~Kehilangan~
Autor's pov
Langit mendung sore hari ini menemani acara pemakaman,semua orang yang datang tampak menangis.
Decha menangis sambil terus memandangi batu nisan yang terpampang dihadapanya.
Aroon mendekati Decha,dan mengelus lembut punggungnya. Aroon tampak tegar,namun jelas ia merasa sakit.
"Kita harus mengikhlaskanya Decha,kau tidak boleh sedih berlarut larut begini."kata Aroon menyemangati Decha.
"Apakah secepat ini,dia harus meninggal kan kita semua."Decha menangis terisak isak.
"Sudahlah Decha tidak ada gunanya menyesali ini."
Satu persatu peziarah pergi meninggalkan area pemakaman, dan tinggalah Aroon dan Decha.
"Ayo Decha aku akan mengantar mu pulang,sebentar lagi hujan."kata Aroon sambil mencoba memberdirikan Decha.
"Tidak Aroon kau pulang saja,aku akan tetap disini."kata Decha sambil melepaskan tangan Aroon yang berada di pundaknya.
"Buat apa Decha kalau kau tetap disini,tak bisa membuatnya hidup lagi kan."
Decha mengangguk dan berdiri,sebelum pulang dia berdoa agar arwahnya diterima disisi-Nya.
Hay hay aku bikinya sampe baper lohh,jangan lupa vote untuk chapter ini ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
Romantizm"Tak seorang pun tau,dibalik senyum manisku terdapat berjuta juta luka disana."~Aquene Smith~