Afterglow Part 10 : Samuel Zylgwyn

631 36 14
                                    

Hollaaa!!!
Ada yang kangen Afterglow gak sih?
Maaf ya kalo cerita ini sempet berhenti. Aku gak tau kalo SMA bakal sesibuk ini. Hufft.....

Warning!

Part ini bakal banyak narasi yang mungkin bakal bosenin. Tapi di part ini juga konflik baru dimulai. Semua teror, bunga, sampai sms yang dikirim sebulan ini ke Pitaloka.

Eh, btw PiGum bakal main sinet bareng lagi ya? Walaupun bukan pemeran utama sih. Tapi seneng juga bisa liat couple PiGum lagi 😂😘







****

"Temui aku di danau. "

Karina menatap layar ponselnya lalu menghela nafas. Ia tahu ini akan terjadi dan ia tidak akan mengikuti semua kemauan lelaki itu, lagi. Sudah cukup untuk semuanya. Karina tidak akan bisa melihat lelaki yang ia cintai terluka.

Tidak.

Mengapa ia begitu bodoh?

Karina tidak bisa menggunakan logikanya lagi saat menerima tawaran lelaki itu. Karina memang sangat mencintai Gumara. Tapi itu dulu, dan kini ia sadar bahwa memang Gumara tidak akan pernah mencintanya.

Dan Karina juga sadar ia tidak mungkin menikah dengan lelaki yang bahkan hanya menganggapnya tidak lebih dari sekedar sahabat. Karina meringis. Mengingat itu ia jadi terbayang wajah Limbubu. Sosok lelaki ramah dan sedikit cerewet. Sosok yang periang, sosok yang mampu membuatnya lebih berharga saat bersama lelaki itu.

Huh...

Karina mengusap wajahnya lalu mengambil tas selempang miliknya juga jaket yang tergantung di balik pintu.

Karina sudah bertekad akan segera mengakhiri ini semua. Ia tidak akan terjatuh dalam lubang yang salah lagi.

Yah.. Karina akan melakukannya.

****

Malam ini Pitaloka tidak bisa tidur. Gadis itu duduk di balkon kamarnya, membiarkan hembisan angin malam menerpa kulitnya yang hanya berbalut tanktop hitam.

Gadis itu menutup kedua kelopak matanya. Ia seakan menikmati udara malam yang membawa ketenangan.

Sekelebat banyangan Gumara mencium bibirnya tiba-tiba muncul. Membuat Pitaloka membuka matanya dan menahan degupan jantungnya yang berdetak kencang.

Pitaloka memegangi dadanya, mencoba menarik nafas guna mengembalikan kendali tubuhnya yang bereaksi dengan sendirinya. Pitaloka tidak mengerti. Ia tidak mengerti kenapa setiap mengingat lelaki itu membuat tubuhnya bereaksi.

Gumara adalah candunya. Gumara adalah sisa-sisa cahaya yang ia miliki.

Gumara...

Pitaloka menggeleng kuat. Kenapa ia terus memikirkan lelaki itu?

Lelaki yang tidak lama lagi akan menikah dengan wanita yang tentu saja ia cintai. Mengingat itu membuat Pitaloka berpikir.

Bagaimana bisa Gumara berkata bahwa ia masih mencintainya sedangkan ia akan menikahi Karina?

Apa maksud lelaki itu sebenarnya?

Kenapa Gumara selalu membuat hatinya campur aduk dengan sikapnya yang selalu berubah?

Tidak.

Dulu Gumara tidak seperti itu. Dulu Gumara adalah sosok yang penyayang dan pengertian. Dia juga lembut dan romantis.

Seketika bibir Pitaloka tertarik mengingat masa-masa saat bersama lelaki itu. Andai waktu bisa terulang. Pitaloka ingin merasakan kasih sayang dari Gumara lagi. Seperti dulu saat Gumara mencintainya. Selalu menggenggam erat tangannya dan mengucapkab kalimat-kalimat romantis yang mampu membuat kedua pipi Pitaloka merona.

Afterglow (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang