< meet >

4K 448 17
                                    

Kau menatap landscape indah di depanmu, sampai netramu memicing pada sebuah benda yang terbawa arus sungai.

Sebuah celana berdiri lengkap berserta sepatu mengambang di sungai, dengan sigap kau segera melepaskan tasmu, melemparnya ke sembarang arah dan segera melompat.

Kau membopong tubuh pria yang tingginya hampir 2x dirimu. Napas mu tersengal saat menyelamatkannya.

Tubuhnya segera kau tarik menuju tepi, direbahkan tubuhnya di atas tanah berumput.

Tanganmu beberapa kali menepuk pipinya dengan panik, mencoba membawa kembali kesadarannya.

Melihat napasnya yang mulai tidak teratur, kau tidak bisa mengambil keputusan lain selain memberinya nafas buatan.

"Hmmp...," kau ingin mengangkat kepalamu, namun sebuah tangan menahanmu dalam posisi kau mencium pria asing.

Kau menarik lengan yang menahanmu, dan menatap jengkel pada pria yang baru saja kau selamatkan.

"Kau sudah sadar? Kau sengaja melakukannya?" netra memicing kala dirinya mulai bangkit dan sudut bibirnya terangkat.

"Kau tidak ingat aku?" pria itu tersenyum padamu.

Kau menggeleng pelan tak luput dari manik yang menatap tajam padanya.

"Dazai.. Ini aku Dazai," ucapnya lagi, tangannya terangkat teratas membuat tingkah konyol.

Dengan refleks kau tersenyum melihat tingkah konyol 'kekasihmu' yang sudah lama tidak kau lihat.

"Baiklah aku kalah," kau mengangkat tanganmu, ikut berdiri di hadapannya.

"Selamat datang [Name]," kau merasakan Dazai seketika mendekapmu. Membuat kepalamu tenggelam dalam dada bidangnya.

"Aku pulang Dazai," kau membalas pelukannya.

"Ayo kita lakukan itu," Dazai meletakan kepalanya pada bahumu.

"Apa?"

"Ini..."

Wajahmu merona, ketika merasakan bibir Dazai mengecup lehermu.

"Sudah lama kita tidak melakukannya [Name]-chan, aku rindu padamu."


***

D(r).ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang