Bab 35

101 28 38
                                    

“Wah, pemandangan disini memang indah! Aku tidak menyesal kemari!” Ha Na menatap pemandangan yang berada di luar kaca mobil Jung Woo. Saat ini mereka telah tiba di Busan. Mereka berencana untuk pergi ke rumah lama mereka untuk meletakkan barang-barang bawaan mereka dulu.

Jung Woo tersenyum, “Bukankah kau sudah pernah kemari? Kenapa kau terlihat seperti tidak pernah kemari? Dasar kampungan.” Jung Woo tertawa.

Ha Na mengerucutkan bibirnya. “Ya! Kenapa kau selalu mengejekku! Kau jahat sekali! Dasar!” Ha Na memukul lengan Jung Woo pelan.

“Ah! Kita sudah sampai!” kata Jung Woo berusaha mengalihkan perhatian Ha Na.

“Ah, benar. Jadi ini rumah lama kita?” Ha Na memandang sebuah rumah yang berdiri tegak dihadapannya.

Jung Woo mengangguk pelan. “Ayo masuk.”

Mereka memasuki rumah itu bersama-sama dan meletakkan barang mereka di kamar masing-masing. Setelah itu, mereka berjanji untuk saling bertemu di taman rumah mereka.

“Jadi,” Ha Na menatap Jung Woo. “Apa yang akan kita lakukan saat ini?”

“Entahlah,” Jung Woo mengangkat bahunya. “Apa kau lapar?”

“Aku tidak lapar.”

“Sayang sekali,” Jung Woo mengerutkan keningnya.

“Memangnya kenapa?”

“Tadinya aku ingin mengajakmu untuk membakar jagung bakar, daging, dan lainnya.” Jung Woo tersenyum. “Disini. Aku bahkan sudah mempersiapkan alat-alatnya.”

Mata Ha Na melebar, “Kapan kita akan melakukannya?”

“Tadinya aku ingin melakukannya sekarang. Tapi, kau bilang bahwa kau tidak lapar, jadi tidak jadi.” Jung Woo memasang ekspresi menyesal.

“Ayo kita melakukannya.”

“Kau bilang kau tidak lapar.”

“Aku lapar. Aku sangat lapar.”

Jung Woo tersenyum jahil. Ia tahu bahwa Ha Na paling menyukai itu. “Baiklah. Aku akan melakukannya,” Jung Woo tersenyum jahil.

●●●

“Enak?”

“Enak sekali,” kata Ha Na sambil terus mengunyah daging yang berada dimulutnya. “Kurasa kau harus berganti profesi menjadi seorang chef.”

Jung Woo tertawa, “Ide bagus. Aku akan mencobanya.”

Ha Na tertawa, ia lalu menelan sisa-sisa daging yang berada dimulutnya. “Ya!”
  “Mwo?” Jung Woo menoleh dan menatap Ha Na.

“Kau tidak mau makan?” Ha Na menyodorkan sepotong daging kepada Jung Woo.

Jung Woo lalu menjulurkan kepalanya agar dapat memakan daging yang diulurkan oleh Ha Na. Tapi, sebelum mulut Jung Woo dapat menyentuh daging itu, Ha Na menariknya kembali dan memasukannya kedalam mulutnya.

Ya! Kau tega sekali!”

Ha Na tertawa, “Kau lucu sekali ketika sedang marah.”

“Dasar!” Jung Woo berdecak kesal.

“Oh ya, bolehkah aku bertanya sesuatu?"

“Apa itu?”

“Apa kau memiliki teropong bintang?”

Until My Last Day (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang