Mine [Sehun x You] - Imagine Time

Time 4 - Monster

Surprise!!!
Ketemu lagi btw, hehehe..
Ada gak nih Exo-L yang rangkap jadi Army? Uda pada liat mv barunya BTS?
Gila kan Yoongi gantengnya. Astaga! Aku pengen jerit..

Selamat buat prestasi dan rekor barunya, udah deh sgtu aja.

Ok, selamat membaca 😊

Time 4
.
.
.

Kau terkejut, matamu melotot seperti mau keluar dari wadahnya. Kau melihat Sehun sangat dekat, bukan, bibir kalian sudah bertemu. Sehun menutup matanya rapat-rapat seolah tengah menikmati momen itu. Bibir Sehun bergerak di bibirmu dan secara reflek kau mendorong tubuhnya menjauh darimu secara paksa. Sehun melap bibirnya kasar dan menyeringai. Kau bersiap melemparnya dengan sebuah tamparan, tapi ketika tanganmu mengudara kau malah tidak bisa melakukannya. Dan saat itu pula air matamu turun membentuk sungai kecil di wajahmu. Senyum Sehun seketika juga ikut sirna.

Ciuman pertamamu memang dengan seseorang yang kau cintai. Tapi kau tak pernah menyangka ciuman pertamamu hanya sebagai bentuk kebencian Sehun pada saudaranya. Kau tidak mengerti kenapa Sehun melakukan hal ini. Kau juga tak ingin mengerti kenapa kau masih saja mencintai pria seperti Sehun. Sosok Sehun yang dingin dan jahat seperti ini membuatmu merasa Sehun sudah menjadi monster.

Kau berlari dari sana setelah menjadi tontonan banyak orang. Malu, marah, cinta, benci, seolah bercampur hingga kau tidak bisa membedakan lagi bagaimana suasana hatimu. Kau kacau. Kau menangis dan duduk di anak tangga sambil menyembunyikan wajahmu.

Hari dengan cepat berlalu. Akhirnya kau bisa pulang ke rumah. Kau berjalan sambil menatap langit dan menyadari betapa buruk nasibmu. Kau tidak terlahir dengan sendok emas atau 'pun perak di mulutmu, dan sekarang kau adalah tahanan geng di sekolahmu. Kau korban bully-an. Kau menghela napas kasar lalu kembali melihat ke arah depan. Kakimu terhenti tepat di depan sebuah tubuh yang tergeletak lemah dan kotor seragamnya.

"Sehun?"

Dia adalah Sehun. Tubuhnya terbaring dengan banyak lebam di tubuhnya. Sudut bibirnya juga mengeluarkan darah. Bagaimanapun menebaknya, dia pasti baru saja berkelahi, atau bisa jadi baru saja dipukuli. Kau bergegas berjongkok dan menyentuh tubuhnya. Sehun sepertinya tidak sadarkan diri lagi. Kau berteriak minta tolong hingga orang lain membantumu mengangkat tubuh Sehun. Yang jelas kau tak tahu rumah Sehun dan kau juga tak punya uang cukup untuk membawanya ke rumah sakit. Terakhir kau memutuskan untuk membawanya ke tempat tinggalmu.