Ketika terbangun, Ha Na sudah berada di dalam kamar rumah sakit. Ia memegangi kepalanya yang masih terasa pening. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya pelan. Cahaya matahari memasuki kamar rawatnya melalui jendela-jendela di dekatnya.
"Sudah bangun?" Jonghyun menatap Ha Na khawatir.
Ha Na menoleh dan mendapati Jonghyun sedang menatapnya, ia lalu mengangguk, "Kenapa aku ada di sini?"
"Kau tidak ingat?" Jonghyun menatap Ha Na tidak percaya. Ia mengerutkan keningnya, ia bingung, ia tidak tahu cara menceritakan kejadiannya pada Ha Na. "Sebenarnya..."
Ketika Jonghyun hendak menceritakannya, tiba-tiba Ha Na menyela ucapannya. "Jung Woo! Di mana Jung Woo!" Ha Na sudah hendak bangkit dari tempat tidurnya jika Jonghyun tidak menahannya.
"Tenanglah," ia berusaha menidurkan Ha Na kembali, "Ia baik-baik saja."
Ha Na gemetaran sambil memandangi Jonghyun, "Tapi..kemarin, darah..ada darah dimana-mana, dia..dia.." Ha Na tidak sanggup menyelesaikan ucapannya dan Jonghyun berusaha menenangkannya. Ia memeluk Ha Na erat sambil mengelus punggung gadis itu.
"Semua akan baik-baik saja," kata Jonghyun berusaha menenangkan Ha Na.
"Tapi, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya oppa? Aku takut, ini salahku. Seharusnya aku lebih berhati-hati, ketika aku hendak menyebrang aku kira sudah tidak ada mobil yang lewat, tapi ternyata..ternyata.." Ha Na kembali menangis.
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Kau jangan khawatir, ia akan baik-baik saja."
Setelah beberapa lama, akhirnya Ha Na sudah berhenti menangis. Ia lalu meminum air mineral yang disodorkan Jonghyun padanya dan meletakkan gelasnya diatas meja disampingnya.
"Bagaimana keadaanya?" kata Ha Na sambil menatap kosong ke depan.
Jonghyun menggeleng, "Operasinya berjalan lancar. Tidak ada masalah yang terlalu serius, hanya saja ia belum bangun."
Ha Na membelalakan matanya dan menatap Jonghyun, "Apa dia koma?"
Jonghyun kembali menggeleng, "Belum bisa dipastikan. Mungkin ini karena efek dari obat bius, dokter akan melihat perkembangannya lagi nanti."
Ha Na menganggukkan kepalanya.
"Ah, aku akan memanggil dokter," Jonghyun hendak berdiri ketika Ha Na secara tiba-tiba mencekal lengannya.
"Jangan, aku sudah tidak apa-apa."
"Tapi kau.."
"Lebih baik oppa di sini saja, ada banyak yang ingin kutanyakan padamu." Ha Na memaksakan senyuman terulas di bibirnya.
Jonghyun menghela napas berat, "Baiklah. Sebentar saja, setelah itu aku akan memanggil dokter."
Ha Na mengangguk, "gomawo oppa."
"Apa yang kau ingin tanyakan?"
Ha Na terdiam sejenak sebelum mulai berbicara lagi, ia menelan ludahnya pelan, "Apa oppa tahu siapa pelakunya?"
Jonghyun menggeleng sekali lagi, "Polisi masih berusaha menelusurinya, tapi dalam waktu dekat mereka pasti dapat menemukannya."
Ha Na terdiam, "Apa kondisi Jung Woo separah itu?"
"Kemarin ketika ia dibawa ke rumah sakit ini, ia sudah tak sadarkan diri. Ia kehilangan banyak darah, para dokter segera melakukan operasi padanya dan mereka bilang tidak ada masalah yang terlalu serius, hanya saja lengan kanannya patah tulang. Juga terdapat luka-luka kecil di sekujur tubuhnya dan kemarin ia menjalani operasi, karena sewaktu ia tertabrak, pecahan kaca dari mobil itu mengenai perutnya dan itu menimbulkan luka yang cukup dalam sehingga ia harus dioperasi dan pecahan kaca-kaca itu harus dikeluarkan dari tubuhnya. Selain itu terjadi beberapa komplikasi lainnya, aku tidak terlalu tahu detailnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Until My Last Day (END)
RomanceKebetulan. Apa ini yang dinamakan kebetulan? Berawal dari pertemuan mereka di Bandara, awalnya Jung Woo dan Ha Na sama-sama tidak mengira bahwa mereka berdua akan saling jatuh cinta? Tapi ada banyak masalah yang menghadang, mulai dari sahabat Jung W...