< clay >

3.4K 396 6
                                    

Bertahun-tahun di setiap tanggal yang sama, jam yang sama dan di tempat yang sama, kekasihmu akan selalu memberi hadiah yang sama.

Bukannya tidak bersyukur, tapi kejutan yang diberikan kekasihmu itu akan mudah kau tebak dan menjadi agak 'garing'.

Ngomong-ngomong hadiah, kekasihmu--Dazai--selalu memberikanmu sebuah clay. Boneka yang terbuat dari mainan lilin yang keras.

Entah karena alasan apa ia memberikanmu hadiah itu, tapi kau cukup senang. Terutama boneka clay itu mirip dengan wajahmu, tapi dengan pose berbeda setiap boneka.

"[Name]-chan selamat ulang tahun," baru memikirkannya, ia sudah muncul di hadapanmu dengan senyum bodohnya.

"Biar kutebak, kau akan membawaku ke taman, dan memberikanku boneka clay lagi."

Dazai menggeleng sembari menarik tanganmu. Kau menautkan alis bingung.

"Ayo ikut aku."

***

"Dazai, apa sudah sampai?" tanganmu berpegang erat pada lengannya, ketika kau merasakan angin yang cukup kencang berhembus mengenai tubuhmu.

"[Name]-chan, buka matamu," perintah Dazai.

Kau membuka matamu perlahan, dan menemukan landscape sunset yang cukup indah.

"Kau suka?"

Kau mengangguk kecil.

"Lalu ini," Dazai membuka tanganmu, dan meletakaan sesuatu di atasnya.

"D-azai... ini cla-" ucapanmu terhenti, begitu merasakan hal yang berbeda.

Kau lihat boneka clay itu, dan mendapati sepasang pengantin dengan wajah kau dan Dazai.

Kau tidak dapat menahan rona merah di wajahmu ketika nelihat boneka itu.

"D-dazai in-"

"Lucu bukan," katanya dengan nada bodoh.

"Aku ingin membuat ini menjadi kenyataan," Dazai mengarahkan jarinya menunjuk boneka, dan berlanjut ke arah wajahmu.

Tak lama ia mengecup bibirmu singkat, membuat wajahmu kian merona.

"B-baiklah."

***

D(r).ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang