Time 14 - Motel?

7.3K 752 9
                                    

9 Maret, sesuai janji aku update. Sebelumnya aku cuma mau kasih tau kalau Suga ulang tahun..

Kyaaa!!!! Mamas Yoon-ku..
Saengil chukhahae!!
Jeongmal saranghae.. 😘




Time 14
.
.
.

Sehun melepas tanganmu dan berbalik menghadapmu.

"Aku tidak dalam kondisi ingin bermain denganmu. Aku tidak perlu belas kasihanmu, jangan sok peduli padaku dan pergilah jauh-jauh dariku!" Sehun berujar pelan, tapi suaranya terkesan menikam hatimu.

"Siapa yang ingin bermain denganmu? Aku serius, saat inilah kau tengah lemah, bukankah ini kesempatan bagus untuk melakukan serangan balik?"

"Jangan berpura-pura dan membuatku muak. Kau sudah melihat semuanya, jika kau ingin tertawa jangan menahannya. Tertawalah sepuasmu, karena aku tidak akan bermain denganmu lagi. Tidak ada yang kalah ataupun menang. Kita berhenti di sini. Kembalilah!" Sehun berbalik dan berjalan lagi.

Sehun lebih menyeramkan ketika dia menyuruhmu pergi daripada ketika dia berusaha mengerjaimu dan mendekat padamu. Mungkin saja Sehun yang tak pernah menyangka kau akan melihat tampangnya kena marah itu merasa begitu gagal dan malu sehingga dia memilih untuk menjauh.

"Aku tidak akan berhenti sebelum kau kalah!" teriakmu dan kau mengikutinya lagi.

Sepertinya Sehun sudah lelah dan membiarkanmu melakukan apa yang kau suka. Sehun berhenti di depan bar dan berjalan masuk ke dalam dengan masih mengenakan seragam. Kau melototkan matamu, Sehun pasti sudah gila. Bagaimana dia bisa melakukan itu? Apa dia berencana membuat Ayahnya semakin marah. Kau pun ikut masuk ke dalam dan di dalam sangat bising sekali. Musik yang diputar begitu keras hingga mengetuk jantungmu. Kau mencari sosok Sehun yang duduk di sebuah kursi dengan minuman berakohol di depannya. Kau menghampirinya dan merebut gelas dari tangan Sehun.

"Kau lagi? Kau benar-benar tidak waras ya?"

"Kau yang tidak waras, bodoh!"

"Kembalikan minumanku selagi aku masih bersabar."

Kau melihat Sehun dengan tatapan marah. Kenapa yang dia lakukan hanya merusak dirinya sendiri. Kau mengejutkan Sehun saat kau meneguk habis minuman itu. Mata Sehun yang cipit masih melotot ke arahmu.

"Kau.."

Kau langsung menyentuh kepalamu, rasanya pusing sekali. Kau belum pernah meminum minuman beralkohol seperti ini. Apalagi langsung satu gelas habis. Pandanganmu mulai kabur dan tubuhmu terasa tidak seimbang.

"Pusing sekali.." gumammu. "Kenapa Sehun jadi dua?" tanyamu dengan bergumam.

"Tidak sopan, menyebut namaku begitu saja seolah kita ini akrab. Aku ini kakak kelasmu, bodoh!" Sehun sempat-sempatnya mengatakan hal itu. "Ngomong-ngomong toleransi alkoholmu ba..."

Bruk. Kau terjatuh ke arah depan dan Sehun menangkapmu dengan cepat sebelum kau terjatuh mencium lantai.

"Baru saja aku mau bilang toleransi alkoholmu bagus juga, ternyata sangat buruk," gumamnya.

Itulah yang kau dengar terakhir kalinya sebelum kau benar-benar teetidur. Kau tidak tahu lagi apa yang terjadi saat kau tertidur. Tapi saat itu Sehun tersenyum, bukan senyum menyebalkan yang biasa. Dia tersenyum sangat tulus, sepertinya kau berhasil menghiburnya sedikit.

.
~
.

Kau tersadar di dalam sebuah kamar dan bertanya-tanya di mana kau berada. Kau masih memakai seragam yang lengkap dan kepalamu masih sedikit pusing.

"Sudah sadar ya?" suara Sehun.

Kau langsung bangun dan lompat dari tempat tidur. Sehun duduk di sampingmu dengan kaki berselonjor dan tengah memainkan gadgetnya. Ini kedua kalinya kau sadar dan langsung menemukannya di samping tempat tidurmu.

"Kau..." kau tidak percaya ini.

"Coba tebak di mana kita sekarang?"

Kau memerhatikan kamar itu. Tampaknya kau mengetahuinya, tapi kau juga ragu dengan jawabanmu.

"Motel."

"APA? MOTEL?! KAU SUDAH GILA YA!" teriakmu begitu saja karena reflek.

Sehun mengangguk dengan tenang.

"Kau benar-benar pria berengsek, pria bajingan, tidak tau diri! Bisa-bisanya kau tenang begitu dan membawaku ke tempat semacam ini!" kau hampir saja menangis.

"Memangnya kenapa kalau di sini?" Sehun hanya memasang wajah andalannya, tanpa satu pun ekspresi bersalah.

"Aku ini wanita baik-baik.." kau langsung mengambil tasmu, bermaksud keluar dari sana dan pulang.

Sehun langsung bangun dan menarikmu, melemparmu dengan kasar ke atas tempat tidur.

"Apa yang kau lakukan?" teriakmu langsung.

Sehun langsung merangkak ke atasmu, menindih tubuhmu dan mengunci kedua tanganmu di samping kepalamu.

"Kau mau apa? Lepaskan aku!" teriakmu sambil berusaha meronta.

Sehun tak perlu menggunakan semua kekuatannya hanya untuk menahanmu yang lemah. Dia menatap intens ke dalam matamu. Jantungmu berpacu begitu cepat.

"Aku tidak bilang kau wanita murahan. Aku hanya mengatakan kau gadis gila. Kau bertanya apa yang sedang aku lakukan? Aku sedang melakukan apa yang seharusnya kita lakukan saat kau membuka satu kancingmu dan menghadangku," kata Sehun pelan, suaranya yang serak-serak membuatmu merasa gerah.

"Lepaskan aku!" sekali lagi kau berusaha melepaskan diri dan sia-sia.

"Apa kau tidak lihat aku sedang serius? Tadi kau juga mengejarku sampai ke bar. Kita sudah di sini, apalagi?" Sehun mendekatkan wajahnya ke wajahmu dan...
.
.
.
Tbc...

Hayo, hayo, uda di motel aja. Apa yang bakal terjadi??
See you at sunday 😘

Bye~~

Mine [Sehun x You] - Imagine TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang