Hollaaa....
Udah berapa hari sih aku telat update?
Wkwk, mangap eh maaf maksudnya para readers setia sekalian. Aku gak bermaksud kok. Ya, gitu. Ada kalanya seorang penulis mengalami writer block. Dan, itu cukup membuat aku uring-uringan buat ngelanjutin cerita ini. Dan aku harap kalian gak kecewa sama part ini.Happy Reading 🎊
****
Mobil honda jazz berwarna merah milik Limbubu itu memasuki pekarangan rumah Gumara. Yap, sesuai katanya. Ia akan menemui ibunya tercinta.
"Kau tunggu disini. Aku tak akan lama. " Ucap Gumara namun Limbubu menggeleng.
"Tidak mau. Masa iya pria setampan aku disuruh menunggu. Itu tidak ada dalam kamusku, Mr. "
Gumara mengernyit melihat sikap Limbubu tersebut. Sedangkan Limbubu sendiri menatapnya galak.
"Apa lihat-lihat? Aku tahu aku sangat tampan melebihi Lee min ho. Ah! Tidak kurasa mirip Justin bieber yang seksi itu. Jadi, kau mengakui kalau aku itu tampan kan? Ah lelaki tampan sepertimu saja sudah memujiku apalagi-"
"Stop!" Gumara menyela cepat dan menggeleng tak percaya. Ternyata sifat asli saat pertama kali bertemu dengan lelaki itu keluar lagi. Padahal tadi lelaki itu terlihat serius. Gumara kembali menggeleng.
"Dengar, aku akan masuk ke dalam untuk menemui ibuku. Itu tak akan lama. Hanya butuh beberapa menit saja. Jadi, jangan berlebihan. Oke? "
Limbubu kembali menggeleng, " Lelaki macam apa kau tega meninggalkan aku sendirian di mobil? "
Astaga! Bagaimana mungkin lelaki itu bersikap seperti seorang wanita. Demi Tuhan!
"Sudahlah ini tak akan selesai. Berhentilah bersikap seolah-olah kau adalah seorang wanita yang sedang merajuk. " Ucap Gumara berlalu membuka pintu mobil dan mengabaikan umpatan Limbubu.
"Heh! Dasar menyebalkan! "
Limbubu memberengut sambil melipat dadanya dan hanya bisa pasrah duduk di dalam mobil sambil mengambil haeadseat nya. Mendengarkan beberapa lagu untuk mengisi kebosanan.
****
"Ibu... "
Seorang wanita paruh baya itupun menoleh dan langsung tersenyum kala melihat anaknya yang tampan itu mendekat.
"Gumara. Apa kabarmu selama ini nak? Kenapa kau sama sekali tidak mengabari ibu. Ibu sangat khawatir denganmu. "
Gumara hanya tersenyum menatap ibunya yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya.
"Maafkan Mara bu. Akhir-akhir ini Mara banyak mengalami masalah. Tapi ibu tenang saja, Mara akan menyelesaikankannya secepat mungkin. "
"Oh ya. Kapan kau akan menikah dengan Karina? "
Gumara langsung diam. Yah, dirinya belum memberitahu soal itu kepada ibunya. Gumara merasa bingung sekarang. Apa ia mengatakan yang sebenarnya atau....
"Mara..."
"Eh ya bu. " Gumara tersenyum sambil membelai rambut putih milik ibunya.
"Kau melamunkan apa? "
Lebih baik ia mengatakannya kepada ibu. Ya, ia akan mengatakannya. Itu pilihan yang tepat.
"Kami batal menikah. " Gumamnya pelan namun masih terdengar oleh Ratih.
"Apa maksudmu Mara? "
"Karina tahu aku maaih mencintai Pitaloka dan dia membatalkan pernikahan karena dia berkata tidak ingin menikah dengan lelaki yang tidak mencintainya. Dia telah melepaskanku bu. "
![](https://img.wattpad.com/cover/59115259-288-k738986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Afterglow (TAMAT)
FanficSetiap orang pasti pernah dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Dimana kedua pilihan itu bukan merupakan pilihan bagimu. Kedua-duanya yang sangat berharga bagimu. Begitupun dengan Gumara yang harus dihadapkan pada dua pilihan yang sulit untuknya...