Kehangatan keluarga? mungkin itu hanyalah impian Refranda.

86 7 0
                                    

Mood Refranda hari ini benar-benar kacau, baru saja lelaki itu pulang kerumah tapi sudah ada saja permasalahan yang terjadi ketika Refranda pulang disaat Adrian dan Catrine ada di rumah.

Kalau dulu permasalahan yang terjadi banyak didominasi oleh perdebatan antara Adrian dan Catrine maka hari ini giliran dirinya yang menjadi biang keributan.

Dan lagi keributan yang terjadi pasti karena wanita itu,

Bukannya Refranda tidak menerima kehidupannya saat ini,

Life must go on Refranda tahu,tapi hanya saja..

Dulu sebelum wanita itu datang rumahnya selalu damai dan nyaman tidak seperti sekarang bahkan Refranda sudah lama tidak merasakan ketenangan dan kenyamanan lagi dirumahnya,

Andai saja rumah ini bukan peninggalan kenangan masa lalunya bersama Nadine, Refranda pasti sudah dari dulu meninggalkan tempat yang menurutnya seperti neraka ini.

Walaupun Nadine sudah tidak lagi ada, tapi entah kenapa Refranda selalu merasakan Nadine yang seolah berada di rumah ini.

Bayangan Nadine masih selalu menghantui setiap sudut ruangan dirumahnya, dan itu bisa menjadi sedikit alasan untuk dijadikan Refranda sebagai tameng tetap tinggal dirumahnya,

Karena setiap Refranda berada jauh dari rumah, maka Refranda akan semakin merindukannya.

Memijat pelan pelipisnya, Refranda langsung bangkit untuk mengganti seragam sekolahnya,

Moodnya sudah sangat buruk dan jika lelaki itu tetap tinggal dirumah maka akan dipastikan akan terjadi sesuatu yang lebih dahsyat dari tadi, jadi daripada itu semua terjadi Refranda lebih berinisiatif untuk pergi sebentar untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Dan tanpa arah tujuan yang jelas Refranda mengendarai motor sportnya membelah jalan raya.

****

"Fira cepatan dong, keburu magrib dijalan nanti." Dafira turun dengan sebelah tangannya memakaikan sepatu sebelah kiri yang belum terpasang.

"Hati-hati nanti jatuh lho Fir." Dafira mengendus kesal, bukannya tadi Ayahnya yang meneriaki Dafira seperti maling, disuruh cepat-cepat turun. Wah parah masa ada pilot pikun gini sih.

"Hush, jangan ngatain Ayah pikun gitu, Ayah potong uang jajan kamu baru tahu rasa." ups Dafira lupa kalau Ayahnya itukan punya kekuatan gaib jadi jangan asal ceplos aja walaupun itu dalam hati.

"Iya Yah, Maaf deh." Raka yang melihat cengiran adiknya itu hanya mengendus.

"Udah deh cepetan, Bunda udah nggak sabar mau diner sama Ayah." Seru Bunda Liana dengan heboh mendorong-dorong kedua anaknya serta suaminya untuk segera keluar rumah dan memasuki mobil untuk segera berangkat.

***

Refranda memarkirkan motor sportnya di halaman parkiran luar restoran.

Restoran seafood

Restoran favorit Mama Nadine,

Baru saja Refranda melangkahkan kakinya memasuki restoran ingatannya sudah berputar pada memory indah beberapa tahun silam,dimana keluarganya masih utuh saling bahagia.

"Mama kok Papa terus sih yang Mama suapin,Re juga mau Ma." anak lelaki itu mengkerucutkan bibirnya kesal.

"Aduh Re,kamu itu manja banget sih udah smp juga ngalah dong sama Papa." seru suara pria paruh baya yang tak lain Adrian mencium kening istrinya dengan sayang.

"Nggak bisa gitu dong,yang tua ngalah sama yang muda. Harusnya Papa sadar umur juga udah tua masih aja minta suap-suapan sama Mamanya Refranda." Nadine tertawa geli menatap kedua orang yang disayanginya itu berdebat untuk saling merebut perhatian darinya.

Refranda [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang