SIDE STORY: RAKA (1)

4.7K 127 0
                                    

DATANG UNTUK KEMBALI

000

11 September 2017

Namanya Galang Raka Satriano, laki-laki bertubuh atletis dengn tinggi badan 160 cm. Termaksud pendek diangkatannya namun dialah yang memiliki karisma yang paling berbeda. Mungkin itulah yang dirasakan Alya saat pertama kali menyukai laki-laki yang mempunyai style fhasion yang cukup trendy.

Raka lahir pada awal bulan musim panas di salah satu kota yang cukup familiar dengan nuansa dayaknya. Ia anak kedua dari berempat bersaudara.

Kalian tidak akan pernah menemukan laki-laki seperti Raka yang benar-benar bisa dikatakan sebagai badboy yang tobat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian tidak akan pernah menemukan laki-laki seperti Raka yang benar-benar bisa dikatakan sebagai badboy yang tobat. Sebelum masuk boarding islamic school yang sama dengan Alya, Raka adalah anak nakal. Bahkan saat SMP dia masih menyandang status itu dengan melanggar peraturan sekolah. Tapi seperti kata orang hidayah selalu datang tanpa terduga dan ya Raka berubah meski image seorang badboy masih lekat dengannya.

Seperti halnya badboy yang kalian temui di novel. Senakal-nakalnya Raka, ia selalu menghormati perempuan. Mungkin karena dia memiliki seorang kakak perempuan dan ibu yang sangat dia sayangi. Tapi Raka akan selalu mencintai seorang gadis, yang sekarang tidak diketahui siapa. Mungkin dia Wulan? Mungkin dia Manda? Mungkin juga Alya?

Namun siapa yang tau perasaan hati selain manusia itu sendiri, bahkan manusia sendiri kadang tidak tahu kemana perasaannya bermuara. Begitulah Raka yang sekarang sedang berdiri menyandar di salah satu pohon cemara.

Bunyi-bunyi tapak kaki berirma santai dengan rumput dan angin yang mengoyangkan dahan-dahan pohon. Raka menutup matanya sebentar lalu menoleh ketika dia sadar bahwa bunyi tapak kaki tadi adalah milik Sahrul -sahabatnya.

"dicariin kamu Ka, ternyata disini" komentar Sahrul seraya duduk tanpa perduli ada alas atau tidak.

Raka hanya tersenyum tipis, "kenapa kangen aku?"

Sahrul tertawa, "kangen apaan Ka, itu si Musa ngajakin main bola".

Raka ikut menjatuhkan bokongnya di tanah, melipat kakinya dan memandang ke depan, "ah nanti kamu juga kangen kok sama aku".

"yang pantes aku kangenin itu ya calonku nanti".

"ya pada intinya bosan aku main bola. Ada yang lebih penting dari sekedar main bola" balas Raka serius.

"ah aku tau, main perasaan wanita kan maksudmu" cibir Sahlur.

"masyaallah kondisikan Rul. Hati wanita bukan bola yang bisa dioper ke satu harapan ke harapan lain. Jadi mempermainkan hati wanita bukanlah hal yang baik Rul" jelas Raka.

NO; ketika gadis  anti-pacaran jatuh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang