Request by : @NabilaLuthfiyahRamad
Yandere!posesive!Dazai x sad!female!reader
---
"[Name]-chan!"
Sebuah lengan memelukmu dari belakang, membuat dirimu yang tengah berjalan sontak berhenti.
Jika saja kau tidak mengenal suaranya, sudah di pastikan kau akan berbalik dan segera menendang orang tersebut.
"Mau main kerumahku?" gelayut manja seorang pria di belakangmu.
Kau hanya bisa menghela nafas panjang mendengar ajakannya, kau tidak mungkin bisa menolaknya. Ia akan menerormu jika kau menolaknya.
Jadi hanya ada satu pilihan, ikut dengannya.
***
"Permisi," katamu kala pintu rumah terbuka dan sang pemilik telah mengizinkan masuk.
Pria berambut coklat menggiringmu ke ruang tamu, menyuruhmu duduk di sofa lantas ia pergi mengambilkan minumam untukmu.
Cukup lama kau terduduk, mengamati setiap sudut bagian rumah. Bukan untuk pertama kalinya, hanya saja rumahnya selalu terlihat sama.
"Ini [Name]-chan," kau menoleh dan mendapati segelas cokelat hangat sudah berada di hadapanmu.
Mengambil dan menyesapnya sedikit, kau meletakan cangkir itu ke atas meja.
Hening menghiasi rumah sang pemilik. Hanya terdengar suara dentingan kecil dari cangkir juga pendingin ruangan yang berdengung.
Selebihnya cukup hening, sampai pria di sebelahmu berdehem. Meminta perhatian.
Mengalihkan perhatian, kau sudah mendapati wajahnya yang sudah dekat dengan wajahmu.
"[Name]-chan, apa ada orang yang kau suka?"
Diam sebentar, mencoba meresapi pertanyaan konyol yang di lontarkannya. Lantas kau mengalihkan wajah ke samping menutupi rona merah di pipi.
"M-mungkin ada...," jawabmu.
"Apa orang itu dari agensi?" kau mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Tapi, sepertinya dia suka pada orang lain," katamu yang kemudian membuat ruangan itu kembali hening.
"Apa orang itu Ranpo?"
Kau sontak terkejut, ketika nama pria itu keluar. Diam sebentar sebelum akhirnya kau mengangguk kembali.
Melihatmu yang mengangguk, matanya seketika memanas. Namun di tahannya karena tak ingin membuatmu lari darinya.
"[Name]-chan, kau hanya boleh suka padaku."
Kau baru ingin menoleh padanya, sebelum kau merasakan tangannya mendorong pundakmu, membuatmu yang terduduk di sofa menjadi terlentang dengan pria hazel di atasmu.
"Da.. Hmm!"
Dazai, segera melahap bibirmu. Melumatnya dan mendorong lidahnya agar masuk.
Tanganmu berusaha mendorong tubuhnya, sebisa mungkin membuatnya menjauh.
Tangan Dazai juga tidak tinggal diam, sebelah tangannya memegang kedua tanganmu di atas kepala, dan sebelahnya melepaskan satu persatu kancing kemejamu.
Tanganya perlahan menyisip ke dalam bajumu, memegang gundukan gunung yang masih terlapis bra.
Tangannya mulai meremas dadamu, sontak kau terkejut dan membuka mulut. Memberi akses pada lidahnya agar menjelajahi mulutmu.
Ia memanggil namamu di sela-sela ciumannya, "[N]-[Name]..."
Dirimu berusaha menutup mulut, menahan sesuatu dalam gejolak dirimu agar tidak keluar.
Namun nampak mustahil. Dazai meremas dadamu dengan kuat, membuat dirimu mendesahka namanya.
"Da- hnn..."
Saat ia melepaskan pagutan pada bibirmu, dengan cepat wajahnya berpindah pada tengukmu, Menyesapi aromamu yang manis dan kemudian menjilatinya.
Tak ingin melewatkan kesempatan berharga, kakimu menendang tubuhnya. Cukup membuat pria itu terbangun dengan sakit pada perutnya.
Kau dengan cepat berdiri, mengambil tas. Lantas kau berlari cepat menuju pintu apartement. Kau harus keluar dari sini.
"[Name]-chan, kau mau kemana?" suaranya santai, namun aura mencekam menyelimuti tubuhnya.
Dirimu yang sudah sampai di ambang pintu bergetar, mencoba memutar handle pintu untuk keluar dari sini.
Tubuhmu seketika lemas, dan terjatuh di depan pintu begitu mengetahui jika Dazai sudah mengunci apartementnya.
"Kau mau ini?" Dazai menunjukkan kunci di tangannya.
Tanpa terasa cairan bening merembes begitu saja dari manikmu. Perlahan tapi pasti, langkahnya kian mendekat. Hingga tangan yang di perban itu mengulur, merengkuhmu.
"[Name]-chan, katakan jika kau suka padaku bukan anak kecil itu.. Yah walau secara teknis dia yang paling tua."
Kau merasakan sebuah benda logam yang tajam menyentuh tengukmu, sekali tekan maka benda itu akan masuk ke dalam tubuhmu dan mengeluarkan cairan merah nan segar.
"Ayo cepat katakan."
"A-aku su..ka padamu d-dazai." katamu takut akan Dazai yang seperti ini.
"anak baik. ayo kita lanjutkan kegiatan yang tadi."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
D(r).A
FanfictionD(r).A [drabble for Dazai] ••• Kisah dengan rasa nano-nano antara dirimu dan seorang suicide maniac. "Jadi, siapa yang kau suka [Name]-chan?" ••• [ 1 month fanfic ] - Januari 2017 ••• Cover milik •°• Yutanpo0411 •°• ( saya edit dikit ) Bungou stray...