Chapter 8 : Fire Phoenix Mokou and Witch of Shooting Star

72 5 4
                                    

Hai, kembali denganku Usami Renko. Sama seperti cerita sebelumnya, aku masih di Gensokyo dan belum kembali ke dunia asalku lagi, tapi! Akhirnya kami (diriku dan Maribel) tahu cara untuk kembali! Kami perlu bertemu dengan Yakumo Yukari dengan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh penyihir bernama Kirisame Marisa. Kali ini kami masih tinggal di tempat Keine-san dan Mokou-san. Untungnya aku masih bisa tinggal di Gensokyo, karena aku masih ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia ini.

Kemarin sungguh kejadian yang spektakuler dan sedikit menyakitkan untukku. Bagaimana tidak? Dipanggil laki-laki...tapi itu tidak masalah bagiku! Karena moto dari keluarga Usami adalah tidak menyerah dan menyerap kata makian dan mengubahnya menjadi energi. Pagi ini, aku membantu Mokou-san untuk menyiram di kebunnya dan seperti biasa sarapannya di tempat Keine-san.

"Bagaimana dengan kondisi jagung dan tomat di sana?" Mokou teriak
"Terlihat segar dan menggiurkan Mokou-san~~" air liur ngeces
"Bagus. Kita akan membawakannya untuk Keine masak nanti" mengelap keringat
"Apa kita akan makan hasil kebunmu, Mokou-san?" bertanya
"Tentu" menjawab sambil tersenyum
"Ok!"

Kami berdua lalu memetik hasil kebun Mokou-san dengan semangatnya dan menaruhnya di keranjang yang telah disiapkan. Sungguh mengeluarkan banyak keringat dan menguras tenaga, tapi ini sangat menyenangkan. Ini membuatku mengingat tentang kampungnya nenekku, Usami Sumireko. Setelah selesai memetik dan melihat banyak sekali panen yang berlimpah, kami berdua meminum es teh oolong yang telah disiapkan oleh kami berdua tadi pagi.

"Puuuahhh!! Seger sekali!" meminum teh oolong
"Huuaaah!! segar sekali memang~" merasa hidup kembali
"Baiklah! Ayo kita mandi!" Renko menyarankan
"Iya! Mandi setelah bekerja memang menyegarkan pastinya!" bersemangat

Kami berdua masuk ke dalam rumah dan segera berjalan ke kamar mandi. Bak mandi berisikan air hangat dan juga bau herbal yang menyegarkan membuatku ingin segera berendam di dalamnya. Aku lalu berlomba dengan Mokou-san. Pertandingan pertama membuka pakaian dengan cepat dimenangkan oleh diriku, pertandingan terkahir dengan hasil seri.

Pada akhirnya kami berendam dengan nyaman dan damai....

Setelah berendam, aku kembali memakai kembali pakaian biasaku yang bukan kimono dengan topi biasa yang selalu kupakai. Mokou-san tentu memakai pakaian biasanya. Aku heran...kenapa dia tidak memakai kimono, ya? Sepertinya para warga sudah terbiasa dengan pakaian Keine-san dan Mokou-san. Sesudah berpakaian, kami pergi menggunakan jalur yang kami lalui dan kembali lagi ke desa manusia. Tempat yang pertama kali kami datangi adalah tempat Keine-san mengajar. Sesampainya di sana, anak-anak banyak yang terlihat panik. Ketua kelas di kelas Keine-san menghampiri kami berdua.

"Mokou nee-san! Untunglah kakak-kakak datang! Cepat! Keine-sensei sedang melawan youkai tanah di sawah dekat sungai!" Kata ketua kelas
"Apa!?" dua-duanya kaget
"Iya! Ayo, Mokou nee-san!" segera berlari
"Renko! Kita juga pergi!" berlari mengikuti
"Iya!" berlari mengikuti Mokou dari belakang

Kami dituntun ke sawah dekat sungai yang kemarin kita lewati untuk menolong anak yang saling berebut lapangan dan sekarang terjadi masalah lagi....

Sesampainya kami di sana, kami melihat Keine-san yang sedang bertarung melawan youkai tanah dengan menggunakan gulungan.

"Keine!" Mokou teriak dan berlari ke sawah
"Mokou! Untungnya kamu datang! Tolong kalahkan youkai ini. Aku tidak bisa jika tanpa bulan purnama!" Keine bertahan dengan menggunakan gulungan
"Ok!" menaruh tangan di kantong celana
"Mokou-san! Aku juga akan membantumu! Akan kubantu!" berlari masuk ke dalam sawah
"Woy! Kau hanya manusia biasa! Sana duduk dan melihat saja! Ini berbeda sama kasus kemarin" Mokou melarang Renko
"Tidak bisa! Aku juga ingin membantu kalian berdua!" tekad
"....." Keine dan Mokou saling menatap
"Usami-san! Tangkap!" Maribel melempar cangkul
"Ok!" menangkap cangkul
"Bertarung dan kalahkan youkainya!" Marine teriak
"Ok! Aku akan kembali dengan selamat" masuk ke dalam sawah
"Memangnya tidak apa-apa?" Keine khawatir
"Tidak apa-apa kok. Dia sudah pernah melawan EX Rumia sebelumnya dengan bantuan Cirno" Maribel menjelaskan
"Apa!? Dia mengalahkan Rumia versi originalnya!?" kaget dengan muka tidak terduga
"Iya, aku bersama dengan kelompok Cirno melihatnya langsung" Maribel memberitahu
"(Jadi dia bukanlah manusia biasa.....) apa dia memakai spell card?" Keine bertanya
"Hmm? Tidak. Dia hanya memakai kekuatan dirinya sendiri dengan memakai pedang es kekuatan Cirno"
"Apa dia memiliki kekuatan spesial?"
"Dia memiliki kekuatan untuk mengetahui tempat dan waktu dengan melihat bulan,bintang dan matahari"
"Hmmm....begitu ya...(tapi jadi makin penasaran seperti apa manusia biasa mengalahkan youkai....apa dia bisa melawan youkai tanah seperti halnya dia mengalahkan EX Rumia? Apakah kemenangannya hanya sekedar keberuntungan? Aku hanya bisa menyaksikannya saja)"
"Keine-san?"
"Ah! Iya,Renko-san diperbolehkan membantu Mokou"
"Yes!" semangat
"Apa!? Kau gila ya,Keine!!" teriak
"Tidak,aku sehat dan normal. Lagipula aku ingin melihat seberapa kuat manusia biasa melawan youkai" senyum menyeringai
"Tch! Kalau Keine sudah bilang.....ya sudah,kau bisa membantuku melawan youkai jelek itu"
"Siap!!" memegang cangkul dengan erat
"Kyaaah!! kalian datang untuk menggangguku!? Akan kuhabisi kalian!!!"

World That Still Unknown GensokyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang