Mama Baru?

231 6 0
                                    

Malam ini,untuk pertama kalinya Refranda pulang diatas batas jam malamnya.

Bukannya lebay,tapi seorang anak lelaki pun harus mempunyai jam malam agar tidak keluyuran lalu membuat masalah yang tak dinginkan.

Dan sejauh ini Refranda selalu mematuhi semua perintah dan larangan yang Adrian berikan,karena bagi Refranda seburuk apapun Adrian dimatanya Adrian tetaplah orang tua yang sudah mengurusi dirinya sejak dulu.

Tadi sebelumnya Refranda memang sudah mengembalikan Dafira kerumahnya dengan utuh sebelum petang menghampiri,karena bagi Refranda lelaki yang baik itu adalah lelaki yang mengembalikan gadisnya pada tepat waktu dan Refranda cukup tahu kalau jam batas main Dafira adalah jam 6 sore terkecuali jika gadis itu meminta jam tambahan, itu termasuk pengecualiaan.

Sebelumnya Dafira sudah meminta Refranda untuk mampir,karena merasa haus akhirnya Refranda mengetujui ajakan Dafira hingga Refranda harus terjebak didalam lingkaran kebahagiaan keluarga Dafira yang lagi-lagi membuatnya merasa sedih dan juga nyaman.

Dan Refranda malah semakin larut dalam lingkaran itu.

Keluarga harmonis,ada seorang Ayah yang akan selalu menjadi kebanggaan anak lelakinya dan pahlawan bagi anak perempuannya.

Pada umumnya anak lelaki memang selalu menjadikan sosok Ayah mereka sebagai cerminan kehidupannya kelak,mencontoh semua yang Ayahnya lakukan demi kebahagiaan keluarga.

Tapi,yang menjadi pertanyaan selama ini,jika Ayahnya menjadi cerminan kehidupannya kelak maka Refranda tidak bisa membanyangkan bagaimana kehidupan rumah tangganya kelak. Apa akan hancur seperti rumah tangga kedua orang tuanya?

Refranda tidak sejahat itu,mungkin masih ada disekitarnya orang-orang yang membalaskan masa lalunya dulu kepada anak-anaknya seperti memerintah anaknya dengan seenak jidat untuk belajar,belajar dan berprestasi bahkan sampai tega bermain tangan hanya karena orang tuanya dulu diperlakukan sama seperti sang anak di masa lalunya.

Disini Refranda tidak ingin hal itu terulang,baginya masa lalu yang nanti akan ia lewati biarkan saja menjadi pelajaran tersendiri bagi kehidupannya kelak agar tidak melalukan kesalahan yang sama.

Keluarganya kelak harus berbahagia,bagaimanapun caranya itulah janji Refranda,bahkan Refranda berjanji tidak akan memaksakan anaknya kelak untuk selalu belajar dan berprestasi,baginya jika nanti anaknya memang menyayangi Refranda anaknya pasti akan giat belajar dengan sendirinya untuk membuat Refranda bangga.

Menjadi anak broken home membuatnya belajar banyak mengenai makna kehidupan.

Refranda melangkahkan kakinya lebar-lebar menaiki tangga rumahnya hingga suara Adrian menghentikan langkahnya.

"Darimana saja kamu Papa sudah menunggu kamu sangat lama dan kamu malah kabur begitu saja. Dimana letak kesopanan kamu kepada orang tua?" bentakan Adrian membuat Refranda menghela nafasnya lelah.

"Hari ini adalah hari spesial bagi Papa dan kamu malah pergi begitu saja,Papa bahkan rela mengulur waktu pernikahan hanya untuk menunggu."

Refranda berdecih. "Hanya mengulur kan? Bukannya mengundur?" diliriknya wanita yang sedang menatapnya sendu. Wanita penghancur yang kini sudah mengandang status Mama baru untuknya membuat amarah Refranda semakin meluap.

"Kamu bukan anak kebanggan Papa lagi Re,kamu sudah sangat jauh berubah." lirih Adrian ikut memberikan tatapan sendunya.

Jujur Refranda paling benci melihat tatapan itu,tatapan sendu dengan sorotan luka sama seperti tatapan Nadine sewaktu meninggalkan Refranda pergi,hatinya teriris dia seorang lelaki dia harus kuat tapi dia juga seorang anak remaja yang masih mempunyai perasaan labil.

"Terserah pada pandangan Papa,Refranda sudah tidak peduli dengan itu semua." balas Refranda dengan acuh meninggalkan Adrian dan Catrine begitu saja.

Dihelanya nafas Adrian secara perlahan,menatap sendu pada Catrine yang masih setia berdiri disampingnya dengan tatapan yang tak kalah sendu.

Adrian tahu Catrine merasa sedih dengan sikap Refranda,tapi sekarang tidak ada lagi yang bisa Adrian lakukan selain bersabar dan menunggu waktu untuk menjawab semuanya.


***


Didalam kamar yang redup dengan pencahayaan minim Dafira mengguling-gulingkan tubuhnya berbungkus selimbut perisis kepompong.

Sudah tengah malam dan Dafira belum bisa juga untuk tertidur dengan nyenyak pikirannya masih bergentangan dengan kejadian beberapa jam lalu,

Sikap manis Refranda,senyumnya,tawanya semuanya membuat Dafira frustasi.

Terlebih lagi sorotan matanya yang mulai melembut dan menghangat. 

Mengapa bayangan Refranda selalu muncul?,

Harusnya kan Dafira bisa tertidur dengan nyenyak karena telah diberi asupan pemanis seharian ini. Tapi hatinya selalu berdebar.

Ternyata selain kopi Refranda juga bisa menjadi penyebab Dafira Insomnia yang paling ampuh.

Ya Tuhan jika begini saja Dafira sudah dibuat baper akut,bagaimana kalau suatu hari nanti Refranda menyatakan cinta.

Ngimpi!

Baiklah jadi biarkan Dafira tidur dan mulai bermimpi tentang Refranda yang mengatakan cinta dengan romantis,lagipula sebelum menjadi fakta kita harus menciptakan dulu opini jadi sebelum Refranda menyatakan cinta dengan nyata biarkan dulu Dafira bermimpi yang penting hatinya senang.





Berharap pada orang lain itu tidak salah yang salah itu jangan sampai kita terlalu banyak berharap dan lupa caranya untuk berhenti.


******

Sorry pendek lagi rudet,maafkan typo.

Refranda [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang