Bila Nerd Seorang Jelita (D's #1)

Bab 23

"Wiliam!,"tegurku apabila aku menyedari siapa lelaki itu . Wiliam yang baru menghabiskan lagunya tadi mengangkat mukanya .

"Abang sambung satu lagu lagi untuk kakak cantik kat sana tu ,"kata Wiliam sambil anak matanya melirik ke arahku .

Lagu mewangi pula menjadi pilihnya .

Selamanya
Hati ini akan selalu memujamu
Mencintaimu
Seumur hidupku hanyalah padamu

Waktu
Dengarkanlah
Selalu dekatkan ku dengannya

Indah
Ku menutup mata
Satukanlah hati

Jadikan malam ku lebih indah
Jadikan siang ku lebih terang
Biarkan bungaku mewangi
Selamanya

Selamanya
Hati ini akan selalu memujamu
Mencintaimu
Seumur hidupku hanyalah padamu

Waktu
Dengarkanlah
Selalu dekatkan ku dengannya

Indah
Ku menutup mata
Satukanlah hati

Jadikan malam ku lebih indah
Jadikan siang ku lebih terang
Biarkan bungaku mewangi
Selamanya

Jadikan malam ku lebih indah
Jadikan siang ku lebih terang
Biarkan bungaku mewangi
Selamanya

Jadikan malam ku lebih indah
Jadikan siang ku lebih terang
Biarkan bungaku mewangi
Selamanya

Tamat saja lagu itu , Wiliam menyimpan gitarnya di dalam bekasnya . Duit di itu diberikan kepada budak - budak dan selebihnya disimpan .

"Dian,"panggilnya . Aku menepuk tangan melihat persembahan Wiliam .

"Sedapnya suara awak Wiliam !,"pujiku kepada Wiliam . Wiliam sudah tersengih kerang busuk .

"Tapi malulah Dian tadi bila Wiliam kata untuk kakak cantik . Wiliam kata kat siapa? Kenapa budak - budak itu pandang Dian?,"tanyaku kepada Wiliam .

"Dianlah kakak cantik tu ,"balas Wiliam selamba . Aku pandangnya tak percaya .

"Dian?,"tanyaku bagai tak percaya . Dia hanya mengganguk .

"Jom pergi cafe tu jap . Kita berborak dulu ,"ajak Wiliam ke Manis Cafe yang berada diseberang jalan .

"Jom,"aku setuju . Kami melintas jalan ke cafe itu .

"Mocha satu , latte satu yer . Pastu kek coklat tu satu ,"Wiliam memesan makanan di kaunter . Aku duduk di sebuah meja kayu . Aku sms abang yang aku lepak Wiliam dekat cafe ni . Dia balas okey je .

"Cik Jelita , air mocha dan kek awak dah sampai ,"kata Wiliam sambil membawa dulang yang mempunyai dua cawan air dan sepotong kek .

"Eh , Dian takde duit !Dian kan suruh Wiliam beli untuk Wiliam je ,"kataku . Aku mana bawak duit pergi taman sebab aku sedih sangat tadi .

"Takpe , ini Johan belanja ,"kata Wiliam dengan senyuman .

"Johan ?,"tanyaku kehairanan .

"Yes , Johan Wiliam Bin John Wiliam . It's me ,"dia menunjukkan dirinya . Aku ketawa . Nama Wiliam yang macam mat salleh tapi first name dia nama melayu je . Saje dia je .

"Mmmh , Dian,"panggil Wiliam . Aku yang sedang ketawa di pandangnya pelik .

"Ya - ya , sorry Dian rasa kelakarlah . Kenapa Wiliam suruh orang panggil Wiliam ,'Wiliam' ? Kenapa bukan 'Johan'?,"tanyaku kepada Wiliam .

"Semua tu salah Arul lah ,"kata Wiliam .

"Kenapa ? Arul buat apa ?,"tanyaku curiga .

"Takpelah , cerita lama ,"kata Wiliam lalu tergelak kecil .

"Oooo , cerita lama ,"aku hanya biarkan saja . Mungkin apa benda yang dia tak ingat atau cerita itu memalukan kot ..

"Dian , saya nak cakap sesuatu kat awak ,"kata Wiliam serious .

"Cakap apa?,"tanyaku . Macam serious je apa yang Wiliam nak cakap ni .

"Saya tahu awak suka orang lain tapi saya tetap nak cakap ni , saya suka awak ,"kata Wiliam dengan nada yang lembut .

"Maaf Di-"baru saja aku mahu bercakap , Wiliam sudah memotong .

"Saya tahu awak akan tolak saya . Saya faham . Lagipun kita mudah lagi . Saya tak harapkan apa - apa balasan , saya cuma nak awak tahu perasaan saya sebab saya tak nak simpan lagi perasaan tu dalam hati saya . We still bestfriend , right ?,"tanyanya dengan senyuman .

"Wiliam , awak sentiasa jadi sahabat Dian . Betul tak apet mata biru ?,"tanyaku dengan senyuman manis .

Mata sepet Wiliam menjadi semakin sepet . Dia tersenyum . Tiada perasaan kecewa namun muncul satu perasaan lega kerana meluahkan segala - galanya .

Aku rasa seperti aku diperhatikan . Aku memandang sekeliling . Entahlah , perasaan je kot .