15

6.1K 281 0
                                    

Yakin move on?

000

Aku memarkirkan motorku di parkiran darurat. Sebenarnya bukan darurat juga sih. Parkiran yang dimana aku ada sekarang adalah parkiran emergency ya sama saja dengan darurat. Parkiran ini ada karena parkiran sekolah yang ada tidak cukup menampung motor. Bukan karena kurang fasilitas atau kebanyak murid memakai kendaraan, hanya saja sekolah sedang mengadakan acara anniversary sekolah yang ke-50. Otomatis akan banyak orang yang datang.

Aku melangkah masuk melalui gerbang. Dari depan gerbang saja, orang-orang sudah berkumpul untuk menyaksikan lomba antar sekolah. oh ya setiap anniversary SMA Bakti Pemuda 1 akan mengadakan lomba-lomba antar sekolah. Yang pastinya lomba ini mencakup akedemik dan non-akedemik. Juga ada bazaar-bazaar kecil dari sekolahku yang sudah siap menjajakan dagangannya.

"Alya!", aku menoleh mencari sumber suara yang memanggilku.

Mataku menangkap Raisya dan Gendis yang sedang duduk di salah satu stand bazaar makanan. Aku langsung menghampiri mereka.

"Wih pengusaha ceritanya nih!", aku melihat-lihat makanan yang semuanya berbahan dasar cokelat.

Gendis dan Raisya tertawa pelan, "Iya nih, lumayan lah nambah experience dalam ilmu perbisnisan" kata Gendis yang mendapat angukan setuju dari Raisya.

"Ya udah guys, gue ke kelas ya nyari Rahmah", ucapku seraya menjauhi stand mereka.

Aku pun menaiki tangga menuju kelasku yang berada dilantai dua. Mataku melihat kebawah menghitung jumlah anak tangga yang ku lewati. Aku menarik napas setelah menanjak tangga yang semuanya anak tangga berjumlah 13 buah.

Aku melewati 2 kelas sebelum sampai di kelasku. Disepanjang jalan yang berjarak 4-5 m, aku memikirkan siapa saja yang berada di kelas ketika suasana ramai. Yang pasti, Haikal selalu stay di kelas untuk belajar atau bermain ponsel. Kenapa aku mengingat dia lagi? Aku harus bertekad untuk move on dari dia.

Aku masuk ke dalam kelas sambil mengucap salam, "Assalamu'alaikum".

Aku melihar Rahmah sedang duduk lalu melambaikan tangan padaku. Aku tersenyum saja berjalan ke arahnya. Lalu aku mengendarkan pandangan ke seluruh kelas. Kelas ini hanya diisi oleh 7 orang. Aku, Rahmah, Amira, Kinan, Riyan, Juli, dan Haikal. Sedikit. Ah ya acara sekolah pasti membuat teman-teman sekelasku lebih memilih berada diluar kelas.

"Li, lo panitia kan?" tanyaku.

"Iya gue panitia, tapi bentaran dulu. Gue masih nggak punya kerjaan, Riyan juga. Jadi kita ke kelas dulu deh!" jelas Juli.

"Al, lo bawa laptop?" Rahmah meletakan ponsel bermerek blackberry Gemini di atas meja.

Aku mengangguk, "kenapa, mau ke perpus lo?"

Rahmah nyegir ala kuda sedangkan aku mengeleng-gelengkan kepala.

Aku yang baru saja naik ke kelas langsung diajak turun ke perpustakaan yang letaknya jauh dari kelas dan berada di lantai pertama. Rahmah pasti ingin mendownload. Biasalah efektivitas pemakaian kuota atau paket intenet, beraliih mengunakan wi-fi yang harus lagi wajib free wi-fi.

Kami sampai di perpustakaan. Aku langsung trun on laptopku dan koneksi wi-fi sekolah langsung bersambung ke laptopku. Aku langsung membuka youtube begitupula Rahmah yang sudah siap dengan i-padnya.

Kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam berada di dalam perpustakaan berkutat dengan internet. Kami bahkan tidak mau keluar untuk menyaksikan para perserta berlomba. Palingan hanya lomba basket atau futsal.

Sekian lama, perutku merasa keroncongan. Aku memberhentikan aktivitas onlineku.

"Rah, ke kantin yuk. Gue laper nih!"

NO; ketika gadis  anti-pacaran jatuh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang