D(r).A

< envy >

Kau menatap jengkel pada sepasang kekasih 'jadi-jadian di depanmu'.

Alasan yang cukup simple mengapa dirimu mengatakan mereka adalah pasangan jadi-jadian. Melihat mereka saling berpegangan tangan, dan bermanja-manja itu membuatmu jijik.

Lihatlah, bahkan umur mereka belum sampai 10 tahun! Tapi apa yang mereka lakukan di tempat umum begini. Kau menggerutu dalam hati.

"[Name]-chan, kau iri?" kau menoleh begitu mendengar suara suicide maniak disebelahmu.

"Aku tidak iri, hanya sebal," jawabmu.

'Mungkin sedikit iri'

Masih dengan raut wajah menatap jengkel, kau duduk disalah satu bangku taman bersama Dazai, tak jauh dari pasangan jadi-jadian yang menjadi pusat perhatianmu.

"Bilang saja kau iri, karena mereka sudah ada pasangan, dan kau tidak," Dazai mengodamu.

"Sudah ku bilang, aku tidak iri," balasmu. Bibirmu mengerucut sebal, membuat pria disebelahmu gemas.

"Lagi pula menurutku pacaran itu menjijikkan."

"Menurutmu begitu?" tanya Dazai, dengan suara yang nampak kecewa.

kau menautkan alis bingung, "Memang kenapa?"

"Padahal aku suka padamu dan mau jadi pacarmu."

'Eh?'

***