Naruto pov's
Hari semakin larut tapi mata ini tidak mau terpejam.
Aku terus memikirkan perkataan sakura-chan. Semua perkataannya masih terngiang di kepalaku. Apa betul yang dikatakannya tentang hinata?
Aaggh menurut ku tidak ada sama-samanya dengan sakura-chan memang mereka sama-sama yatim piatu tapi hinatakan orang kaya berbeda dengan sakura-chan dia harus bekerja keras untuk biaya hidupnya.
Dan yang kulihat darinya adalah senyuman bahkan aku tidak pernah melihat dia menangis sekalipun aku membentaknya...
Bahkan masalah yang tadi pagipun dia tidak marah, dia itu gadis bodoh bukan seperti sakura-chan...
Ck, sudahlah kenapa aku harus memikirkannya,...
End Naruto pov's
.
.
.
.
.
.Di sebuah cafe
"Maaf apa kau sudah lama menunggu?"
"Eh, Hinata-chan kau sudah datang?
😊
"Aku baru juga kok, tidak terlalu lama heheh, silakan duduk."
" Terimakasih, apa kau sudah memesan?"
"E-eh belum, aku menunggu mu, kita pesan sekarang saja ya, permisi." Memanggil salah satu pelayan.
"Kau mau pesan apa Hinata?"
"Samakan saja denganmu."
"B-baiklah."setelah memesan mereka terdiam sejenak.
Hinata hanya diam sambil melihat tajam pada sakura, sakura yang ditatap begitu menjadi gugup dan diam menunggu Hinata berbicara terlebih dahulu.
Merasa tidak tahan dengan kecanggungan ini akhirnya sakura membuka suaranya.
"Ekhem, h-hinata-chan bukannya kau ingin mengatakan sesuatu pada ku? Tanyanya gugup.
Tersenyum "iya."
"Katakanlah apa yang kau ingin bicarakan?"berusaha tersenyum dalam ke gugupannya.
"Tapi kenapa kau gugup begitu sakuran-san? Rileks lah sedikit."
"Ugghh, gimana aku bisa rileks dia menatapku tajam sekali seperti akan membunuh ku, apa dia marah pada ku ya?" Batin sakura.
"A-aku gugup tidak kok, itu hanya perasaan mu saja hinata-chan heheh."
"Owh begitu ya, hahah" tersenyum
"Ngomong-ngomong hinata-chan perlu apa ya?" Mencoba rileks
"Aku mau bicara sesuatu dengan mu."
"Iya"
"Maaf kalau aku terlalu lancang tapi aku ingin tahu."
"Kau ini tidak perlu sungkan begitu tanyakanlah, kau istri teman ku berarti kau juga teman ku hinata-chan." Tersenyum
"Teman?"
"Iya, aku dan Naruto berteman bahkan kami sahabatan, dan kau istrinya berarti kita teman juga kan?"
"Apa memang hanya sebatas teman?"tanya Hinata
"E-eh apa maksudnya?"
"Aku tanya apa cuma sebatas teman, atau sahabat , apa cuma sebatas itu?"
"Eh maksudmu?"
"Iya Kau dan Naruto apa cuma sebatas teman? Kalau memang iya cuma sebatas itu bagaimana kau bisa bolak balik masuk rumah Naruto sesuka hati mu hm?"tanyanya dengan ekspresi datar
KAMU SEDANG MEMBACA
Happines
Fanfictionsalahkah aku berharap kebahagiaan?? salahkah aku ingin sebuah kebahagiaan dalam keluarga ku?? salahkah aku mengharapkan sebuah kebahagiaan dari suami ku?? salahkah jika aku ingin semua kebahagiaan orang lain menjadi milik ku?? salahkah jika aku mera...