TUJUH

986 191 48
                                    

Jisoo menghela nafasnya pasrah. Semalam ia begadang karena tidak bisa tidur.

Gara-gara memikirkan pembicaraannya dengan Taeyong.

"... aku sedikit kesal..."

"Kesal kenapa?"

"Tadi kamu asyik sendiri padahal aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Ngomong sekarang aja, Yong."

"Telat, udah keburu lupa."

Ia penasaran, apa yang ingin dikatakan Taeyong semalam.

Jam istirahat itu pun, Taeyong tidak datang. Alhasil, ia ditemani Taehyung. Dan ujung-ujungnya ia mengeluarkan semua keluh-kesahnya.

Ingat. Taehyung pindah ke sekolah yang sama dengan Jisoo.

"Aku bingung banget sama Taeyong maunya apa..." ujar Jisoo sambil merebahkan kepalanya. Yang diajak mengobrol hanya terkekeh pelan.

"Udah bisa naksir cowok, Jis?" tanya Taehyung. "Kamu gak mau pacaran kan? Ya sudah."

"Bukan, aku gak naksir dia." balas Jisoo kesal. "Semalam dia cerita kalau dia kesel karena aku sibuk sama kamu. Soalnya dia mau ngomong sesuatu. Nah dia mau ngomong apa sih?"

"Aku suka kamu, kali." sahut Taehyung santai. "Aku kalau jadi dia langsung ngomong sih. Tapi lawannya Jisoo mana bisa langsung ngegas, ya kan?"

Jisoo memukul lengan Taehyung kesal. "Terserah-"

Tiba-tiba pintu terbuka, disana berdiri Taeyong yang membeku di tempat.

"...Aku ganggu ya?"

"E-Eh enggak kok Yong ayo gabung si-"
"Gue pergi aja."

"Y-Yong! Taeyong!"

Jisoo terkejut saat pintu ditutup kembali. Taehyung menghela nafasnya.

"Kurasa dia patah hati padahal dia sudah tahu kenyataannya."

"Sebenarnya dia kenapa, sih..."

"Kamu gak peka atau memang bego? Taeyong itu suka sama kamu."

"Tapi dia temanku! Dia hanya bilang kalau dia tertarik denganku, makanya aku ladenin dia!"

Taehyung menghela nafasnya. "Jis. Sumpah ya, kamu... coba merenung sejenak. Semuanya jadi salah paham,"

Taehyung pergi meninggalkan Jisoo.

Sendirian.

Gadis itu menghela nafasnya. Ia ingin menangis.

Dia tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi, otaknya tidak bisa berpikir dengan cepat.

Maksudnya, Jisoo ingin memiliki teman. Teman yang memang saling melengkapi, saling mendukung. Ia tidak pernah merasa seperti aku suka sama dia.

Jisoo tidak pernah berpikiran seperti itu, dia tidak mau menyukai siapapun, tidak mau memiliki pacar.

Ia hanya ingin teman.

Jennie? Lisa? Ia bahkan ragu bahwa mereka akan mengerti.

Siapapun tidak ada yang mengerti perasaan kalutnya.

Tapi Taeyong bisa.

Dan dia...

"Ah, terserah sajalah!"

# # #

Jisoo meninggalkan perpustakaan dan berjalan menuju lantai tiga. Angin terasa sangat sejuk. Ia sebenarnya ingin ke atap sekolah tapi ia tidak mau sendirian.

famous / tae.sooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang