2 Bulan kemudian...
Ha Jin sudah berada di rumah sakit. Berdasarkan perhitungan Dokter Ryu,dirinya kemungkinan akan melahirkan dalam waktu dekat. Sekitar lima sampai tujuh hari kedepan menurut prediksi sang dokter.
Jun So langsung mengatur segala urusan di kantor begitu Ha Jin diharuskan untuk menginap di rumah sakit. Hal ini dilakukannya agar dia bisa menunggui Ha Jin hingga melahirkan.
Kyung Hee dan Jung Ah sendiri juga sibuk mempersiapkan berbagai keperluan untuk cucu mereka yang akan segera lahir.
Pendeknya,Keluarga Choi dan Keluarga Go tengah berbahagia karena akan ada anggota baru.
Dalam 3 hari ini,Kyung Hee dan Jung Ah bergantian menunggui Ha Jin. Tentu saja Jun So juga ada. Dia tidak sedikitpun beranjak meninggalkan Ha Jin.
Sesekali Ha Jin mengeluh kesakitan karena kontraksi,Jun So selalu menemaninya. Ha Jin diberinya senyum dan semangat agar bisa bertahan sampai tiba waktunya anak mereka lahir.
Kyung Hee dan Jung Ah sendiri tidak lupa untuk selalu menguatkan Ha Jin. Kyung Hee iba melihat Ha Jin yang mulai sering kontraksi. Wajahnya pucat karena menahan sakit. Sebagai ibu kandung,Jung Ah sangat mengerti betapa tersiksanya Ha Jin. Dia dulu juga mengalami hal sama ketika melahirkan Ha Jin. Kini,dia hanya meminta Ha Jin untuk sabar dan kuat dalam menghadapi persalinan nanti.
Hari sudah memasuki hari kelima. Kontraksi semakin sering terjadi serta pembukaan yang semakin lebar sehingga Dokter Ryu mengambil kesimpulan jika tidak nanti malam atau besok pagi adalah waktu kelahiran bayi dari Ha Jin dan Jun So.
Mendapat informasi seperti itu,Kyung Hee langsung menelepon suaminya. Jung Ah mengikuti Kyung Hee untuk menelepon Sung Yo.
Jun So antusias mendengar penjelasan Dokter Ryu. Itu berarti tidak lama lagi anaknya akan lahir. Jun So kemudian meminta izin pada Dokter Ryu untuk bisa menemani Ha Jin melahirkan. Permintaan Jun So tersebut diterima oleh Dokter Ryu. Bahkan dia melemparkan pujian pada Jun So karena jarang ada suami yang mau menemani istri yang sedang melahirkan.
Jun So jadi bingung. Apakah seperti itu? Dokter Ryu tertawa lalu menceritakan beberapa pengalamannya. Sebagai dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi,Dokter Ryu sering menemui banyak suami yang tidak tahan ketika menemani istrinya di ruang persalinan. Kebanyakan mereka tidak kuat melihat darah bahkan ada yang sampai pingsan ditempat karena melihat darah yang muncrat kemana-mana.
Jun So jadi geli mendengar cerita Dokter Ryu. Dia meyakinkan kalau dirinya kuat berhadapan dengan darah. Keyakinan itu didasari karena kehidupan masa lalunya yang sangat erat dengan pertumpahan darah. Baginya,darah adalah hal yang biasa. Tidak mengejutkan. Dirinya yang sering membunuh orang sudah pasti bertemu dengan darah.
Setelah pembicaraan itu,Dokter Ryu mendadak pamit karena dipanggil seorang suster yang memberitahu bahwa ada pasien lain yang hendak melahirkan.
Jun So lalu pergi ke kantin rumah sakit untuk makan siang. Dia lapar sekali. Porsi chajangmyun ukuran large yang dipesannya habis sampai bersih tanpa sisa.
Cukup lama Jun So di kantin rumah sakit. Dia terlibat perbincangan dengan beberapa pria yang ternyata juga sedang menunggu kelahiran anaknya. Mereka saling sharing dan bercerita tentang ketakutannya masing-masing.
Jun So akhirnya kembali ke kamar seusai acara rumpi antar suami. Tidak disangka ternyata ayahnya,Seung Jo beserta ayah mertuanya,Sung Yo telah berada didalam kamar.
Seung Jo mengatakan kalau dirinya sampai harus izin pada Presiden Park untuk bisa melihat kelahiran cucunya. Sung Yo demikian,dia juga mengajukan cuti agar bisa menyaksikan cucu pertamanya lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertemu
Fiksi Penggemarjudul terinspirasi dari lagunya Afgan-Jodoh Pasti Bertemu. Tentang kehidupan Go Ha Jin yang kembali bertemu dengan kekasih masa lalunya. Enjoy readers😊