Chapter 19: Cooking Battle

28 1 0
                                    

Halo, aku Maribel Hearn. Kami masih terjebak di labirin milik Eirin-san...dan lebih buruknya kami sekarang menjadi dua kelompok yang terpisah. Di chapter sebelumnya, aku bersama yang lain terjebak dalam jebakan pertanyaan yang tidak ada abisnya sampai kami bertemu dengan sebuah pertanyaan yang membuat kami menjadi penasaran.

Setelah kami memperhatikan lebih jelas pertanyaan di labirin, kami mendapat kejutan dengna kucing besar yang akan menyerang kami jika kita menyebut atau bilang pertanyaan yang ada di dinding labirin. Untungnya aku tahu kalau kucing itu ilusi dan kami pun berhasil mengalahkannya. Setelah mengalahkan kucing besar, kami berhasil mendapatkan bola kalung dari kucing besar dan membuka kalung tersebut. Di dalam kalung itu terdapat sebuah kertas.

"Cuma sebuah kertas?" Rumia melihat dengan memiringkan kepalanya ke kanan

"Apa mungkin jebakan lagi?" Futo langsung mode hati-hati

"Hmm..." Alice memegang kertas yang berada di kalung tersebut

"Apa yang ada di kertas itu..." Tojiko bertanya

"Hmm...." Alice terus melihat 

Sedangkan kelompok Mokou

"Hmm? Ada secarik kertas dari abu Medusa tadi" Reisen memungut kertas dari abu Medusa

"Reisen, apa itu?" Mokou bertanya

"Ini kudapatkan dari abu Medusa. Mungkin ini petunjuk selanjutnya untuk keluar dari labirin ini" Reisen memberitahu

"Kalau begitu, apa isinya?" Keine bertanya sekaligus penasaran

"Isinya..."

Semua dari dua kelompok mulai penasaran dengan apa isi dari kertas putih yang tertinggal oleh sesuatu yang mereka kalahkan.

Lalu...dua orang yang memegang kertas putih tersebut mengatakan apa yang tertulis di dalam kertas putih itu.

"Pintu menuju laboratorium akan terbuka jika matahari dan bulan saling bertemu"

Selesai membaca, semua hanya terdiam sejenak saking bingungnya. Aku juga sama bingungnya....apa maksudnya dengan matahari dan bulan saling bertemu? Apa bulan dan matahari ini ada di dalam labirin? Kita masih belum bertemu dengan Tewi. Apa mungkin dia punya petunjuk?

"Bagaimana kita melanjutkan jika hanya mendapat petunjuk seperti ini..." Alice berbicara dengan nada rada pasrah

"Iya ya..."

Saat kedua kelompok saling berpikir dan bingung. Muncul sebuah pintu batu dari tempat mereka menyelesaikan teka-teki. 

Kelompok Maribel Pov

"Pintu!" Cirno kaget

"Apa mungkin jebakan lagi? Atau menuntun kita ke ruangan lain?" Alice berpikir

"Daripada berdiri tidak jelas, lebih baik kita masuk, kan?" Futo berjalan ke depan pintu yang baru muncul

"Futo-san!?" semua pada kaget

"Futo, apa kau yakin? Aku merasakan firasat buruk untuk sejenak..." Tojiko memberitahu Futo

"Tidak apa-apa~ entah kenapa, aku merasa pintu ini akan menuntun kita ke arah yang kita inginkan~" Futo menjawab dengan senyuman

"???" semua memasang muka bingung

Karena tidak ada pilihan, kami pun masuk ke dalam pintu yang entah ke mana akan membawa kami...tapi! Jika Miko-san berkata pintu yang kita masukin bisa membawa kita ke sebuah petunjuk, tentunya aku dan lain tanpa ragu masuk ke dalam. Kami semua setuju dan masuk ke dalam pintu yang tiba-tiba muncul.

Kelompok Mokou Pov

"Pintu apa ini?" Mystia bertanya

"Sepertinya ini pintu menuju ruangan yang lain" Keine berkata

"Jadi mau tunggu apa lagi? Ayo kita masuk~" Mokou berjalan ke arah pintu dengan langkah besar

"Tunggu!" Keine menarik tali baju Mokou

World That Still Unknown GensokyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang