part 9

12.3K 397 1
                                    

Haiii aku balik lagii, happy reading guys...

----

"Ra, bangun Ra. Kamu kenapa sayang? Heii bangunn" Zulfi menepuk pelan pipi Mira.

"Gitaa!! Siapkan mobilku sekarang. Ambil kunci di kantor!! Aku akan membawanya ke rumah sakit!!"

Teriak Zulfi dan di jawab dengan anggukan lalu berlari keluar ruangan bersama Maya.

----

Zulfi pov.

Tanpa fikir panjang, akupun menggendong Rara ala bridal style keluar ruangan dan menuruni tangga, lalu ke depan parkiran.

"Gita ikut biar aku yg menyetir, kau di belakang bersama Mira." Ucapku lalu menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit aku langsung menelfon asistenku untuk mengatur ulang semua pertemuanku, karena hari ini aku tidak akan ke kantor.

Setelah itu kau langsung menelfon tante Risa untuk memberitahu keadaan Rara.

"Hallo tante, Zulfi mau ngasi tau, kalau Rara masuk Rumah Sakit tan." Ucapku.

"Ya Allah kok bisa nak? Dia kenapa?" Jawab tante Risa panik.

"Tante tenang yah, dia pingsan tadi di kelas tan, terus Zulfi bawa ke rumah sakit." Jawabku menenangkan tante risa.

"Untung ada kamu di sana nak, tante minta tolong jagain dia yah."

"Iya tante, walau gak tante suruh pun aku akan menjaganya. Sudah dulu ya tan, dokter sudah keluar dari ruang UGD." Jawabku dan langsung mematikan panggilan.

Aku lngsung bergegas menuju Simon dan ingin mengetahui keadaan rara.

Simon adalah teman sekolah ku dulu, dan sekarang dia menjadi seorang dokter muda nan tampan, namun dia sudah menjadi duren (duda keren). Hahaaha

"Hey dude bagaimana keadaannya?"tanya ku khawatir.

"Tenang lah, dia akan baik-baik saja. Hanya saja jangan biarkan dia minum minuman yang beralkohol tinggi." Ucapnya santai saat tiba di ruangannya.

"Dia siapamu Fi? Kau tampak khawatir sekali padanya? Do you like her?" Tanyanya dengan penasaran.

"She is my future." Ucapku, lalu duduk di sudut meja kerjanya.

Ku lihat Simon menatapku tak percaya. Karena dia tau aku tak pernah serius pada semua wanita yg ku dekati. Aku langsung keluar dari ruangan nya dan menuju ke kamar dimana Rara di rawat.

----

Mira pov.

Kepalaku rasanya berat dan sakin sekali rasanya. Aku mengerjapkan mataku, ku lihat sekeliling ruangan ini dan ternyata ini di kamar rumah sakit.

Aku coba mengingat kejadian sebelum nya, namun kepalaku malah tambah sakit.
Kulihat seseorang baru keluar dari kamar mandi, dan ternyata Zulfi.

"Udah bangun ra? Kenapa? Apanya yg sakit? Aku panggil dokter dulu yah." Ucapnya panik saat aku kesakitan dan memegang kepalaku.

Tak lama dari itu Zulfi masuk dengan seorang dokter yang sangat tampan. Kulihat name tag nya ternyata namanya Dr. Simon K.

"Saya periksa dulu yah" ucap dokter tersebut dengan lembut.

Selesai memeriksa, dokter tersebut berbicara dengan Zulfi di dekat pintu dengan sangat pelan sehingga aku gak bisa mendengarnya.

Zulfi duduk di kursi yg di dekatkan denganku.

"Besok pagi kamu sudah boleh pulang Ra." Ucap Zulfi dengan sebuah senyum yg sudah lama tak kulihat.

"Hmm. Kenapa aku bisa di sini?" Tanyaku

"Tadi kamu pingsan di kelas sayang, kamu membuatku takut." Ucapnya sambil mengusap tanganku.

"Lalu?" Tanyaku lagi

"Ya aku bawa kamu kerumah sakit lah, aku khawatir kamu kenapa2 jadi langsung ku bawa kesini." Jawabnya.

"Aku juga udh nelfon mama mu, dia sempat khawatir, tapi aku bilang gak usah khawatir tan, aku bakal jagain Rara di sini dan mamamu bilang, mamamu percayakan kamu sepenuh nya ama aku." Lanjutnya dengan senyum yg begitu manis, yg bisa buat aku diabetes.wkwkwk

Aku hanya menjawabnya dengan gumaman karena kepalaku masih sakit.

"Ya udah, kamu istirahat yah. Aku mau kebawah dulu" ucapnya sambil berdiri dari kursi namun ku cegah.

"Kenapa?" Tanya nya khawatir.

"Gak, tapi aku pengen makan mie ayam." Ucapku pelan.

Kulihat Zulfi tersenyum dan mengecup keningku lalu pergi keluar tanpa mengatakan iya atau tidak.
Huhh dasarr

Kenapa dari pagi tu anak jadi sering senyum yah? Sebelum berangkat sekokah dia senyum-senyum sendiri, tadi juga gitu. Mo buat gue kena diabetes beneran kali yak?

Setelah itu aku pun memilih untuk tidur saja. Karena aku kesal Zulfi keluar tanpa mengucapkan iya atau tidak. Padahal aku sangat lapar dan pengen makan mie ayam. Huhuhu

-----

Aku merasakan ada seseorang yg tengah mengecup mataku berkali-kali.
Setelah ku buka ternyata Zulfi sudah datang.

Kulihat jam di nakas kamar rumah sakit. Ternyata Zulfi keluar lebih dari 1 jam. Pergi kemana dia?

"Ternyata kamu susah banget ya di banguninnya, harus di cium-cium dulu." Ucapnya tersenyum sambil menyiapkn sesuatu.

"Kau saja yg selalu mengambil kesempatan di dalam kesempitan tuan.!" Ucapku kesal.

"Nih, udah aku belikan yg kamu mau." Sambil menyerahkan nya padaku.

Akupun tersenyum padanya dan memakan mie ayam yang dibelikan nya. Karena aku sangat lapar. Sedangkan Zulfi sibuk dengan netbook nya.

Setelah selesai makan, Zulfi memberikan ku obat dan menyuruhku untuk istirahat.

-----

Keesokan harinya. Aku bersiap untuk pulang ke rumah. Karena dokter Simon bilang aku udah baik-baik aja.

Sesampainya di dalam mobil aku bicara sendiri yg ternyata di dengar oleh Zulfi.

"Yahh, gak bakal ketemu dokter simon lagi dehh.huuhhh" ucapku pelan.

"Jangan macem-macem. Kamu milikku jangan ketipu ama tu orang. Aslinya gak begitu dia." Ucapnya malas.

"Ihh kenapa sih? Sewot bangett!!" Ucapku.

Zulfi pun tidak menjawab dan fokus kedepan.

Akibat jalanan macet, buat aku bosan dan ngantuk. Soalnya Zulfi tidak berbicara sama sekali dari tadi. Dan aku memutuskan untuk tidur.





Haaaaiiii aku balik lagii, maaf yah lama gk update. Aku usahain buat update secepatnya kok. Maaf juga banyak typo bertebarann

Jangan lupa vote and coment yahhh 😘😘

He is My Husband (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang