ENAM

1K 211 54
                                    

Jisoo merapikan rambutnya dan tersenyum manis. Ia berjalan keluar kamarnya dan berpapasan dengan ibunya.

"Maa, aku jalan ya. Ngumpul di rumah Jennie dulu tapi!" ujar Jisoo riang. Ibunya tersenyum dan mengangguk.

"Hati-hati ya, gak ada yang ketinggalan kan?"

"Enggak kok ma!"

Ia memakai flatshoesnya dan berjalan menuju rumah Jennie.

Seperti yang kalian tahu, Jennie merupakan tetangga Jisoo sehingga gadis itu tidak perlu repot-repot diantar kesana. Toh, menyeberang saja cukup.

"JISOOOOOOO!" seru Lisa, yang rupanya berada di depan pagar rumah Jisoo. Jisoo mengerutkan keningnya.

"Kenapa Lis?"

"Aku... lupa rumah Jennie yang mana..."

Jisoo menahan tawanya. "Aduh, itu rumah Jennie," ujar Jisoo sambil menunjuk ke rumah yang berada diseberang rumahnya. "Kok bisa lupa sih?"

"Bisa dong!" kekeh Lisa. "Ayuk deh langsung aja!"

Kedua gadis tersebut berjalan menuju rumah Jennie. Rupanya ada ayahnya Jennie.

"Pagi om, tumben udah ngopi aja nih?" sapa Jisoo ramah. Yang disapa hanya tersenyum tipis, kemudian ia baru sadar bahwa yang menyapanya adalah Jisoo.

"Oh Jisoo, iya. Kerjaan udah kelar soalnya." Jisoo menganggukkan kepalanya. "Kalau nyari Jennie, dia ada di kamarnya."

Jisoo mengucapkan terima kasih, diikuti Lisa yang akhirnya mereka memasuki rumah Jennie. Cukup mudah mencari yang mana kamar Jennie; satu-satunya kamar yang pintunya berwarna hitam.

"Jen, ini Jisoo sama Lisa. Masuk ya?" seru Jisoo sambil mengetuk kamar Jennie.

"MASUK AJAAAA!"

"Tapi Jen, kamarnya dikunci..."

"Oh iya bener. Maaf, bentar."

# # #

Jadi, sesuai dengan yang Jisoo inginkan sebelumnya—pergi ke toko buku—akhirnya mereka memilih Grand Indonesia sebagai tempat tujuan mereka. Alasannya cukup sederhana: Jisoo pengen ke Kinokuniya.

Dan karena Lisa juga pengen beli komik Naruto, tentu saja itu bukan pilihan yang salah. Buktinya saat mereka sudah sampai di depan Kinokuniya, mata Jisoo dan Lisa mulai berbinar seakan-akan menemukan harta karun.

"Oke, kalau udah dapat yang mau dibeli LINE aku, nanti aku tunggu di kasir." ujar Jennie. "Aku kayaknya cuma keliling aja, gak minat baca buku."

Jisoo tertawa riang. "Oke, Mama Jennie!"

Ketiga gadis tersebut berpencar, mencari apa yang diinginkan. Jisoo berlari menyusuri rak demi rak, mencari sebuah buku yang ingin dia beli.

"Dimana ya—" dan sialnya, ia menabrak seseorang. "Wah, maaf ya—"

"Lho, kamu Andira Jisoo kan?" Jisoo mengangkat wajahnya dan terkejut saat mengetahui siapa yang saat ini ia tabrak.

"Oh? Taehyung!" seru Jisoo riang. "Apa kabar?"

Sekedar info—Taehyung adalah teman sebangku Jisoo semasa SMP dulu, sebelum akhirnya ia pindah ke Padang saat kenaikan kelas 9. Teman berbagi Jisoo selain Jennie semasa itu.

Dan sekarang ia kembali ke Jakarta, mengalami perubahan yang luar biasa—kecuali matanya. Taehyung yang dulunya bahkan tidak tahu dimana rahangnya sekarang terlihat. Ia sekarang sangat tinggi, lebih dari yang Jisoo bayangkan.

Dan tentu saja, semakin tampan.

"Baik aja, sih. Kamu gimana? Sudah punya pacar?" pertanyaan terakhir Taehyung membuat Jisoo tergelak.

famous / tae.sooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang