Extra Chapter: Usami Renko

49 2 0
                                    

ini adalah cerita masa lalu mengenai Usami Renko dan juga neneknya, Usami Sumireko. Mari kita lihat perjalanan masa lalu mengenai Usami Renko.

Aku adalah Usami Renko. Aku hanyalah seorang pelajar di universitas psycholog di Kyoto. Kali ini, aku ingin menceritakan tentang diriku, maksudnya masa laluku.

Aku sebenarnya tinggal di Tokyo dan tinggal bersama dengan orang-tuaku di sana sebelum aku memutuskan memilih kuliah di Kyoto. Saat aku masih berumur 5 tahun, aku mendapatkan kekuatanku saat aku tersesat dan ingin tahu jalan pulang. Saat tersesat, aku melihat bintang dan tiba-tiba tahu aku berada di mana aku berada juga waktunya. Pertama kali aku mengetahui ini, aku kaget tentunya, tapi....aku merasa semangat dan terus ingin tahu akan kekuatanku yang bisa mengetahui tempat dan waktu. Setelah mengetahui tempat aku berada, aku kembali pulang dengan selamat. Tadinya aku ingin menceritakannya ke ibuku, tapi tidak jadi. Karena aku mending ceritakan ini ke nenekku, Usami Sumireko. Dia adalah nenek yang keren dan baik hati. Setiap minggu dia akan berkunjung untuk menjenguk dan memberikan kami oleh-oleh. Tapi satu hal yang paling ku senangi saat dia datang adalah saat dia menceritakan petualangan supernaturalnya saat dia masih muda. Itu adalah saat-saat yang sangat menyenangkan! Hari minggu yang ditunggu pun tiba. Sumireko oba-san datang menjenguk sambil membawa strawberry daifuku dan itu kesukaanku. Saat oba-san datang, aku telah mempersiapkan apa yang harus aku selalu siapkan, yaitu teh dan kue pada saat bercerita. Setiap kali oba-san bercerita, aku selalu mendengarkan dengan seksama dan serius. Karena cerita dari oba-san, aku menjadi tertarik dengan hal-hal supernatural. Karena itulah saat aku duduk di kelas 3 sd, aku selalu ditertawakan dan dihina karena hobiku yang terlihat aneh itu.

Pertama kali aku biarkan, tapi lama-kelamaan...para murid laki-laki di kelasku mulai makin parah menjahiliku. Itu membuatku emosi dan marah, tapi.....kekuatanku tidak seperti oba-san....oba-san memiliki kekuatan telekinesis sedangkan aku hanya memiliki kekuatan untuk bisa melihat tempat dan waktu. Kekuatanku tidak bisa dipakai untuk kekerasan maupun menimbulkan luka fisik ataupun mental. Saat itu, aku menceritakannya kepada nenek setelah pulang ke rumah. Aku menangis di pangkuan nenek setelah pulang ke rumah. Nenek memeluk diriku dan mengelus belakang punggungku. Aku tentunya menangis, tapi itu adalah momen yang sangat hangat.

"Sudah.....sudah....aku tahu kok perasaanmu yang sekarang. Aku dulu juga suka diremehkan sepertimu dulu" mengelus punggungku

Lalu oba-san membisikkan kata-kata itu  ditelingaku sambil mengelus dan memelukku. Aku menjadi damai dan hangat dalam sekejap. Sesudah tenang, oba-san memberikanku topi hitam dengan pita putih.

 Sesudah tenang, oba-san memberikanku topi hitam dengan pita putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini nenek berikan untuk Renko-chan, yaitu topi nenek ya. Ini adalah topi yang selalu nenek pakai saat nenek muda. Saat nenek menjelajahi tempat-tempat supernatural, nenek selalu memakai topi ini" memakaikan topi ke kepala Renko
"Ini....untukku?" Renko menatap neneknya
"Iya, ini nenek berikan untukmu. Pakailah ini dan temukan hal-hal supernatural sepertiku dulu. Biarkan makian itu kamu dapat, karena makian itu akan membuatmu semakin kuat, Renko-chan" tersenyum hangat
"Tapi.....kata-kata seperti itu kan....sangat menyakitkan" menangis
"Nenek tahu kok, tapi.....Renko-chan adalah perempuan kuat ya, kan. Renko-chan tidak akan pernah menyerah dan menangis karena ini, kan?" membungkuk dan mengelus kepala Renko
"Tidak!! Aku bukan anak cengeng!!!" teriak dan bersikap tegas
"Bagus! Itu adalah semangat dari keluarga Usami! Tetap maju dan tidak menyerah! Pastikan kata-kata itu selalu teringat"
"Iya!" senyum senang
"Ibu....jangan terlalu semangat. Nanti sakit lagi loh" ibu Renko pulang
"Ibu!!" berlari dan memeluk ibu
"Renko.....kamu harus kuat seperti apa kata nenek, ya! Benar kata nenek. Kita Usami walaupun dianggap kelinci, tapi kita itu selalu pantang menyerah! Seperti ibu yang terus mengejar papa sampai akhirnya kita menikah dan melahirkan kami, Renko" tertawa lepas
"Benar begitu. Jadi, teruskanlah hobimu itu. Dan kamu cocok sekali mengenakan topi itu" papa tersenyum sambil memberikan jempol
"Benarkah?" senyum
"Iya! Besok sekolah, kamu boleh  keluarkan kata-kata dari lubuk hatimu yang paling dalam tentang hobimu. Jangan biarkan makian menjadi penghalang bagimu. Biarkan makian itu menjadi kekuatan untukmu" nenek membungkuk dan mengelus kepala Renko
"Iya nek! Aku akan terus meneruskan hobiku!" Renko bertekad
"Bagus. Itu baru cucu nenek" mengancumkan jempol
"Memang anakku" ibu mengancumkan jempol

World That Still Unknown GensokyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang