part 7

13K 415 2
                                    

Haiii aku balik lagi guyss
Happy reading yaa




Dua minggu setelah kejadian tersebut Miraa berusaha untuk melupakan dan mengacuhkan Zulfi.

Kedua sahabat Miraa selalu menyemangati dan memberikan dukungan kepada Mira, karena Miraa hanya menceritakan kejadian tersebut kepada kedua sahabatnya saja.

Miraa enggan menceritakan kejadian tersebut kepada kedua orangtuanya. Miraa sudah tidak lagi memperdulikan Zulfi, kalau bisa Miraa ingin melupakan Zulfi. Miraa terlalu sakit dengan perlakuan Zulfi beberapa minggu lalu.

"Ehh Mir, melamun aj lo. Jadi gak kita ntar malem?" Maya membuyarkan lamunan Miraa.

"Jadi kok. Maya ku sayang." Ucapku sambil mencubit pipinya yg tembem itu.

"Gue balik duluan ya. Ntar sore gue jemput lo. Gak pake ngaret May, kasi tau Gita juga.. Dahhh" lanjutku meninggalkan Maya di cafe.

***

Sesampainya di rumah, aku membaringkan tubuhku dan masih memikirkan perkataan Zulfi kemarin malam.

*Flasback on.

Aku yg baru pulang dikejutkan dengan adanya mobil putih milik Zulfi di depan rumah.

Akupun masuk ke dalam rumah dengan malas, pasti ada si cowo sialan di dalam.

"Sore mah" ku salami tangan mama dan ku kecup pipinya lalu berlalu tanpa memperdulikan Zulfi di sana.

"Kok baru pulang sayang. Hp kamu juga gak aktif. Kasihan nak Zulfi menunggumu dari tadi siang. Kamu kemana emangnya." Uacap mama sambil duduk menuju ruang tv.

"Tadi aku ke rumah Maya mah. Terus ketiduran sampe sore. Hp ku low." Ucapku. "Aku ke kemar dulu yah mah, mau mandi" lanjutku. Meninggalkan Zulfi dan mama di ruang tv.

Setelah sampai di kamar aku pun menyimpan tas dan bermaksud untuk mandi. Namun ada yg mengetok pintuku.

"Buka aja mah, gak di kunci" kataku. Karena aku sedang sibuk dengan buku-buku yg berantakan di atas kasur ku.

"Bisa kita bicara sebentar Mirr?" Ucap seseorang yg sangat ku kenal suaranya. Akupun berbalik dan menatap tajam kearahnya.

"Gak ad yg perlu dibicarakan, balik sana!! Gue males liat muka lo!!" Ucapku, kemudian kembali mengemaskan kasurku, tanpa memperdulikan Zulfi

"Tapi aku mau bicara mir, kamu harus mendengarkan penjelasanku mir. Aku mohon" ucapnya sambil memegang tanganku memohon.

"Keluar lo!!! Berani lo macam-macam gue panggil mama.!!" Ancamku padanya.

"Panggil aja Mirr. Mama mu sudah pergi arisan. Jadi sekarang dengar penjelasanku, jika kau tak ingin ku apa-apakan Miraa." Ucapnya.

"Sialan nih anak, sekarang malah dia yg ngancam gue. Mama juga udah tau ni orang brengsek. Malah anaknya di tinggal berdua sama dia." Ucapku dalam hati.

" oke. Gue bakal denger penjelasan lo, tapi gak usah deket-deket ama gue. Lo duduk di sana" ucapku dan ku tunjuk meja belajarku, dan di menurut.

"Aku minta maaf mir" ucapnya. Dan aku mengabaikannya.

"Untuk kejadian itu aku sungguh menyesal. Maaf karena aku menyakitimu, membuatmu takut dan berlaku kasar padamu. Itu semua aku lakukan karena aku takut kehilanganmu mir." Ucapnya sambil menatapku.

"Saat kamu di perpustakaan, aku melihatmu berduaan dengan Deo, Kau duduk di pangkuannya. Hatiku sakit Mirr. Aku menyayangimu, akuu.."

"Cukup.!! Cukup.!! Lo cuma ngeliat pas kejadian itu  aja. Lo liat gak kejadian sebelum dan sesudahnya Zulfi!! Seharusnya lo tanya ama gue! Bukan malah berbuat kasar ama gue!!" Jelasku memotong perkataan Zulfi.

Mataku panas rasanya, airmataku akan jatuh, namun ku tahan , agar tidak kelihatan seperti wanita lemah.

"Maafkan aku Miraa. Aku berbuat seperti itu karena aku menyayangimu. Dan tak ingin kehilangnmu". Ucapnya sambil mendekat ke arahku.

Aku pun berdiri dari tempat tidur dan segera mendorong tubuh Zulfi dengan sekuat tenaga agar keluar dari kamarku, dan akhirnya berhasil.

Flashback off.

***

Sekitar jam 5 sore aku pun berangkat ke apartemen Maya dan di sanapun ada Gita.

Sebelum ke club maya ingin makan di restoran yg ada sushinya. Dan kami hanya mengia kan apa katanya.

Kami makan di sebuah restoran yg berada di mall pusat kota. Dan setelah itu kami berangkat ke club langganan kami.

Sesampainya si club, kami bertiga langsung memesan minuman kepada Ryan.

Ryan adalah sahabat dari Maya yg bekerja di sini, berarti dia temanku juga bukan.
Ryan meberikan kami masing-masing se gelas vodca.

Sudah lama rasanya tidak pergi ke bar. Maya mengajakku untuk turun ke lantai, namun aku tidak mau. Aku hanya melihat semua orang yg ada di sana.

Mira meliat ada Zulfi di sana bersama teman-teman kantornya. Namun Mira menghiraukan nya dan meminta segelas vodca kembali kepada Ryan.

Ryan menaikkan satu alisnya. Dan memberikan segelas lagi kepada Mira, Dan Mira langsung meneguknya. Mira meminta satu gelas lagi kepada Ryan, namun Ryan ragu untuk memberinya.

"Lo udah mabuk Mirr." Ucap Ryan.

"Satu gelas lagi aja Yan. Janji deh ini yg terakhir." Ucap mira sambil tangannya membentuk huruf v.
Akhirnya Ryan memberikan satu gelas vodca terakhir.

Di sisi lain Zulfi yg melihat Mira minum, mulai jengah saat ada seorang lelaki tua yg menghampiri Mira dan mengobrol dengannya.

***

Saat ingin meminun, mira di datangi oleh seorang lelaki tua di sana sambil memegang-megang mira.

"Ikut om aja yuk sayang" ucap lelaki tua itu dan di balas dengan senyuman.

"Ayo lahh, kau terlalu cantik jika sendirian" ucap lelaki tua itu dan merangkul Mira yg sudah tidak sadarkan diri.

Zulfi langsung meninggalkan teman-temannya dan pergi ke lelaki tua yg membawa Mira.

"Maaf pak, dia kekasih saya. Bisa anda lepaskan tangan anda." Ucap Zulfi menahan amarahnya.

"Ohh baiklah, jangan kau tinggalkan dia sendirian di sini. Dia terlalu cantik, jika saja dia tidak ada yg punya sudah ku jadikan dia mainanku malam ini, sepertinya dia masih perawan dan masih segar." Ucap bapak tua itu dan memberikan Mira kepada Zulfi.

Zulfi membuka jas nya dan di tutupinya tubuh Mira, agar tak ada yg melihatnya dengan baju yg kekurangan bahan bahan seperti itu.

Zulfi membawa Mira ke apartemennya dan membaringkan Miraa di atas king zise nya. Lalu Zulfi menelfon Austin asisten pribadinya.

"Hallo. Belikan aku baju wanita serta seluruh kebutuhannya. Jika kau tidak tau, kau tanya saja pada ibunya Mira. Dan bawakan itu secepatnya ke apartemenku." Ucap Zulfi dan mematikan panggilan secara sepihak.



Haiii aku balik lagi...
Gimana ceritanya kali ini???

Jangan lupa vote and comen yaa.
Muahh muahh :* :* :*





He is My Husband (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang