Vote n komen juseyo!
Time 30
.
.
.Demi alien tampan dari Exo Planet, kau ingin sekali menampar Sehun saat dia mengungkit hal itu. Seolah ia tengah membuka luka lama. Apalagi membahas wanita itu ketika dia tidak enak badan. Apa manisnya Sehun waktu ini hanya demi meminta perpisahan yang lebih baik? Apa saja bisa terjadi 'kan? Memang tak ada yang bisa menebak si Sehun ini.
Hatimu semakin takut. Takut-takut kalau ini hanya trik Sehun untuk melepasmu lagi. Sungguh kau tak pernah bisa memahami Sehun sepenuhnya dari setiap tindakannya.
"Jangan marah dulu, tolong dengarkan aku! Kalau masalah ini tidak bersih, kau bisa mengungkitnya lagi kelak dan kita akan berakhir dengan pertengkaran!"
Ada benarnya juga. Kelak ini akan jadi masalah besar kalau tidak tuntas.
"Aku tidak ada maksud lain selain membersihkan masalah ini. Kau bisa percaya padaku!" Tatapan Sehun tidak menipu.
Kau bergerak, mengubah posisi tidur menjadi duduk. Kau menyandarkan kepalamu ke bahu Sehun dan memeluk tangan Sehun di perutmu. Seolah kau takut dicampakkan sekali lagi.
"Hm.." kau bergumam.
"Jadi wanita itu bernama Olive, dia asistenku." Sehun menghela napas sebelum melanjutkan, matanya terpejam lantas berkata pelan, "Dia menyukaiku. Dia mengatakan bahwa dia pernah menyukai seorang pria yang dingin dan angkuh seperti aku ini."
Kau meliriknya, ada senyum puas di sana. Apakah dingin dan angkuh bisa dijadikan sebuah acuan atas sesuatu yang perlu dibanggakan?
"Aku menolaknya dengan keras. Beberapa kali dia menangis saat menemuiku. Aku seharusnya menceritakan hal ini sejak awal padamu. Aku hanya tidak menyangka kalau dia berani menciumku seperti kamarin itu. Aku terkejut juga, kau tau bagaimanapun dia cantik dan aku seorang pria!" ungkap Sehun seolah ingin kau lebih memahami situasi masalah semalam.
Kau menghempas tangan Sehun yang kau peluk dengan pelan. Mendengarnya berkata begitu malah membuatmu kesal. Kau memukul dadanya pelan. Beraninya dia memuji wanita lain dan merasa puas dengan perlakuan itu. Kau ingin sekali mencubit Sehun saat ini.
"Tapi ketika kau datang di saat yang sangat-sangat tidak tepat, aku merutuki diriku sendiri bodoh. Jujur saja aku kesal padamu yang tidak percaya padaku sampai melempari sepatumu ke arahku. Putus.." Sehun menahan dirinya, dia bergerak sedikit membuatmu memandang serius ke arahnya. Dia juga membuka matanya yang sedari tadi terpejam. "Aku hanya mengatakan hal itu karna marah. Aku tidak menangis tapi aku memikirkanmu semalaman. Aku tidak sedang membual padamu, aku tidak tidur dan terus berpikir."
"Masih ada lagi yang harus kau beritahu padaku soal perasaanmu?"
"Aku takut kehilanganmu!" Sehun tampak membuang napasnya kasar. Seperti mengucapkan kalimat itu terasa begitu sulit.
Jujur saja kau tersentuh. Hatimu bergetar dan darahmu berdesir. Pipimu terasa lebih panas karena bersemu merah muda. Dirimu berbunga mengetahui bahwa kenyataannya bukan hanya dirimu yang takut kehilangan. Dan saat itu kau merasa berharga. Kau menahan senyum yang akan segera merekah di bibirmu.
"Soal di perpustakaan tadi..."
Topik itu membuatmu mengingat kembali kejadian di perpustakaan. Sehun yang hampir saja menidurimu di sekolah. Topik yang membuat atmosfir penuh kegembiraan di sekitarmu karena pengakuannya berubah canggung dalam sekejap.
"Bisa kau melupakannya? Aku ingin meminta maaf. Ah.., rasanya aku begitu kelepasan setelah melihatmu tertawa senang dengan pria lain. Aku cemburu!" ungkapnya. Rautnya berubah tegas seolah dia begitu serius dengan semua pernyataannya malam ini.
Gantian kau yang menghela napas dan membuangnya dengan kasar. Kalau memaksamu melupakannya saat itu juga, kau tidak akan bisa melakukannya. Entahlah kalau sudah lama.
"Kau berlebihan juga ya," katamu pelan.
"Sewaktu aku meninggalkanmu di lobi kantor, aku menemukan seseorang yang menatapmu tanpa henti dari kaca-kaca yang menutupi ruang-ruang kerja. Saat aku memasuki ruanganku, pria itu membuatku terkejut. Dia memukulku kalau kau mau tau! Untung saja tidak ada lebam di wajah tampanku!"
Kau baru sadar ternyata Sehun sangat percaya diri dengan tampangnya. Yah harus kau akui pula dia tampan.
"Kenapa dia melakukan hal itu padamu? Pasti rekan kerjamu yang suka dengan wanita itu ya?" tanyamu dengan berani.
Sehun menggeleng. "Kalau bukan dia, aku pasti tidak akan memikirkanmu sepanjang malam. Mungkin tidak juga ke sekolah dengan bunga mawar dan memergokimu sedang berusaha move on. Pria itu membuatku khawatir."
"Siapa sih? Dan apa sih yang terjadi sampai membuatmu begitu baik padaku saat ini?" kau penasaran, apa pria itu memihakmu atau memang karena wanita yang mencium Sehun waktu itu.
"Atasanku, Kim Joon Myeon."
Nama yang sangat asing di telingamu. Lantas kau kembali fokus dan mendengarkan dengan excited.
"Kau sering mengunjungi kantorku 'kan? Tanpa sepengatahuanku?"
Kau langsung mendelik kemudian menunduk karena ketahuan. "Bagaimana kau bisa tau?"
"Dia memerhatikanmu, atasanku itu. Dia memukulku dan memsumpah serapahi diriku. Lalu dia katakan kalau aku seharusnya menghargai dirimu karena jika tidak aku akan menyesali semuanya seumur hidupku. Sama sepertinya yang pernah kehilangan wanitanya. Sesaat itu aku mulai merenung. Kemudian dia berkata bahwa mulai detik itu juga karna aku mengatakan putus, dia akan mengejarmu. Sepanjang malam aku dihantui rasa bagaimana jika kau menyukainya? Dia kaya, baik, dan aku malu mengakui kalau dia tampan. Aku saja yang pria begitu menghormatinya apalagi wanita? Pasti sangat mudah jatuh dalam pesonanya. Aku jadi bimbang sepanjang malam.
"Lalu, Baekhyun juga menghubungiku semalam. Dia menceritakan kisah unik di kampusnya. Cerita cinta di kampusnya yang terkenal. Si wanita yang mengejar si pria sampai akhirnya mereka memiliki status. Tapi si pria sangat berambisi hingga lupa bahwa ada seseorang yang harus diperhatikan. Sampai si pria berada di puncaknya, dia baru menyadari ada sesuatu yang kosong. Itu adalah hilangnya si wanita. Ternyata selama dia sibuk, wanita itu tengah sakit. Walau sering kali si wanita mengunjunginya, dia tak pernah merespon karna dia pikir mereka akan punya banyak waktu setelah karirnya berhasil. Tampaknya dia salah memperkirakan, wanita itu sudah meninggal saat dia memiliki segalanya.
"Dalam ingatannya wanita itu pernah memintanya menemaninya sehari saja untuk kencan. Dan dia menolak karena alasan kerja. Sampai hari ini pun dia begitu menyesalinya. Sesukses apa pun dia saat ini, dia tak bisa mengembalikan si gadis ke hidupnya. Coba tebak siapa si pria itu?" tanya Sehun setelah bercerita panjang lebar.
Kau menggeleng.
"Baekhyun pun tidak percaya kalau atasanku adalah lulusan universitas tempatnya sekolah saat ini. Iya, Joon Myeon-lah si pria itu."
.
.
.
Tbc...Nah bakal ada orang baru lagi. Tapi bocoran ya.. ini uda mau tamat loh 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [Sehun x You] - Imagine Time
Hayran KurguHanya sebuah kisah imanijasi yang memanjakan! "Kau milikku!" -Oh Sehun- Nikmati waktu berimajinasi kalian dengan Oh Sehun hanya di Mine! Jangan berhenti di tengah. Pertama emang rada bosenin tapi ke depannya akan semakin baperin. Hehehe.. #786 - 1 A...