Chapter 2

1.2K 90 7
                                    

"Jadi..karena itulah kau tidak membalas suratku?"

Jun So mengangguk. Perasaan bersalah karena terlambat membaca surat Hae Soo masih menghantuinya sampai sekarang.

"Setidaknya..kau mengetahui kalau aku tetap mencintaimu sampai akhir." Ucap Ha Jin pelan.

Jun So kembali memeluk Ha Jin.

"Aku menyesal.. jika aku lebih cepat membacanya mungkin takdir kita tidak berakhir menyedihkan dan Seol tidak harus kehilangan ibunya serta aku tidak akan kehilangan kekasihku.."

Mendengar nama putrinya disebut,Ha Jin kembali sedih. Dia melepaskan pelukan Jun So dan ingin menanyakan sesuatu.

"Jun So,bagaimana kehidupanmu setelah aku mati? Bisakah kau menceritakannya?" Tanya Ha Jin penuh harap.

Jun So memandang Ha Jin dengan serius. "Betulkah kau ingin mendengar ceritanya?"

Ha Jin mengangguk. "Tentu,ceritakanlah juga tentang Seol. Aku ingin mendengarnya secara lengkap darimu sebagai ayahnya.."

Jun So menarik napas dalam.Dia kemudian mulai bercerita.

"Baiklah,akan kumulai dari Seol. Begitu dia tahu aku adalah ayahnya,dia sering berkunjung ke Istana untuk bertemu denganku. Aku membuat ruang khusus dimana aku bisa berbicara tanpa batas dengannya."

Ha Jin menyimak dengan seksama. Dia ingin tahu kehidupan Seol setelah ditinggal mati olehnya.

"Ketika usianya 20 tahun,aku memilihkan jodoh untuknya. Pria bangsawan dari Klan Yeoheung Min. Sangat terpelajar dan berperilaku baik,Seol menyukainya dan tidak lama mereka menikah. Aku senang sekali putriku mempunyai suami yamg dapat diandalkan seperti dia."

Ha Jin mengerutkan keningnya. Seol menikah dengan pria pilihan Wang So?

"Kenapa kau menjodohkannya? Ngomong-ngomong, siapa nama pria itu?" Kata Ha Jin sedikit sengit. Dia tidak suka ada acara perjodohan. Sangat kuno dan dipaksakan.

Jun So paham,Ha Jin tidak menyukai karena dia menjodohkan Seol. "Dengarkan aku,aku menjodohkannya dengan Min Do Young karena aku yakin dialah yang tepat untuk Seol. Menantu kita itu berasal dari keluarga terhormat,dia lulus ujian pejabat negara dengan nilai terbaik. Lagipula Seol juga menyukainya. Aku nikahkan saja mereka." Jawab Jun So enteng.

Ha Jin mengerucutkan bibirnya Pemikiran kolot cibir Ha Jin didalam hati.

"Lalu bagaimana selanjutnya?"

Jun So nyengir. Dia geli sekali menceritakan bagian selanjutnya.

"Seol dan Do Young memberikan kita seorang cucu. Cucu laki-laki yang tampan."

Apa??!

Ha Jin bagai dipukul tongkat baseball. Dia tidak membayangkan kalau dia sampai punya cucu. Cucu!!!!!

Jun So tertawa melihat ekspresi horror di wajah Ha Jin. Karena dia sudah merasakan pernah dipanggil 'Kakek' oleh cucunya di masa lalu jadi dia biasa saja. Berbeda dengan Ha Jin.

"Hiyyy,untunglah aku masih muda." Ha Jin bergidik membayangkan dia dipanggil 'nenek'.

"Sekarang kau bisa bilang begini,nanti juga kau akan tua." Kata Jun So dengan mimik mengejek.

Ha Jin mendelik kesal. "Sudahlah,lanjutkan cerita tentang kehidupanmu sekarang."

Jun So melanjutkan kembali ceritanya.

"Aku hidup tapi tidak merasa hidup. Setiap hari aku berduka karena kehilanganmu.Bisakah kau membayangkannya? Aku hidup seperti itu selama 25 tahun. Setelah aku tahu Seol adalah putriku,aku mulai merasa sedikit lebih baik tapi tetap saja,separuh jiwaku hilang.."

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang