"Kalian sudah gila!"ucapku sambil menghentakan kakiku kesal,dan berlalu pergi.
Baru saja selangkah aku berjalan Kenzo mencekal tanganku,aku mengibaskan tanganya namun tak bisa akhirnya aku pasrah dan membalik badanku,serta memasang ekspresi marah kayak angry bird.
"Apaan lagi sihh,aku mau pulang!"ucapku ketus.
"Terus kalo kamu pulang, tugas Matematika mu gimana?memang kamu bisa mengerjakanya."Kenzo berbicara dengan nada meremehkan,yang mendapatkan anggukan setuju dari Shasha.Sebenarnya teman Shasha itu aku atau Kenzo sih,setiap Kenzo berbicara Shasha selalu mengiyakan ah menyebalkan.
"...."aku diam tak menanggapi pertanyaanya.
"Yaudah lah Quen nggak usah gengsi gitu,Kenzo bisa bantu kamu ngerjain tugas biar kamu dapet nilai bagus!"kata Shasha,aku menatapnya kesal dan akhirnya aku menganggukkan kepalaku,aku menyerah jika sudah berhadapan dengan dua orang autis di depanku ini.
Kenzo menarikku masuk kedalam ruang tengah dan mendudukanku disofa dengan kasar,dan dengan Shasha dia sedang mengambil minuman kaleng didapur.Dan disinilah aku sekarang,berduaan dengan orang yang mengacaukan otakku."Bisa pelan tidak sih,aku ini perempuan."
"Haha sorry habisnya kamu bikin aku gregetan sih."ucapnya sambil terkekeh.
Aku melepaskan tas punggungku dan mengobrak abrik isinya,lalu ku keluarkan sebuah buku tulis matematika,kotak pensil,kalkulator,buku rumus lengkap matematika,penggaris, dan masih banyak lagi.
Kulirik Kenzo yang sedari memperhatikanku dengan mulut terbuka,menampilkan sisi lain dari Kenzo yang biasanya cool dan sekarang jadi seperti orang idiot.
"Biasa saja ngelihatnya,tidak usah sampe mangap gitu!"sindirku,Kenzo langsung gelagapan dan memalingkan wajahnya, serta kulihat kupingnya memerah.Haha orang seperti Kenzo ternyata juga bisa malu,kikik ku dalam hati.
"Haha gimana aku tidak mangap,kamu mau ngerjain tugas tapi kayak mau pindahan banyak banget yang dikeluarkan."
"Hmm..iya harus dong,peralatan ini harus ada saat ngerjakan tugas matematika. Dan buku rumus lengkap matematika ini."ucapku seraya mengambil buku rumus lengkap matematika,dan memamerkannya didepan wajah Kenzo."Ini lengkap banget,sumpah!"
"Kan ada aku kau tidak akan membutuhkanya,kau tau aku pernah memenangkan.."
"Olimpiade matematika se provinsi!"sahutku memotong ucapanya.
"Bagaimana kau bisa tau?"aku memutar bola mataku kesal.
"Kau tadi sudah mengatakannya!"
"Oh iya aku lupa."ucapnya sambil menggaruk rambut hitam legamnya yang sangat errr sangat seksi,aku menggeleng kan kepalaku pelan.Apa yang sedang aku pikirkan,otakku benar benar sudah dipenuhi pikiran pikiran kotor, rutukku dalam hati.
Setelah itu baik aku maupun Kenzo tak bersuara barang satu alphabet,akhirnya aku membuka buku rumus ku,dan membacanya dengan tenang.Hening..hanya bunyi gesekan gesekan kertas yang terdengar.Mataku menekuri setiap rumus rumus yang tertera di buku,namun tak ada satupun yang nyangkut di otakku.
Aku menarik nafas dalam saat merasakan sepasang mata Kenzo sedari tadi menatapku,aku membolak balikkan bukuku untuk mengacuhkan tatapan mengintimidasi Kenzo,padahal aku tak membacanya hanya melihatnya sekilas dan terus membolak baliknya hingga halaman terakhir.
Kuletakkan bukuku dimeja dan menatap Kenzo dengan tatapan tidak bersahabat."Apa kau menikmati apa yang kau lihat sedari tadi."
"Menikmati apa? Aku tak mengerti."aku menggebrak meja tanganku masih melekat disana, sedangkan mataku menatap Kenzo yang duduk berseberangan denganku.
"Mengapa kau terus menatapku, apa kau tau aku merasa terintimidasi."
"Mm..anu ap-apa aku tak menatapmu,pedesekali kau ini."ucap Kenzo sambil memalingkan wajahnya,menghindari kontak mata denganku.
Akhirnya aku duduk tegak seperti semula,dan menyandarkan punggungku disandaran sofa."Tak mau mengaku eh."
"Ah terserahlah apa kau mau."
Keheningan kembali menyeruak, canggung sekali saat ngobrol dengan Kenzo.Apalagi jantung sialan ini,tak berhenti berdetak untuknya.What untuknya?
Memang siapa dia berani beraninya membuat dadaku berdetak tak karuan,ah aku benci sekali mengakuinya.
Shasha kau sebenarnya kemana,ke dapur atau lagi touring.Please Sha cepatlah datang aku tak tahan dengan suasana canggung seperti ini,rasanya sesak sekali.
Tiba tiba saja ruanganya terasa panas,aku melirik ac yang menempel di atas dinding ternyata ac nya tidak menyala pantas saja panas sekali.
Aku menengok kesana kemari mencari remote ac,nah itu remotenya tergeletak diatas meja tertutup buku buku.
Aku meraihnya namun aku tersentak saat tangan Kenzo juga ingin mengambil remotenya,tangan kami tak sengaja bersentuhan.
Deg..
Deg..
Deg..
Deg..What the hell,dadaku sakit aku butuh perawatan medis ah ambulance tolong aku.
Cukup lama kami bertatapan,dengan tangan masih menempel satu sama lain bersaksikan remote ac.Sampai suara deheman Shasha memaksaku keluar dari mata hitamnya, yang entah mengapa berat rasanya mengalihkan mataku dari matanya.Seakan akan aku dihipnotis olehnya.
Aku segera meraih remotenya dan segera menyalakanya."Sha lama sekali kau mengambil minumanya."ucapku sambil menerima minuman kaleng yang disodorkan Shasha.
"Eh iya tadi aku mm..aku tadi buang air dulu."
"Oh baiklah aku memaafkanmu panggilan alam mana bisa ditolak benar kan."candaku untuk mencairkan suasana,namun tetap saja suasananya tak mencair malah semakin membeku alias canggung,ada apa ini?
Biasanya Shasha selalu heboh saat aku berkunjung kerumahnya,selalu berbicara tanpa henti tak memberikanku kesempatan untuk berbicara barang semenit saja.
Tapi lihatlah dia sekarang duduk disampingku sambil menatap lurus kearah minuman kalengnya,diam tak melakukan pergerakan apapun.Ada apa denganya?
"Hei ladies kenapa kalian berubah jadi patung seperti ini, lihatlah ini sudah jam 8 malam apakah kalian tak mengerjakan tugas kalian."pertanyaan Kenzo membuatku dan Shasha tergerak untuk menatapnya.
"Baiklah ayo kita kerjakan!"
Setelah itu kami larut mengerjakan tugas,dan hanya kata kata yang bersangkutan dengan pelajaraj yang memenuhi ruangan.
Tak ada candaan
Juga tak ada senyuman
Hanya ada wajah datar dan tegang.
Ada apa diantara tiga orang ini
Apakah mereka sedang terjerat triangle love?💞💞💞
Ah come on readers vote cerita aku karena
Vote kalian sangat berharga bagi penulis
Pemula seperti diriku ini.
Tapi makasih juga buat silent readers
Ku tercinta sudah membuat hari hariku
Berubah jadi suram😂😂
Salam manis
Indah_kurniawati
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
Romance"Tak seorang pun tau,dibalik senyum manisku terdapat berjuta juta luka disana."~Aquene Smith~