Gosip panas

102 7 0
                                    

Suara berbisik-bisik anak SMA Cahaya terpaku pada sosok Dafira yang sedang berjalan melewati koridor apalagi tentang kejadian kemarin disaat dirinya mengobrol bersama Adrian membuat gosip tentang dirinya dan Refranda menyebar luas, panas dan tak terkendali.

Berbagai tatapan ia dapatkan dari mulai tatapan sinis, takjub sampai menilai membuat dirinya benar-benar merasa risih.

Dafira heran mengapa anak sekolahnya bisa tahu jika kemarin dirinya mengobrol dengan Adrian bukannya waktu itu sekolah sudah sepi tapi ternyata masih ada saja mata-mata sekolah untung saja mata-mata itu tidak ikut menguntitnya, jika ia maka habislah dia, apa kata mereka jika mereka tahu kemarin Dafira bermain ke rumah Refranda dan diantar pulang.

Ternyata menjadi artis dadakan di sekolah rasanya tidak enak. Apa-apa diawasi, tidak bebas karena semua mata selalu menuju padanya.

"Dafira lo harus tanggung jawab." teriakan Ilana terdengar mengalun seiring dengan gerakan kaki mendekat.

"Aduh gila Ra gue nggak nyangka lo bisa mendadak jadi seleb sekolah." kata Andya mengatur nafasnya.

"Lo, ikut kita." ucap mereka berdua menarik tangan Dafira membawanya menuju kantin.

--------------

"So, sekarang lo jelasin sama kita kenapa lo kemarin bisa ngobrol berdua sama Pak Adrian." tanya Ilana menggenggam tamgan Dafira dengan tak sabaran.

"Persediaan untuk obrolan panjang kita." sahut Andya meletakan 3 botol minuman dengan beberapa bungkus makanan ringan.

"Tapi janji jangan bilang-bilang. Our secret! " Dafira memberi kode agar Ilana dan Andya mendekat.

"Oke jadi kemarin aku ngobrol sama Pak Adrian itu buat nanyain alamat rumahnya."

"What!" pekik Ilana "suara kamu bisa dikontrol nggak? " Dafira menatap tajam Ilana.

"Oke sorry, lanjut."

"Ya kemarin aku kerumahnya Refranda terus pulangnya dianterin deh sama dia." ucap Dafira sengaja merangkum cerita.

"OMG! " kini giliran Andya yang memekik keras membuat suasana kantin tiba-tiba sepi dan menatap kepada meja mereka.

Sadar tengah menjadi pusat perhatian Andya menepuk dahinya pelan. "Sorry, kalian bisa lanjut." ucap Andya membuat suasana kembali seperti semula.

"Lo harus ceritain secara rinci Ra, jangan setengah kaya gitu." tuntut Andya.

Dafira menghela nafasnya lelah. "Oke."

Dan dimulailah cerita Dafira tentang mengapa ia mengobrol dengan Adrian, bagaimana dirinya kemarin dirumah Refranda hingga akhir tentang kepulangannya yang diantar oleh Refranda.

"Gue rasa lo itu masuk kedalam kategori beruntung. Ya hanya orang-orang spesial yang bisa deket sama Refranda secara kan dia itu most wanted sekolah yang nggak tersentuh sama sekali." ucap Ilana ketika Dafira menyelesaikan ceritanya.

"Si dingin yang bisa mendinginkan suasana karena kehadirannya, Si bintang sekolah yang terasa dekat tapi nggak tersentuh, dan si banyangan kelabu yang tak bisa dimiliki." tambah Andya memakan keripik singkong baladonya.

"Sampai segitunya ya anak sekolah mendeskripsikan seorang Refranda." ucap Dafira bertompa dagu dengan kedua tangannya.

"Ya begitulah." sahut Andya mengangkat bahunya acuh.

"Tapi kalau menurut aku semua orang bisa deket sama dia, Refranda orangnya welcome kok ya walaupun respon yang dia kasih sedikit menyakitkan buktinya dia nggak pernah ngusir aku yang selalu ngeganggu ketenangan dia, buat dia risih."

Refranda [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang