Time

75 5 0
                                    

Pagi hari yang sangat mengejutkan bagi seorang Dafira bagaimana tidak, tiba-tiba saja ketika Dafira yang sedang asik sarapan pagi bersama kedua orangtuanya beserta kakak laki-lakinya Bi Idan selaku ART dirumahnya memberitahunya bahwa ada seorang teman lelaki yang datang dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata lelaki itu adalah..... Refranda.

Lelaki itu memang datang kerumahnya pagi-pagi sekali tepat saat sarapan baru saja dimulai hingga Bunda menguruhnya untuk ikut bergabung untuk sarapan bersama, dan disinilah kami sekarang bergabung bersama di meja makan yang nampak ramai dengan celotehan Ayah serta godaan dari Kak Raka yang membuat telinga serta pipi Dafira memanas, sementara Refranda? Lelaki itu masih tampak tenang dengan sarapan buatan Bunda yang menurutnya sangatlah lezat ini, bagaimana tak lezat orang makanannya gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun 😏

"Jadi kamu teman sekelasnya Dafira ya? " tanya Ayah setelah kami semua selesai sarapan, "Kamu itu sangat bertolak belakang ya sama Dafira? " timpal Bunda yang sedang membersihkan piring bekas sarapan.

Kak Raka menatapku dengan seringainya. "Kamu itu cenderung pendiam dan irit berbicara sementara Dafira dia sangat berisik dan tidak bisa diam pokoknya kalau dari sikap gaada anggun-anggunnya kecuali penampilannya aja yang terkadang suka pake dress."

Dafira merenggut, "Biarin aja yang penting Fira itu anaknya Ayah dan Bunda yang paling cantik, iya nggak Yah? " tanya Dafira memeluk Ayahnya dari samping.

"Iyalah paling cantik orang anak gadis Ayah kan cuman kamu doang." sindir Bunda ikut duduk disebelah Ayah.

"Ihh Bundamah selalu belain Kak Raka, Ayah belain Fira." rajuk Dafira membuat Ayah menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah lebih baik kalian berangkat saja." Ayah menatap Refranda yang sedari tadi hanya diam memperhatikan. "Kamu mau Ayah anter atau bareng Refranda? "

"Maaf Om, saya kesini hanya untuk mengambil buku yang dipinjam Dafira kemarin malam, hari ini saya izin sekolah." ucap Refranda setelah sekian lama diam tak berkutik.

"Oh, izin acara keluarga? Ada pesta-kah? " tanya Ayah tersenyum lembut.

Refranda menggelengkan kepalanya pelan. "Mengunjungi satu-satunya keluarga Re, Makam Mama." jawab Refranda dengan senyuman tipisnya namun terdapat luka didalamnya.

---------------------------------------

"Tolong ceritakan semua tentang Refranda yang kalian tahu." titah Dafira menatap kedua sahabatnya dengan tak sabaran.

"Calm babe, kita masih punya waktu panjang karena hari ini para guru rapat dan kelas free sampai bel pulang." Andya mengeruput Cappuccino pesanannya.

"That's a long story Ra, jadi kita harus banyak persiapan kaya camilan atau mungkin beberapa lembar tisu." sahut Ilana membawa satu keresek besar.

"Please jangan terus bertele-tele, ceritain sekarang juga."

Andya menghela nafasnya pelan lalu mengangguk.

"Refranda Aditama anak dari ketua yayasan sekaligus kepala sekolah dari sekolah dengan beragam jenis tingkatan dari mulai TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Dari dulu gue, Ilana, Amira, Diana, Nando sama beberapa anak lain satu SMP sama dia tapi ada juga dari mereka yang memilih untuk melanjutkan ke SMA lain, sifat dingin serta irit bicaranya itu emang udah melekat di dirinya dari dulu bahkan saat Ibunya masih hidup sifatnya udah begitu, dia hanya akan berbicara banyak kalau menurutnya itu penting."

Pantas saja hari itu Dafira tidak bertemu dengan Ibunya Refranda, ternyata.....

Andya memberi kode agar Ilana melanjutkan ceritanya.

Refranda [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang