part 28

9.6K 266 27
                                    

Saat ini Mira tengah asik menonton tv di bawah sambil nyemil buah melon. Ntah kenapa selama hamil ini buah favorit nya aadalah melon, padahal dulu dia paling benci bau melon.

Saat ini kandungan Mira sudah memasuki bulan ke 9. Yang artinya tinggal menunggu hari di mana buah hati mereka akan melihat dunia.

Mereka sudah menyiapkan segala persiapannya. Setelah pulang dari babymoon kemaren, mama nya Zulfi sudha menyiapkan kamar di lantai bawah, agar Mira tidak kesulitan untuk naik dan menuruni tangga.

Zulfi ikut duduk di samping Mira sambil mengelus perut Mira yang membesar itu. "Nak cepat keluar ya. Daddy udah gak sabar pengen liat jagoan kesayangan ini" ucap Zulfi sambil mencium perut Mira.

"Daddy yang sabar yaa, bentar lagi kita ketemu kok." Ucap Mira sambil mengelus kepala Zulfi.

"Mandi yuk, udah sore. Terus makan malam" ajak Zulfi.

"Fi makan di luar yuk, aku lagi gak pengen makan d rumah. Makan sate di samping stasiun itu loo" ucap Mira.

"mendung Ra, takut hujan." ucap Zulfi.

"tapi aku pengen.." rengek nya.

"oke, oke, sekarang mandi dulu ya sayangku" peluk Zulfi, yang sekarang untuk berpelukan saja mereka susah karena dihalangi oleh jagoan mereka yang di dalam perut Mira.

*****

Setelah mereka bersiap, Zulfi membawa Mira untuk memakan sate di tempat yang dia inginkan.

Hujan saat itu cukup deras, Zulfi mengajak Mira untuk membawa makanannya pulang ke rumah, tapi istrinya itu tidak mau.

"sayang, hujan nya deras banget tuh, aku beliin aja yah kita bawa pulang, kamu tunggu di mobil." ucap zulfi.

"gak mau Fi, aku mau makan di sana" rengek nya.

Akhirnya Zulfi menuruti permintaan istrinya itu, sekarang sudah pukul 21.00 tapi Mira tetap ingin makan di tempat itu.

"Hati-hati sayang jalan nya" ucap zulfi yang hanya di jawab anggukan oleh istrinya itu.

Sesampainya di tempat, Mira langsung memesan dua porsi sate. Zulfi yang melihat pun gemas dengan tingkah istrinya yang begitu bersemangat.

"Fi, kamu pengen punya berapa anak?" tanya Mira tiba-tiba.

"Emang kenapa?" tanya Zulfi balik.

"Cuma pengen nanya aja sii." jawab Mira.

"Fi liat deh, ibu itu sedang hamil juga, padahal anak ny masih kecil yah." Lanjutnya sambil melihat seorang ibu-ibu hamil dan membawa seorang anak perempuan di pangkuannya yang juga makan di sana.

"anak nya cantik yah Ra, semoga anak kita nanti tampan seeprti papanya ini yah" ucap Zulfi sambil mengelus perut istrinya.

"Mau berapapun jumlah anaknya, yg penting sehat." lanjut Zulfi mencium telapak tangan Mira.

Mira tersenyum mendengar ucapan zulfi. Entah kenapa Mira merasa sangat beruntung bisa menikah dengan Zulfi, walaupun begitu banyak rintangan dulunya. Tapi sekarang Mira benar-benar merasa beruntung.

"Wah.. Satenya udah datang" ucap Mira semangat.

Zulfi yang melihat istrinya begitu excited ketika sate pesanannya datang pun ikut tersenyum melihatnya.

Zulfi berfikir hanya Mira yang bisa mengubahnya seeprti ini, menjadi orang yang hangat, pokoknya menjadi Zulfi yang baru di depan kluarga, namun tetap menjadi Zulfi yang dingin dan karismatik di luar.
Zulfi tak habis fikir jika ia kehilangan istrinya itu. Mungkin ia bisa gila jika itu sampai terjadi.

"Makannya pelan-pelan sayang" ucap Zulfi mengelap sudut bibir Mira yang belepotan.

Ketika selesai makan Zulfi membayar uang sate tersebut, sedangkan Mira asyik mengobrol dengan ibu-ibu yang membawa anak tadi.

Si anak perempuan terlihat berada di gendongan Mira, sambil mengobrol menurunkan anak berumur 2 tahunan itu dan menuntunnya ke motor sang ibu.

"Ngomongin apa sih? Kok serius banget kayak nya?" Ucap Zulfi saat sampai di belakang istrinya.

"Heheh gak kok, yaudah yuk pulang udah malem." Ajak Mira setelah pamitan kepada ibu-ibu tersebut.

Saat sudah ingin membuka pintu  Mira melihat anak perempuan ibu itu berjalan menjauh dari motor sang ibu. Sedangkan dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil box yang tengah melaju.

Melihat hal tersebut, tanpa pikir panjang Mira langsung berlari untuk menyelamatkan anak tersebut, tanpa memikirkan bahwa ia juga tengah mengandung.

Zulfi yang melihat hal tersebut terkejut atas tindakan istrinya.






"Kayla awass.!!" Teriak Mira.





















Braaakk!!!!






























"Miraaa!!!!" Teriak Zulfi.

Zulfi langsung berlari ke istrinya yang terjatuh dalam posisi tengkurap itu. Ia sungguh amat terkejut melihatnya. Sama hal nya dengan ibu dari si Kayla. Ia langsung menghampiri anaknya yang menangis lalu menggendongnya.

Saat sampai di tempat sang istri Zulfi sudah menemukan istrinya tak sadarkan diri dengen darah segar yang mengalir dari balik dress nya.

"Ra-Ra bangun sayang, lihat aku." Ucap Zulfi.

Ia langsung menelfon ambulance dan papanya. Zulfi tak sadar menitihkan air mata. Fikirannya kemana-mana. Ia takut saat ini, sungguh sangat takut.

"Ra kamu kuat sayang, bentar lagi ambulance nya datang Ra." Ucap Zulfi.

"Fii, a-anak kita?"ucap Mira memegang perutnya yang begitu sakit.

"Ia anak kita bakal baik-baik aja kok, kamu kuat yah" ucap Zulfi menggenggam tangan istrinya.

Saat Mira sudah masuk ke dalam ambulance, Zulfi langsung mengemudikan mobil nya juga. Pikirannya berkecamuk. Ia takut hal-hal yang tidak di inginkan terjadi pada istrinya.

Sesampainya di RS Zulfi melihat sudah ada papa dan mama nya yang menunggu. Mira yang tidak sadarkan diri tersebut langsung di bawa ke ruang operasi.

Sekitar lima belas menit sesudah Mira masuk ke dalam ruang operasi seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Suami ibu Mira?" Tanya dokter.

"Ya saya dok." Jawab Zulfi ketika dokter itu bertanya.

"Begini pak, pendarahan yang di alami ibu Mira terlalu banyak, sehingga ia menjadi begitu lemah. Dalam proses persalinan, ini sangat membahayakan bagi sang ibu maupun janin yang di kandungnya." Ucap dokter tersebut yang membuat dada Zulfi merasa sakit saat mendengarnya.

"Karena untuk menyelamatkan keduanya itu sangat sulit, jadi bapak diharapkan memilih antara satu dari keduanya." Lanjut dokter lalu pergi meninggal kan Zulfi untuk berkompromi dengan kluarganya.

Zulfi yang mendengar hal tersebut langsung terduduk lemas setelah dokter pergi. Ia tidak bisa memilih antara keduanya, keduanya begitu berharga bagi zulfi.

"Nak, yang sabar ya." Ucap mama Zulfi sambil menepuk pundak anaknya sambil menangis.

"Aku mau ke dalan sebentar" ucap Zulfi laly bangkit dari duduknya.

Zulfi masuk kedalam ruang operasi dan menemukan istrinya terbaring lemah, dadanya sakit melihat hal tersebut. Zulfi menggenggam tangan Mira,dan menciumnya berulang-ulang.

"Fi, aku mohon se-selamatkan anak kita." Ucap Mira lemah.

"Aku bakal nyelamatin kalian berdua kok. Tengan aja ya sayang. Aku tau kamu kuat." Ucap Zulfi mencium kening Mira.









































GIMANA GUYSS..
SELAMATIN SIAPA NIH???
MIRA APA ANAKNYA??
MAU DI BUAT SAD ENDING APA HAPPY ENDING NIH CERITANYA???


He is My Husband (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang