi.

Entah kenapa, Rosè ingin sekali memeluk Chanyeol, "ya...waeyo?" Tanya Chanyeol yang masih tidak berkutik sama sekali, "geunyang...bogosipeo" sahut Rosè. Chanyeol mempalingkan tubuhnya, memegang kedua pundak kekasihnya itu. Dan pasti kalian tau apa yang akan terjadi selanjutnya, Rosè sudah menutup kedua matanya erat, membungkan bibirnya rapat, "aish, ada tomat dibibirmu" seketika wajah Rosè langsung berubah.

"Ya!" Seru Rosè, Chanyeol tertawa lepas saat melihat ekspresi wajah Rosè yang menahan betapa malunya peristiwa tadi. "Mianhae" ucap Chanyeol yang langsung mengecup bibir Rosè, "kau kira aku tidak mengerti eoh?" Lanjut Chanyeol yang diiringi senyuman manisnya.

TBC~

For youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang