Chapter 11

62 10 0
                                    

Yang diatas tuh visualisasi Kenzo ama Aquene
-------------------

*Kriing!!!*
Bel istirahat berbunyi, semua anak anak riuh  keluar kelas.Ada yang ke kantin, ada yang ke wc,ada yang ngerumpi di depan kelas,semua kegiatan ada diluar kelas.Kecuali aku dan Shasha,saat ini aku sedang marah kepadanya.

Karenanya aku harus mendengarkan pidato Mr.Vino,dan karena dia juga Mr.Vino berniat mengurangi nilai ku dibidang pelajaranya.Argh bisa gila,aku tidak pandai dalam bidang apapun dan sekarang nilaiku harus dikurangin,semua gara gara Shasha!!

"Quen kau tidak lapar,ayo kekantin aku akan mentraktirmu sandwich berapapun kau mau aku yang akan membayarnya."Shasha membujukku,menepuk pundakku dari belakang karna sekarang aku duduk membelakanginya.

"Tidak kau saja,aku tidak lapar!"dengan kasar kutepis tangan Shasha yang masih memegang pundakku.

Kudengar dia menghela nafas berat, aku tau dia merasa bersalah tapi mau bagaimana lagi aku tetap marah padanya karenanya mungkin aku tak lulus pelajaran Mr.Vino.

"Please Quen jangan mendiamkanku seperti ini, lebih baik kau meledak ledak marah padaku.Aku minta maaf,hanya itu saja aku menyesal karnaku kau mungkin akan tak lulus pelajaran Mr.Vino.Aku janji akan membantumu belajar,agar nilaimu tidak jadi dikurangi."suaranya terdengar tulus yang membuatku berbalik dan langsung menyerbu kedalam pelukanya.

Dia membalas pelukanku agak sedikit terkejut,"Aku juga minta maaf Sha,cuman gara gara hal sepele aku mendiamkanmu.Dan maaf aku bertingkah seperti anak kecil tadi."kataku sambil mengetatkan pelukanku.

"Intinya kita berdua salah."ucapnya lirih
"Apakah tawaranmu tadi masih berlaku?!"kulepaskan pelukanku, dan menatapnya dengan binar binar bahagia dimataku.

Dia menggeleng,"Tidak tawaranku tadi sudah kadaluwarsa."aku mencebikkan bibirku kesal.

"Ah baiklah,ayo kita ke kantin!"

***

Aku tersenyum puas,karna ditanganku sudah ada sebuah nampan kecil yang penuh dengan makanan.

Disamping ku Shasha merengut sambil menatapku yang sedang sumringah,ya dia kesal karna aku hampir menghabiskan seluruh uang sakunya hari ini,jadi dia hanya membeli makanan ringan untuk menghematnya.

Aku memilih tempat duduk paling pojok,Shasha hanya mengikut saja sambil masih terus merengut dan mengumpat pelan.

"Thanks Sha!"gumamku sambil mulai menyuapkan sepotong sandwich ke mulut.

"Kau ini selalu memanfaatkan keadaan,apa kau tau uangku tandas karna membayari makananmu yang sangat banyak ini!"aku terkikik didalam hati,karna sukses membuat Shasha rugi inilah pembalasan ku Sha,batinku.

"Kalau berniat mentraktir orang itu harus totalitas,tidak boleh setengah setengah kau tau."dia merengut tak menjawab.Akhirnya suasana kembali hening,sampai bunyi kunyahanku terdengar olehku sendiri.

"Boleh aku bergabung bersama kalian,sepertinya asik."sebuah suara serak memecahkan keheningan.Suaranya tak asing di telingaku,aku menoleh dan mendapati seorang pria tampan yang sedang berdiri di samping meja kami membawa sebuah nampan berisi Roti daging yang sangat harum
dan minuman kaleng,dengan senyuman yang mengembang di bibir pink nya.

Broken Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang