Maaf ya readers kalian mungkin sedikit bingung dengan chapter tujuh ini tapi baca aja ntar dapat pencerahanya kok😃dan juga maaf kalo banyak typo males ngedit autornya😂😂
-kembali-
Tiit..tit..tit..Bunyi mesin penunjang kehidupan bergema diruangan serba putih tersebut.Bunyi suara itulah yang memberikan sedikit harapan, untuk orang orang yang sedang menunggu diluar ruangan.Sambil berharap harap cemas.
Didalam ruangan tersebut,tergeletak tak berdaya sosok wanita cantik.Yang sudah tertidur berhari-hari lamanya.
Dia terlihat sangat pucat dan juga kurus,perban hampir membalut seluruh bagian kepalanya.
Dokter masuk kedalam ruangan tersebut,diikuti seorang perawat.Mereka memeriksa keadaan wanita cantik itu, apakah masih ada harapan untuk dia hidup kembali.
Setelah agak lama dokter itu keluar dari ruangan,yang langsung disambut oleh keluarganya.
"Dok bagaimana keadaanya,kapan dia bangun dari komanya dok."tanya Decha.
"Untuk saat ini belum ada tanda tanda dari pasien,hanya mukjizat dari-Nya yang bisa membuat dia bangun dari komanya dan melewati masa kritis nya."kata dokter tersebut sambil berlalu pergi.
Decha berdiri di kaca pembatas antara kamar rawat pasien,ia melihat sosok yang selama ini dia rawat dan ia besarkan dengan sepenuh hati terbaring tak berdaya antara hidup dan mati.
Setetes kristal bening mengalir di pipinya,namun Decha segera menghapusnya.Decha tak ingin Aroon melihatnya menangis,jika sampai dia melihat Decha menangis perasaanya akan semakin hancur.
Akhirnya Decha memutuskan untuk duduk disebelah Aroon,Ya ampun Aroon benar benar sangat kacau.Mata bengkak,baju kusut,dan juga rambut yang terkesan acak acakan.
Semenjak lima hari yang lalu Aroon sudah berada di rumah sakit ini,sampai ia bolos sekolah.Sebegitu besarnyakah cintanya?!
Decha mengelus lembut bahu Aroon yang sedang menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Aroon tersentak dan
langsung mengarahkan pandanganya ke Decha."Aroon sebaiknya kau pulang, aku ada disini untuk menjaganya."kata Decha lembut.
"Tidak Decha aku akan terus menunggunya,bagaimanapun juga Aquene begini karna aku."katanya sedih.
"Sudahlah jangan menyalahkan dirimu sendiri,ini sudah takdirnya kita hanya bisa berdoa buat kesembuhan Aquene."Decha mencoba meyakinkan Aroon.
"Baiklah aku akan pulang,tapi sebelum pulang izinkan aku masuk kedalam ruangan Aquene."
"Baiklah tapi jangan lama lama,dia masih kritis."kata Decha memberikan peringatan,yang hanya diberi anggukan Aroon.
Lalu Aroonpun melangkah menuju ruangan Aquene,dengan perlahan Aroon membuka hendle pintu agar tidak menimbulkan suara berisik.
Aroon lalu duduk dibangku samping ranjang Aquene.Dia mengamati setiap jengkal wajah Aquene,yang tertutup perban.
Duhidungnya terpasang selang pernapasan,apakah dia sedang berjuang melewati masa kritisnya!?benak Aroon bertanya tanya.
Digenggamnya tangan Aquene yang terlihat sangat rapuh.Dia hangat,masih sama seperti yang dulu.Namun sekarang dia tak bisa membalas genggaman tangan Aroon seperti dulu lagi.
"Maafkan aku Aquene..maafkan aku.."Aroon menangis,hanya ini yang bisa Aroon lakukan untuk membuktikan bahwa Aroon sangat menyesal.
"Andai saja saat itu aku tak menghiraukan Shimi,andai saja saat itu aku tak menyuruhmu datang kekelasku,dan andai saja aku tak muncul di kehidupan mu.Kau pasti masih bisa tersenyum dan tertawa lepas saat ini."kata Aroon sambil mengecup punggung tangan Aquene.
"Aku berjanji setelah kamu sadar,aku akan pergi dari hidupmu dan kamu akan hidup bebas seperti dulu.Jika aku pergi tak akan ada yang memusuhimu,aku berjanji Aquene!"kata Aroon yang masih terisak isak.
Aroon merasakan jari tangan Aquene bergerak dalam genggamanya,mata cantik Aquene bergerak gerak.
Aroon masih diam memandangi wajah Aquene,dan masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.
Sampai mata itu, mata yang selama ini menatapnya dengan binar binar kebahagiaan.Yang sudah berhari hari tertidur, sekarang kembali menatapku namun tatapanya sayu dan nanar.
Dengan cepat Aroon berlari keluar dan berteriak teriak memanggil dokter.
"Dokter..dokter!!!"
"Ada apa Aroon apakah Aquene baik baik saja?"tanya Decha panik."Decha,Aquene sudah sadar."
"Ahh benarkah?terimakasih ya Tuhan."kata Decha sambil menutup mulutnya karna saking senangnya.Dokter pun segera datang dan langsung masuk ke ruangan Aquene,Aroon dan Decha mengikuti dokter masuk kedalam ruangan untuk mengetahui kondisi Aquene.
Dokter mengecek kondisi kesehatan Aquene,setelah agak lama dokter tersebut mendatangi Aroon dan Decha dengan senyuman yang mengembang di bibir nya.
"Dokter bagaimana kondisinya?!"tanya Decha.
"Dia sudah melewati masa kritis nya, dan sekarang dia sudah dinyatakan bangun dari komanya.Ini adalah sebuah mukjizat,padahal sebelumnya tidak ada tanda tanda dari pasien untuk bertahan.Namun ternyata dia kuat,dan juga ini berkat doa kalian semua."kata dokter senang.
"Syukurlah."ucap Aroon dan Decha bersamaan.
"Namun kondisi pasien saat ini sangat lemah, jadi saya himbau jangan dulu memberikan kabar buruk itu.Kabar itu bisa membuatnya drop."
"Baiklah dokter terimakasih."Dokter itupun berlalu pergi.
Decha dan Aroon pun duduk dikursi sebelah ranjang.
"Aquene bagaimana kondisimu?!"tanya Decha sambil menggenggam tangan kanan Aquene.
"Sudah lebih baik."ucap Aquene terpatah patah.
Hay hay readers bagus gak?!kalo bagus kasih vote ya percumah follow kalo gak baca cerita aku😂😂
#JustKidding

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel
Romance"Tak seorang pun tau,dibalik senyum manisku terdapat berjuta juta luka disana."~Aquene Smith~