Nindi anak yang pintar, sifat-sifatnya banyak menurun dari ayahnya tercinta yang pandai bergaul. Sifatnya yang lincah, roman muka yang menyenangkan mempermudah dia memperoleh teman yang banyak dan banyak disayangi teman-temannya.
Perhatian Nindi akhir-akhir ini tertuju pada guru Bahasa Inggrisnya yang dari Semarang itu. Orangnya cakep, ganteng, karismatik, tidak banyak ngomong kalaupun berbicara hanya seperlunya. Siapa lagi kalo bukan, Fahri Rahadian?. Anak-anak selalu menyebutnya dengan nama Pak Fahri.
Melihat Fahri, guru muda yang pintar cas cis cus berbahasa Inggris selalu saja menarik perhatian Nindi apalagi kalau Fahri berada di depan kelas, fantasinya berlari kesana kemari tak tentu arah, pandangannya tidak lepas dari sosok gurunya itu, fantasinya mengkhayalkan yang tidak-tidak dan ini bisa membuat senyum di bibirnya mengembang sendiri.
Terkadang Nindi juga kesal dengan sendiri, melihat teman sebangkunya selalu menyenggolnya karena tanpa sadar dia tersenyum sendiri menatap sesuatu yang menakjubkan di depan matanya. Padahal dia ingin menutupi dirinya supaya teman-teman tidak tahu kalau sebenarnya dia telah jatuh hati dengan bapak gurunya.
"Semoga teman-teman tidak ada yang tahu, Tuhan. Amin" ucapnya dalam hati untuk menghibur dirinya. Karena dia merasa cinta ini hanya cinta sesaat alias cinta monyet.
Setiap mengajar Fahri tergolong guru yang pintar dan pandai menarik perhatian siswanya sehingga suasana pembelajaran selalu hidup dan menarik, yang pasti tidak monoton dan membosankan. Karena ada juga guru yang pekerjaannya hanya memberi tugas padahal sekarang gaji guru sangat menggiurkan. Kasihan pemerintah yang telah menggelontorkan uang tapi salah sasaran karena memang gurunya tidak professional dan tidak berhak menerima honor untuk sertifikasinya.
Untuk Fahri perlu diacungi jempol. Walaupun usianya masih muda tapi keprofesionalannya dia membuat guru-guru yang lainnya geleng-geleng kepala Usianya baru 21 tahun seusia dengan Bimo, lulus kuliah dengan IP cumlaude, sekarang dia sudah meneruskan S2-nya di Semarang dan sudah semester 3, prestasi yang telah ia raih, .dari juara tingkat II penulisan karya ilmiah guru tingkat jateng, sering menulis di beberapa majalah remaja, akhir-akhir ini menerbitkan sebuah novel remaja yang syarat motivasi dan inspirasi yang tak pernah padam.
Untuk penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki selalu enak dipandang dan terkesan menjadi guru gaul.
"Are you finish? kata-kata yang selalu diucapkan sembari mengelilingi dan mengecek soal anak didiknya.
Setiap ada tugas siswa yang belum jelas selalu menjadi perhatiannya, makanya tidak heran jika Nindi sering bertanya dan terkadang cari perhatian dengan guru muda itu. Fahri orangnya pintar membawa diri di depan murid-muridnya, baik itu di luar atau di dalam pembelajaran selalu membuat hal-hal kecil yang menarik perhatian anak sehingga anak merasa tersanjung sehingga murid semakin tambah semangat dalam pelajarannya.
Fahri Rahadian di besarkan dalam keluarga yang lumayan berada, ibunya bersama keluarga besarnya tinggal di Semarang, ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena mengidap penyakit kanker paru-paru stadium IV. Sekarang ibunya meneruskan usaha suaminya dibantu puluhan karyawan yang masih setia membantu usahanya di bidang permebelan.
Sepeninggal ayahnya waktu dia berumur 16 tahun ia dituntut untuk bisa mandiri, membantu mengurus usaha mebel yang ditangani ibunya ketika libur sekolah, apalagi dia anak tunggal. Ibunya sebagai perempuan sangat menuntut supaya tidak tergantung hidup dengan orang lain. Pengaruh pola didik orang tuanya yang berjiwa wiraswasta juga membentuk dia menjadi orang yang tidak mudah menyerah dan tidak mudah putus asa.
Sekolah di SMA Negeri yang cukup terkenal di daerah Yogyakarta diteruskan dengan mengambil kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta dijalani tanpa banyak rintangan yang menghambat. Jauh dari ibunda tercintanya tidak membuat laki-laki muda itu tergoda dengan dunia glamour yang banyak dijangkiti temen-temen kuliahnya. Dengan waktu 3.5 tahun Fahri bisa menyelesaikan kuliahnya dengan waktu yang singkat, ini membuat ibundanya merasa bangga dengan anak kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA HATI BICARA
Ficción GeneralMempunyai seorang guru idola sudah biasa, tapi...jl ada murid yg jatuh cinta dng sang guru idola nya, apa tdk bertepuk sebelah tangan? Tentunya akan bertepuk sebelah tangan, apalagi umur yg terpaut jauh dan tingkat kedewasaan antara murid dan guru t...