Chapter 18

778 43 4
                                    

Jun So dan Min Jae mulai menyusun rencana untuk bisa menyelamatkan Ha Jin. Min Jae menginstruksikan untuk menghentikan operasi infiltrasi dan seluruh tim diminta untuk kembali ke markas.

Min Jae lalu menyematkan sebuah alat penyadap dan alat pelacak kecil. Uniknya kedua alat itu ditempatkan pada bagian depan celana boxer Jun So. Min Jae sangat yakin kalau Jun So pasti akan digeledah oleh pihak penculik. Celana boxer adalah satu-satunya bagian yang tidak akan digeledah dan diraba. Sebelum itu,Min Jae meminta seorang polisi wanita yang pintar menjahit untuk memodifikasi celana boxer Jun So. Celana boxer itu ditambah kantung kecil untuk memasukkan ponsel dan untuk menaruh alat penyadap dan pelacak.

Pukul 7 kurang 15,Jun So mengemudikan mobilnya menuju Hongdae Secret Bar. Tepat pukul 7 dia sudah sampai dan melihat ada sekumpulan orang didepan pintu masuk.

"Anda Choi Jun So??" tanya seorang pria botak berkumis.

Jun So menganggukan kepalanya.

"Geledah dia!"

Sesuai perkiraan Min Jae,badan Jun So diraba-raba. Mereka mengecek dengan sangat teliti. Jun So berdoa supaya mereka tidak meraba area vitalnya karena ketiga benda tersebut ditempatkan didekatnya. Untunglah,mereka hanya menggeledah bagian yang umum.

"Aman!"

Si botak memperhatikan Jun So dan berkata."Pasang penutup matanya!"

Jun So dipegangi dua orang dan satu orang lagi memasang kain berwarna hitam untuk menutupi matanya. Setelah itu,dia digiring masuk kedalam mobil.

Min Jae dan timnya yang memang sudah mengintai memilih untuk menunggu. Ketika mobil yang membawa Jun So sudah pergi cukup jauh,mereka baru menuju tempat Ha Jin disekap berdasar alat pelacak yang ada pada Jun So.

Laporan dari informan polisi ternyata benar,lokasi yang ditunjukkan oleh alat pelacak tersebut merupakan bekas pabrik minyak goreng yang sudah dicurigai.

Min Jae dan timnya menempatkan mobil agak jauh dari lokasi pabrik. Selanjutnya Min Jae mengontak Inspektur Sang Do yang merupakan komandan dari pasukan khusus untuk secepatnya datang. Min Jae harus memperhitungkan secermat mungkin agar operasi penyergapan dan penyelamatan ini berjalan cepat dan tepat serta meminimalisir resiko.

Selanjutnya para polisi saling berbagi tugas. Ada yang mengamati lokasi pabrik itu,ada yang menunggu bantuan datang dan terakhir Min Jae selaku pimpinan operasi bersama 2 orang rekannya mendengarkan dari alat penyadap yang telah diselipkan bersama Jun So.

Sementara itu Jun So sudah dibawa masuk kedalam pabrik. Matanya masih dalam kondisi tertutup kain hitam dan tangannya diikat oleh tali tambang.

Didalam ruangan pabrik rupanya Myung Jin dan Jung Eun telah menunggu kedatangan Jun So.

"Kau datang juga..Choi Jun So."

Ha Jin tersentak begitu nama suaminya disebut.

"Jun Soooo,Jun Sooo.." teriak Ha Jin sekencang-kencangnya.

Jun So pun refleks merespon teriakan Ha Jin.

"Ha Jinnn?? Kau dimana???"

Terdengar suara tepukan tangan.

"Hebattt. Pasangan yang sangat serasi."

Jung Eun memberi isyarat pada si botak untuk menggiring Jun So agar bisa didudukan disamping Ha Jin.

"Baiklah..Selamat datang di pesta yang menyenangkan ini. Aku selaku tuan rumah sangat senang karena kalian berdua bisa hadir disini." ujar Myung Jin membuka pembicaraan.

"Huh,kalian pengecut. Kalau kalian berani,jangan menutup mataku seperti ini!" cibir Jun So.

Ha Jin merasakan suara Jun So sangat dekat.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang