Time 11
.
.
."Mungkin itu tidak akan pernah terjadi!" balas Sehun setelah berpikir cukup lama.
Kau malas berdebat dengan pria itu. Kau hanya berharap Tuhan bermurah hati padamu dan menarik perasaanmu dari Sehun. Perasaan yang sudah menyiksamu sekian tahun. Perasaan yang membuatmu sulit bernapas di dekatnya.
Kalian memasuki ruang kesehatan dan di sana tidak ada perawat. Yi Xing mengetuk pintu dan masuk ke dalam.
"Perawat di sini sudah berhenti beberapa hari lalu." Yi Xing masuk dan langsung mengatakan hal itu pertama. Kemudian dia meletakkan satu set seragam wanita dan satu set seragam pria. "Pakaian kalian basah, gantilah dulu," ujar Yi Xing. Lalu Yi Xing mengumpulkan benda dan obat yang diperlukan. Yi Xing sepertinya paham sepenuhnya tempat ini.
"Kalau begitu aku akan ganti ke toilet," katamu.
"Ganti saja di balik tirai itu!" kata Sehun tiba-tiba.
"Ganti ke toilet saja." Yi Xing yang membalas.
"Ganti di balik tirai itu saja, siapa tau aku akan tergoda. Kau 'kan berusaha menggodaku tadi. Kebetulan Yi Xing di sini juga." mulut Sehun benar-benar minta dilakban.
"Kenapa mulutmu itu selalu mencari masalah?" tanyamu dengan membentak. Kau melihat Yi Xing masih sibuk mengumpulkan obat dan benda yang akan digunakan. Yi Xing juga sepertinya mencari alkohol. Tapi raut wajahnya jelas masih marah. Dia tidak biasanya memasang wajah datar seperti itu. "Tidak masalah, aku ganti di balik tirai saja." kau sebenarnya tidak ingin mereka berkelahi lagi ketika kau pergi mengganti pakaian.
"Kenapa?" Yi Xing sepertinya keberatan.
"Lagian ada penutup, aku merasa lebih nyaman di sini. Aku hanya berpikir mungkin Chanyeol dan yang lain akan mengerjaiku jika aku jauh-jauh darimu." kau tersenyum meyakinkan Yi Xing. Kau melihat ke arah Sehun dan berkata lagi, "dia juga terluka seperti itu, mana mungkin berlari membuka tirai penutup. Kau juga di sini bisa mengawasinya."
"Yi Xing bisa mengawasiku, siapa yang akan mengawasi Yi Xing?" tanya Sehun tidak terima.
"Aku tidak seberengsek dirimu, bajingan!" balas Yi Xing yang meletakkan benda dengan kasar ke atas meja.
"Oh, benarkah? Kau pikir kau bukan berengsek? Kau bukan bajingan? Kenapa kau berusaha merebut kekasihku? Kau bahkan mencuri ciumannya!" balas Sehun sepertinya masih ingin membakar Yi Xing.
"Yi Xing.." kau takut Yi Xing marah lagi. Selalu saja orang mengatakan, seseorang yang tidak pernah marah akan sangat mengerikan ketika dia marah. Yi Xing membuktikannya.
"Aku tidak akan terpancing lagi."
"Ok, mungkin sementara ini kau akan kebal. Tapi aku akan lihat sampai kapan kau akan bertahan."
Kau segera mengganti pakaianmu. Terus terang saja, semua pria itu hampir sama. Mulut dan hati tidak pernah sinkron. Memerhatikan bayanganmu di tirai, Yi Xing pun ikut melakukannya ketika Sehun melakukannya. Kau mengganti pakaian dengan cepat dan keluar dari balik tirai. Sehun dan Yi Xing seperti pencuri yang kedapatan maling. Mereka bertingkah seolah mereka sedang sibuk.
"Sehun, tidak mengganti pakaian?"
"Ganti, kalau kau membantuku," kata Sehun sambil melihat ke arahmu.
"Aku bisa membantumu." cegah Yi Xing.
"Tidak perlu, tugasmu cukup mengobati luka yang kau berikan padaku. Urusan mengganti baju, pacarku jauh lebih baik."
Kau menatap Sehun dengan tajam, mungkin karena ada Yi Xing di sana jadi kau sama sekali tak takut padanya.
"Kalau aku tidak mau?" tanyamu menantang.
"Kalau kau tidak mau, aku akan sakit dan kau akan sedih. Karena aku sangat jelas, kau menyukaiku." begitu percaya diri, Sehun selalu sangat percaya diri.
Kau menghela napas dan mengambil kemeja seragam Sehun. "Buka bajumu."
"Ok." Sehun tersenyum mengejek ke arah Yi Xing. Sehun membuka bajunya dan membuat pipimu merona. Bentuk tubuhnya sangat sempurna. Kau bisa melihat roti sobek di tubuhnya.
Kau membantu Sehun mengambil pakaian basahnya dan memakaikan yang baru padanya. Sehun bahkan sengaja berdiam saja agar kau yang membantunya mengancingkan kemejanya.
"Kau tidak akan menyuruhku membantumu mengganti celanamu 'kan?" tanyamu dengan sedikit takut.
"Tentu saja tidak!" jawab Yi Xing.
"Kalau kau mau menggantikannya, aku tidak keberatan kok," kata Sehun.
"Aku tidak gila." kau melempar celana Sehun ke wajahnya.
"Yak, kau!" Sehun meraih celananya dengan geram. "Kau memang gadis gila."
"Tapi kau mengakui gadis gila sepertiku, kekasihmu!" sekarang kau tersenyum penuh kemenangan ke arah Sehun.
"Oh, jadi kau mengakui dan sangat senang karena aku mengakuimu sebagai kekasihku?" Sehun membalas dengan satu pukulan balik.
Senyummu pudar dan digantikan dengan wajah kesal. "Aku tidak pernah senang menjadi kekasih pura-puramu! Ini hanya keputusanmu, aku sama sekali tidak menerimamu!"
"Kau tidak perlu menerimaku, aku hanya tidak menerima penolakan. Dan kau itu milikku."
Kau tidak mau melihat senyum kemenangan Sehun yang terlalu meremehkan orang lain. Mungkin dia benar kalau kau mencintainya, tapi kau tak ingin diinjak-injak olehnya hanya kerena hal itu.
"Bukan, aku bukan milikmu!" kau membantahnya. Kau melihat ke arah Yi Xing. Lalu dengan sengaja kau berdiri ke sampingnya dan mengapit tangannya dengan mesra. "Yi Xing sudah mengatakan bahwa dia menyukaiku. Aku sudah memikirkannya, aku akan menerimanya. Sekarang aku milik Yi Xing!"
.
.
.
Tbc...Cha! Lets vote and comment juseyo! Dilanjut kalau mencapai target 😘✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [Sehun x You] - Imagine Time
FanfictionHanya sebuah kisah imanijasi yang memanjakan! "Kau milikku!" -Oh Sehun- Nikmati waktu berimajinasi kalian dengan Oh Sehun hanya di Mine! Jangan berhenti di tengah. Pertama emang rada bosenin tapi ke depannya akan semakin baperin. Hehehe.. #786 - 1 A...