Time 1 - Kau yang Menyukai Oh Sehun

27.1K 1.5K 42
                                    

Time 1
.
.
.
.

Hal terbodoh yang kau lakukan saat ini adalah mencintai Oh Sehun. Benar, pria itu! Pria yang tiba-tiba pindah dan bersekolah di sekolahmu, dan seseorang yang menjadi kakak kelasmu. Kau tidak pernah berbicara padanya, tapi kau selalu membicarakannya dengan sahabatmu. Dia bahkan tidak pernah tersenyum dan kau tetap begitu mencintainya. Kau sangat menyukai Oh Sehun, kau menyukai segala yang ada pada dirinya. Kau suka ketika dia berkumpul bersama Baekhyun, dan Chanyeol, dia selalu bisa tertawa dan terlihat bahagia. Kau suka suaranya yang serak dan kau suka ketika dia dengan dingin menatap orang-orang, kau menganggapnya keren sekali.

Sampai suatu ketika, kau punya kesempatan lebih. Sahabatmu, Raina selaku wakil osis harus pergi ke luar negeri bersama keluarganya, sehingga kau diminta menggantikannya sementera waktu. Ketua osis saat itu adalah kakak kelas yang kebetulan sekelas dengan Sehun, dia adalah Yi Xing, pria asal China yang kemampuannya tak boleh diragukan. Dia sangat baik dan tampan, bahkan semua murid menyebutnya malaikat. Kau bertugas menggantikan Raina, lalu kau disuruh membagikan kertas pengumuman kegiatan ke semua kelas termasuk kelas milik Oh Sehun.

Di sana, kesempatanmu bukan hanya lebih, tapi sudah tiba. Kau begitu teledor, kau terjatuh karena kaki Sehun yang memanjang di antara meja satu dan dua, karena kau terlalu memerhatikan wajah Sehun. Alhasil kau terjatuh dan membuat kertas-kertas di tanganmu berserakan semuanya. Kau buru-buru bangun, menepuk rokmu yang berdebu. Sehun menertawakanmu. Dan dengan bodohnya kau malah tersenyum padanya. Sehun melihat itu aneh dan menatapmu tajam.

"Apa yang kau lakukan, bodoh?" tanyanya sinis.

Kau menyimpan kembali senyummu. "Mianhae," ucapmu gugup dan sopan. Gelagatmu aneh ketika mengutip kertas yang berserakan lalu saat kau akan mengambil kertas terakhir, sebuah sepatu menginjaknya. Kau mendongakkan kepalamu, melihat siapa yang melakukan hal itu.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanyanya sombong. Pria itu adalah Jongin atau orang biasanya memanggil dengan sebutan Kai. Pria yang terkenal karena suka mem-bully murid lain.

Satu hal yang sulit dipercaya adalah Sehun termasuk salah satu dari geng mereka. Kai berjongkok, mensejajarkan pandangan kalian dan tersenyum miring padamu. Dia terlihat mesum dan ... menjijikan, kau ingin sekali menamparnya.

"Sepertinya kita mendapatkan mainan baru!" seru Kai.

Dan sejak hari itu, hidupmu yang penuh kesempatan seolah menjadi bencana. Bencana yang sangat tidak diharapkan. Kau adalah tahanan, kau adalah korban, dan kau sekarang sudah menjadi budak mereka. Budak pria-pria di mana Sehun menjadi salah satu tuanmu.

.
~
.

Hidupmu yang tenang kini telah berakhir, diganti dengan kehidupan yang penuh penderitaan. Dimulai memasuki gerbang sekolah, kau sudah ditarik paksa oleh Kai dan dibawa ke kelasnya. Kau disuruh duduk di bangku paling depan dan disuruh menyalin semua tugasnya yang belum siap. Kalau kau menolak, kau pasti akan dipermalukan seperti murid lain yang sebelumnya menjadi tawanan mereka. Sehun melihatmu, lalu dengan usil mengambil karet dan menyuruh Baekhyun mengikat rambutmu. Kau terganggu tapi diam saja menahan air mata.

Saat kau melihat Sehun terkikik karena tampangmu yang jelas —sedikit jelek atau mungkin jelek, saat itu kau merasa semua yang terjadi tidak terlalu buruk, setidaknya kau bisa melihat Sehun, kau bisa sedikit lebih dekat dengannya.

Hari dengan cepat berlalu, sore tiba dan murid lainnya pulang. Kau masih di kelas, bukan kelasmu, tapi kelas Oh Sehun. Kau harus menggantikan mereka melakukan piket. Kau membersihkan kelas sendirian lalu tiba-tiba Sehun kembali ke kelas dengan napas tersenggal-senggal.

"Kau kenapa?" tanyamu takut-takut, tapi kau tetap bertanya padanya.

"Kalungku hilang, sepertinya terputus dan terjatuh," jawabnya cepat.

Kau pertama kali melihat Sehun kewalahan seperti ini, mungkin juga terlihat cemas saat mencarinya. Kau 'pun ikut membantu dan berjongkok dan menempelkan pipimu ke lantai sekolah yang kotor. Kau terus mencari, sampai tidur-tiduran di lantai 'pun kau rela, tidak peduli kalau seragammu akan kotor. Kau melihat sesuatu yang bersinar di lantai dan tersenyum senang.

"Ketemu!" serumu senang. Kau mengambilnya dengan gembira.

Sehun langsung menghampirimu, dia menerimanya dengan perasaan lega. Benda itu sepertinya menyimpan arti yang sangat mendalam baginya. Sehun tidak berterimakasih padamu. Padahal demi dirinya wajahmu dan semua pakaianmu kotor oleh debu. Sehun berdehem dan mengeluarkan sapu tangan dari sakunya.

"Wajahmu kotor, pakailah," ujarnya dingin lalu meninggalkanmu sendirian di sana.

Kau berlompat-lompat kegirangan dan memeluk sapu tangan itu. Kau tidak tega memakainya, ada aroma Sehun di sana. Kau bersenandung dan menari tidak jelas. Kau menunjukkan dirimu yang begitu senang dan bahagia hanya karena gerakkan kecil Sehun. Dan Sehun yang belum sepenuhnya meninggalkan tempat itu tersenyum kecil melihat tingkahmu.
.
.
.
Kau mengantongin sapu tangan Sehun dan memasuki sekolah dengan senyuman. Tapi semua senyummu harus pudar ketika Kai menarikmu ke belakang sekolah dan menyirammu dengan air comberan. Belum lagi dia menambahkan tepung, telur busuk, dan krim mentega yang lengket ke seluruh tubuhmu. Kau menangis, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Kau ditarik ke kelasnya dan diikat dengan pita merah di bagian perut.

"Tara, hadiah ulang tahun untuk Minseok yang pendiam!" seru Kai gembira.

Kau tertunduk, tidak berani menunjukkan wajahmu. Telingamu kini dipenuhi tawa yang mengejek. Sehun melihatmu, dia tahu itu adalah dirimu. Dia memang sosok yang dingin, tapi bukan sosok yang tidak tahu balas budi. Semalam kau sudah membantunya menemukan barang berharga miliknya jadi setidaknya dia harus membalasmu sekali. Dia benci jika memiliki utang, tapi dia juga orang yang enggan berterimakasih. Sehun berdiri dari kursinya dan berniat memberimu blazernya, berniat menarikmu keluar dari kelasnya dan membawamu ke kamar mandi. Setidaknya kau bisa membersihkan diri, dan dia sudah bersiap meminjamkan pakaian olahraganya. Tapi dia terlambat satu langkah.

"Apa yang sedang kalian lakukan padanya?" suara malaikat yang tegas, seorang Yi Xing masuk ke dalam kelas dan berdiri di belakangmu. Dia memberimu jaketnya dan wajahnya terlihat marah.
.
.
.
Tbc...

Annyeong guys.. Gak nyangka aku bakal balek dengan imagine murahan kayak gini. Ya semoga saja ngefeel dan teman-teman bisa suka ya. Segala komentar diterima kok. Jadi pliss jangan sider dan kasih semangat buat lanjutin imaginenya ya..

Kalau mau cepet di-update, syarat kayak biasa! View, Vote, dan Komen yang banyak 😊
See you~~

#up

Mine [Sehun x You] - Imagine TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang