Ciuman itu masih terasa dibibir manis Rosè. Jujur, ia terus terbayang akan hal itu sampai-sampai ia tidak terlihat fokus saat melakukan sesuatu.
Rosè berjalan sambil menatapi jalan yang tidak ada apa-apanya. Ia ingin menyegarkan pikirannya. Berjalan sendirian di pinggiran sungai yang indah membuat Rosè senang.
Sesekali ia teringat akan kejadian itu tapi ia berusaha untuk melupakannya. Tiba-tiba saja langkahnya terhenti, seorang lelaki telah menahannya untuk melangkah. Rosè menatap wajah lelaki itu dan ekspresi wajah Rosè tidak main-main, ia sangat terkejut.
"DAVID!" Teriak Rosè pecah saat David temannya di Australia sekarang ada dihadapannya. David menampakkan senyuman yang sangat senang begitu juga dengan Rosè.
"It's been long time, Rosè" ucap David sambil mengacak lembut rambut Rosè.
"Em, bagaimana bisa kau datang kesini?bagaimana bisa kau tau aku ada disini?" Rosè menumpahkan pertanyaan yang sangat banyak, membuat David bingung dibuatnya.
"Aku kesini karena ada study wisata ke luar negeri dan sekolah memilih Korea sebagai study wisatanya, aku tau kau ada disini karena kebetulan aku sedang berjalan-jalan disekitar sini dan melihatmu" balas David panjang lebar.
"Uwah, aku tidak percaya ini. Kau datang ke sini" seru Rosè merasa sangat senang.
David dan Rosè pun berjalan bersama menikmati indahnya pemandangan sungai bersama. Mereka terlihat seperti menumpahkan rasa rindu ya g sangat lama.
"Kau tau David?sekolahku sangatlah bagus" ucap Rosè sambil memakan satu batang cokelat yang diberikan David.
"Benarkah?hem aku rasa sekarang kau akan menjadi orang Korea sebenarnya" canda David.
Tiba-tiba saja, Rosè teringat lagi akan kejadian itu. Suasana pun berubah. Rosè mengajak David untuk pergi ke Cafè dimana Chanyeol bekerja disana. Mungkin akan lebih baik jika David dan Chanyeol berteman, walaupun David tidak bisa berbahasa Korea.
"David, aku ingin mengenalkan temanku" ajak Rosè.
"Em baiklah,"
Selanjutnya, Rosè dan David tiba di Cafè dimana Chanyeol bekerja. Rosè memandangi disekeliling Cafè, ia mencari keberadaan Chanyeol dan ddeng! Chanyeol sedang duduk disalah satu bangku pegawai, mungkin saja ini jam istirahatnya.
Rosè dan David mulai memasuki Cafè, Rosè masih sedikit canggung dengan Chanyeol karena kejadian itu tapi ia juga tidak tega karena harus mendiamkan Chanyeol terus menerus.
"David kau tunggu disini dulu, aku akan segera kembali,"
Rosè berjalan menghampiri Chanyeol yang terlihat sangat kelelahan, mungkin ini adalah timing yang baik untuk mengubah suasana yang telah berubah.
"Chanyeol-ah" panggil Rosè sambil tersenyum. Chanyeol terkejut dengan kehadiran Rosè, saking tidak percayanya sesekali ia mencubit pipinya sendiri dengan keras dan ini bukanlah mimpi.
"Chaeyoung-ah...mianhae, joengmal" tutur Chanyeol meminta maaf atas kejadian saat itu.
"Eh gwenchana, ngomong-ngomong itu ciuman pertamaku" balas Rosè.
"Maafkan aku karena aku mengambil ciuman pertamamu,"
"Sudahlah tidak apa-apa, Chanyeol ikutlah denganku ada seseorang yang ingin aku kenalkan kepadamu" Rosè menarik tangan Chanyeol membawanya ke salah satu meja yang sudah dipesan oleh David.
Suasana canggung saat Chanyeol melihat David. Bahkan Chanyeol berpikir bahwa David itu adalah kekasih Rosè.
"Em Chanyeol-ah, ini David. Dia temanku di New Zealand" ucap Rosè memperkenalkan David kepada Chanyeol. Chanyeol pun memberikan salam ala Korea kepada David.