Hai ketemu lagi sama author!
Author lagi galau nih, soalnya author bingung mutusin siapa yang paling ganteng diantara Lee Jong Suk, Kris, Hyungsik, Kim Woo Bin, sama Seo Kang Joon*apaansihgakpenting.*Hehe canda kok, author cuma sibuk mikir ulangan*authorrajinbingitzz*
Itu juga bukan kok, dan yang benar adalah...author lagi ga galau apa-apa. Yaelah apaan sih, hehe..author cuma mau ngomong, terima kasih buat yang mau baca cerita ini dari awal sampe sekarang. Walau cuma satu dua orang yang baca, tapi author tetep seneng kok, terus pantengin work author ya!
Teng Kyu!
From : Author yang canteks mirip Krystal f(*), Seolhyun A*A, Irene Red V*lvet, Tzuyu Tw*ce. Hehe (maapkan maklum imajinasiku terlalu tinggi. Tapi boleh kan kalau bermimpi?*bolehsihasalgaketinggiankayakauthor* Hehe)
●●●
Ha Na sedang berjalan sendirian di kawasan Songpa. Ia berniat untuk melihat-lihat Olympic Park hari ini.
Olympic Park adalah sebuah kompleks olahraga Olympic yang berada di distrik Songpa. Olympic Park terbagi menjadi beberapa zona, diantaranya adalah Taman Seni Budaya, Taman Rekreasi Olahraga, Taman Lingkungan Hidup, dan Taman Pengalaman Sejarah.Ketika sedang asyik melihat-lihat, tiba-tiba ia dikejutkan oleh seseorang yang tak lain adalah Lee Jung Woo.
"Sepertinya kau dan aku memang berjodoh ya," ucap Jung Woo sambil tersenyum. "Omong-omong, sedang apa kau di sini?"
"Bukan urusanmu."
"Kenapa kau kejam sekali?" Kata lelaki itu sambil tersenyum lebar. "Apa kau sendirian? Mau kutemani?"
"Apa kau tidak ada urusan lain?"
Jung Woo menggeleng, "Aku hari ini tidak ada pekerjaan."
Ha Na hanya mengangguk.
"Ya!" Jung Woo berusaha menjajari langkah Ha Na, "Sampai kapan kau akan ada di sini?"
Ha Na mengerutkan keningnya, "Kau mengusirku?"
Jung Woo tertawa, "Bukan begitu. Hanya saja, apa orang tuamu tidak khawatir?"
Ha Na menggeleng, "Sejak ibuku meninggal ayahku tidak terlalu memedulikanku." Katanya sambil tersenyum, berusaha menutupi kesedihannya.
Jung Woo terdiam, "Apa sampai saat ini ingatanmu belum kembali?"
Ha Na menoleh dan menatap Jung Woo. Tiba-tiba ia teringat akan mimpinya ketika ia melihat dirinya dan Jung Woo yang masih kanak-kanak.
"Jung Woo," ucap Ha Na pelan. "Apa..apa kau.." belum sempat Ha Na mengutarakannya, tiba-tiba ponsel Jung Woo berbunyi.
"Eo, noona, arraseo. Aku akan segera ke sana." Jung Woo lalu menoleh dan menatap Ha Na dengan pandangan menyesal, "Mian. Sepertinya kencan kita harus ditunda dulu, aku harus pergi."
Ha Na hanya mengangguk. Dan menatap kosong ketika Jung Woo sudah berjalan menjauh. Tanpa sadar dia memegang bandul kalung miliknya.
Kalau kau memang benar anak itu, maka kurasa ini memang sudah takdir yang harus kita jalani. Dan, aku harap bahwa, takdir ini tidak akan berakhir dengan buruk, sebab, aku rasa, aku mulai menyukaimu.
●●●
Ruangan itu gelap. Hanya diterangi sebuah lampu minyak kecil yang diletakkan di ujung ruangan. Ruangan itu sepi, tidak ada suara apa pun, hingga tiba-tiba terdengar derit pintu yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until My Last Day (END)
RomanceKebetulan. Apa ini yang dinamakan kebetulan? Berawal dari pertemuan mereka di Bandara, awalnya Jung Woo dan Ha Na sama-sama tidak mengira bahwa mereka berdua akan saling jatuh cinta? Tapi ada banyak masalah yang menghadang, mulai dari sahabat Jung W...