part 27

10.2K 273 3
                                    

Zulfi pov.

Saat ini kandungan Mira sudah memasuki usia 30 minggu atau 7 bulanan, dan aku sangat bersyukur bisa menemaninya sampai sejauh ini.

Flashback

Saat mengetahui bahwa Mira sedang mengandung anak ku, aku sangat senang hingga menitihkan air mata bahagia.

Sepulangnya dari rumah sakit kami langsung ke rumah Mama, dan meminta semua orang berkumpul di sana, untuk memberitahukan kabar bahagia ini.

Awalnya mira enggan berbicara sepatah katapun saat berada di tengah² seluruh kluarga. Hingga akhirnya aku yg mengumunkan nya.

"Ma, Pa, semuanya..." Aku sengaja menggantungkan kata² ku. Aku ingin melihat ekspresi khawatir mereka.

"Saat ini Mira tengah mengandung anakku, mengandung seorang keturunan Bogia." Lanjutku.

Semua orang terkejut dan menatap Mira tak percaya. Seperti menanyakan kebenaran nya kepada Mira.

"Iya, aku hamil dan sudah usia 5 minggu" ucap Mira sambil mengeluarkan hasil usg.

Semua orang sangat bergembira, bahkan mereka langsung mengadakan acara makan malam di rumah.

"Fi kamu harus siap²" ucap Daddy nya Mira.

"Mau ke mana Dad?" Tanya Zulfi bingung.

"Kamu harus siap jika dia meminta hal yang aneh²." Ucapnya.

"Kita sebagai pria tidak akan tau apa yg akan di mintanya kelak, mereka pasti akan membawa anak yg di dalam perutnya sebagai alasan untuk memuaskannya" lanjutnya.

"Hahah semoga Mira tidak seperti itu." Mohonku.

Aku benar² berharap agar mira tidak menginginkan sesuatu yang sulit ditemukan. Dan melalui masa ngidam itu dengan cepat.

"Fi aku capek." Ucapnya saat duduk di sebelahku.

"Hey, jangan memaksakan dirimu babe, jika kau sudah tidak kuat lagi kita istirahat saja sekarang." Ucapku mengelus tangannya.

"Yaudah aku izin ke sana dulu yah, bilang kalau kamu udah harus istirahat sekarang." Lanjutku.

"Baiklah.." Ucapnya lemas.

Setelah meninggalkan Mira dan menemui papa dan mama, aku meminta izin untuk membawa Mira masuk ke kamar untuk beristirahat, karena Mira sudah merasa lelah.

Setelah membawa Mira ke kamar, ia langsung membaringkan diri di atas kasur tanpa berganti baju ataupun melepas sepatu.

"Ganti baju dulu Ra." Ucapku setelah ganti baju.

"Gantiinn..." Ucapnya manja.

"Manjanya istriku inii." Ucapku sambil menoel hidungnya.

"Yaudah sini aku gantiin."

"Gak mau ah, nanti kamu mesum." Tolaknya ketika aku membuka sreting bajunya. Mira lalu berlalu ke kamar mandi.


*****

Aku harus terbiasa dengan sifat labil Mira, untung saja saat ini masa ngidam nya sudah tidak seperti awal masa kehamilannya.

Pernah suatu malam Mira menangis hanya ingin di masakin bubur oleh ku, setelah jadi buburnya malah dia tidur. Paginya di suruh makan bubur malah udah gak mau lagi.

Satu hal lagi, dia udah tau aku gak mau makan durian. Tapi dia sampai nangis cuma pengen liat aku ngerasa durian yg baunya tak sedap di hidung.

Masih banyak lagi hal yang kadang tidak masuk akal hanya karena dia bilang "kan bayi kamu yang pengen, bukan aku" sambil nangis.

Siapa sih yang tega liat istri perut nya udah membuncit sambil nangis hanya karena ingin sesuatu, walaupun tidak masuk akal.

Flashback off

Saat ini kami sedang merencanakan babymoon tapi Moomy and Daddy belum mengizinkan nya. Mungkin jika yang membujuknya Mira mereka bakal bolehin.

Sekarang kami ingin ke rumah Mommy and Daddy, karena Mira ingin membujuk mereka. Kami hanya ingin pergi ke Jepang selama 2 minggu. Semoga mereka mengizinkan nya.

"Ra udah siap belum?" tanyaku.

"Bentar lagi beb." Tak lama dari itu Mira turun dari tangga dengan perut yang sudah membesar.

"apakah kau merepotkan Mommy mu lagi?" tanyaku didepan perut buncit yang berisi jagoanku ini.

"No Daddy, aku hanya sedikit berolahraga di dalam sini." ucap Mira sambil mengelus perutnya.

"apa itu menyakitimu?" tanyaku.

Mira menggeleng dan mencium Zulfi. "ayo kita berangkat."

He is My Husband (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang