< shy >

3.1K 324 30
                                    

Request by : alyasn11

Dazai x tsundere! Reader

---

Cukup bagi pria hazel itu untuk memahami dirimu. Perkataan kasar dan tajam yang keluar dari mulutmu akan menjadi manis dan lembut jika didengarnya.

Tak pernah sekalipun ia berfikir jika perkataan seorang gadis yang menyandang sebagai pujaan hatinya adalah orang yang galak dan sarkastik seperti kata orang.

Ia menganggap gadis pujaannya itu hanya sedikit 'tsundere'. Misal ketika ia memintamu untuk mengetikan laporan penangkapannya oleh port mafia. Awalnya dirimu menolak mentah-mentah tetapi saat dirinya meminta pada Atsushi, kau langsung membuatnya.

Tanpa mengatakan kau akan membuat laporan itu. Secara tiba-tiba dirimu sudah mengumpulkan tugas tersebut pada Fukuzawa.

Tentu saja mengatasnamakan Dazai.

Dan sekarang, Dazai tidak bisa henti-hentinya mengumbar senyum ke seluruh agensi. Kala maniknya hazelnya melihatmu mempoutkan out kan bibir karena ulahnya.

"[Name]-chan, jangan begitu. Kau terlihat lucu jika mengerucutkan bibir seperti itu."

Mendengarnya yang memujimu--atau lebih tepatnya meledek--kau memalingkan wajah ke samping, menutup rona merah dipipi.

"A-Ku tidak lucu. Baka!"

"Lalu apa? Sexy?" goda Dazai.

"Diamlah jelek!" balasmu lagi.

Hening sejenak, sebelum dirinya terkekeh pelan karena perkataanmu.

"[Name]-chan, kau orang pertama yang berkata begitu," kata Dazai.

Dazai bangkit dari kursinya, lantas kakinya jenjangnya berjalan ke arah dirimu, Menduduki kursi di depan meja kerjamu.

"Hei [Name]-chan, lihat aku."

Kau masih membuang muka, enggan menatap wajahnya yang kini di penuhi oleh senyuman.

"Oi Dazai, [Name]-chan itu cemburu karena kau berjalan dengan seorang gadis lain," Ranpo yang biasanya berdiam diri jika ada masalah angkat bicara.

"A-aku tidak cemburu Ra..npo-san!"

"Apakah ini artinya kau suka padaku?" Dazai menatapmu dengan berbinar. Lantas kedua tangannya meraih paksa tanganmu dan menggenggamnya. Membuat rona merak di pipimu kian menjadi.

"Y-ya. Maksudku TIDAK," bibirmu yang hampir salah berucap tiba-tiba menjerit. Hampir panik karena ingin salah berbicara sebelumnya, kau mencoba mengalihkan wajah ke segala arah.

"Aku menyukaimu [Name]."

Kata Dazai, yang membuatmu terdiam dengan wajah tertunduk kemerahan.

"Aku membencimu Dazai."

"Aku jauh lebih menyukaimu."

***

D(r).ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang