KETIGA PULUH TIGA

4.7K 176 3
                                    


Satu minggu sudah Adri dan Aulia resmi menjadi pasangan suami-isteri. Selama sepekan itu, keduanya dipaksa tinggal di rumah orangtua Aulia. Hingga tepat pada hari ke-8, Adri memohon izin untuk memboyong Aulia, pindah ke rumah Mamih.

Meski berat melepas sang putri, baik Abah ataupun Umi tak kuasa menghalangi niatan Adri. Penuh linangan air mata, Aulia menoleh saat Adri menjalankan mobil menjauhi pekarangan.

Setengah jam menempuh perjalanan, keduanya pun tiba di muka gerbang rumah Mamih. Dan seperti sudah lama dinanti, pintu gerbang pun terbuka lebar sesaat mereka hadir di sana.

Di teras rumah terlihat Mamih ditemani Bu Imah, dan dua asisten rumah tangga lainnya berbaris rapi-siap melakukan penyambutan. Setelah memarkirkan mobil, Adri bergegas turun dan beralih ke sisi lain demi membukakan pintu untuk Aulia.

Begitu pintu terbuka, dijulurkannya sebelah lengan untuk menggandeng Aulia. Malu-malu Aulia meraih tangan sang suami, Adri memandu Aulia keluar dari mobil dan segera menutup pintu rapat. Digandengnya Aulia hingga sampai di hadapan Mamih.

"Assalamualaikum, Mih," ucap Adri lalu segera menyalami Mamih.

"Wa'alaikum salam ... aduh, anak-anak Mamih, serasi pisan! Ayo kita masuk! Mamih udah siapin makanan enak buat kalian!" ajak Mamih girang.

Mamih segera mengambil alih Aulia dari Adri. Seketika Adri bersungut sebal akibat tingkah-polah Mamih, sementara Aulia tersenyum simpul melihat tingkah keduanya.

Hari pertama Aulia di rumah sang ibu mertua diwarnai perebutan kekuasan atas dirinya. Sementara Aulia merasa bersyukur bisa mendapat sedemikian banyak cinta juga kasih-sayang dari keluarga barunya itu.

---

Waktu terus bergulir, tak terasa satu bulan sudah Aulia tinggal di rumah sang ibu mertua. Satu perjalanan baru kembali dialami Aulia. Kunjungan pertamanya ke pulau Sumatera, tempat kelahiran sang ayah mertua.

Kepergian Aulia tanpa ditemani seorang pun dari pihak keluarga. Terganjal oleh kondisi kesehatan Abah, sehingga Aulia terpaksa memberanikan diri, pergi ke suatu daerah asing hanya berteman keluarga Adri.

Belum lagi perasaan khawatir, akibat kali pertama Aulia merasakan naik pesawat terbang. Sedari masuk area bandara, jantung Aulia berdegup lebih kencang dari biasanya. Adri yang menyadari perubahan pada wajah Aulia pun segera bertindak.

"Tenang sayang, jangan takut. Ada aku," bisik Adri menenangkan

Kemudian Adri mengambil jemari Aulia dan menyatukan kedua tangan mereka dalam genggaman erat. Sepanjang penerbangan, tak sekali pun Adri melepas genggamannya. Hingga keduanya tertidur, tangan mereka masih erat menyatu.

Melihat anak juga menantunya terlihat begitu akur, dalam hati Mamih berucap satu permohonan.

"Ya Tuhan, biarkanlah kebahagiaan ini terus menyelimuti keduanya."

"Lindungilah pernikahan mereka, dan berkahilah mereka dengan kasih sayang juga cinta-Mu, Ya Rabb." Ucap permohonan Mamih penuh harap.

Setelah dua jam melayang tinggi di udara, pesawat yang mereka tumpangi akhirnya mendarat di pulau berbeda. Menginjakkan kaki di bandara Kuala Namu, kehadiran mereka telah dinanti oleh para penjemput.

Beberapa orang utusan, suruhan Bou, telah bersiap menghantarkan tamu mereka ke tempat tujuan. Dan tak ingin membuang waktu, mereka pun bergegas meninggalkan kawasan bandara.

Sepanjang perjalanan, Adri juga Aulia disuguhi pemandangan hijau nan asri. Tak jarang keduanya bergidik ngeri manakala mendapati kondisi jalan yang cukup ekstrem.

JODOH PILIHAN MOMMY (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang