< change >

4.4K 495 96
                                    

[ Yandere! Dazai ]

____

"Tadi kau pergi bersama siapa?"

Kau meneguk ludahmu sendiri, menatap horor pada pria di depanmu. Tapi apa yang bisa kau lakukan, ketika dirimu berada di dalam kurungannya.

"[Name] jawab aku!" bentaknya.

Bibirmu bergetar, "C-C-Chuuya," ucapmu takut-takut.

Emosinya memuncak ketika kau menyebut namanya, mengingat pria itu pernah mencoba menculik dan hampir melecehkanmu

"Apa yang ia lakukan padamu?" Dazai meremas pundakmu kuat.

"Ti-tidak ada...," jawabmu masih dengan bibir bergetar di tambah dengan mata yang ingin menumpahkan segalanya.

"Jangan bohong," Dazai mengancammu.

"Ta-tapi aku..." kau menangis saking ketakutannya. Dazai adalah kekasihmu yang periang dan ramah, tapi setelah Chuuya hampir melakukan itu padamu ia berubah.

"Jangan menangis," Dazai kembali membentakmu.

Tapi kau tidak bisa berhenti, yang ada dirimu semakin banyak mengeluarkan air mata.

Dazai menarik tanganmu kasar, membawamu memasuki kamar kalian. Di hempaskan tubuhmu kasar di atas kasur, dengan dirinya yang menindihmu.

"Da-" Perkataanmu terpotong dengan bibirnya yang langsung melumat bibirmu kecilmu.

Ciuman kasar berisi nafsu tanpa cinta. Kau tak suka ini.

"Da... Hnnnk," kau berusaha memanggilnya di sela-sela ciuman kalian.

Tangan Dazai memegang kedua tanganmu. Membuatmu tak dapat bergerak walau hanya sedikit.

Ia melepaskan ciumannya ketika paru-parunya menjerit butuh oksigen. Kau berkali-kali mencoba mengatur nafas yang sesak.

Dazai menurunkan kepalanya ke lehermu, menyesap aroma disana. Dan beberapa kali mengecup dan memberikan sebuah tanda.

"Da- akh," kau sedikit menjerit ketika merasakan sedikit rasa sakit di tengkukmu.

Dazai menggigit tengkukmu gemas, seperti vampire.

"[Name]," panggilnya agak lembut.

Dia menatap manikmu yang basah karena air mata. Diusapnya pelan air mata yang masih terus meneter dari matamu.

"Kau ingin aku seperti dulu?" tanyanya. Kau mengangguk takut.

"Kalau begitu kau harus jadi milikku," Dazai mengelus pipimu lembut.

"Ka-kalau itu bisa membuatmu berubah, m-maka tak apa," katamu, dengan sambil terisak.

'Ya, tidak apa selama ia bisa seperti dulu lagi'


***

D(r).ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang