Part 27

4.3K 269 14
                                    



Festival sekolah diadakan di taman sekolah yang lumayan besar. Saat ini taman itu dipenuhi oleh bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu, dibangung berjajar agar orang-orang mudah mengaksesnya. Setiap klub memiliki tempat mereka masing-masing, mereka semua wajib mengelola rempat tersebut dengan kreatifitas mereka, ukuran untuk tempat untuk satu klub pun cukup luas. Ada yang membuat stand, cafe, pameran, bahkan obake.

Di tengah-tengah taman, dibangun panggung untuk memeriahkan festival. Panggung itu untuk klub yang ingin menampilkan sesuatu, seperti klub brass band, band, paduan suara, tari. Bahkan jika ada seseorang yang ingin membawakan sebuah lagu pun diperbolehkan.

Karena festiva ini untuk tiga tingkatan, jadi jangan heran jika taman itu telah dipenuhi oleh para siswa, mulai dari senior high school, junior high school, dan elementary school.

Heberd High School sepertinya benar-benar niat membuat festival ini karena bukan hanya bangunan dan panggun, sekolah itu juga mencetak denah untuk para pengunjung yang datang untuk memudahkan mereka mencari apa yang diinginkannya.

Pengunjung tidak hanya para siswa saja, para orang tua siswa pun turut datang. Bahkan ada siswa-siswi dari sekolah lain yang berkunjung.

Randy saat ini tengah berdiri di tengah-tengah taman, melihat brass band yang tengah beraksi di atas panggung. Perpaduan terompet, trombon, klarinet, horn, oboe, fagott, flute, euphoium, tuba, contrabass, dan drum membuat alunan melodi yang menakjubkan. Semua orang terdiam seketika, memandang ke arah mereka dengan takjub.

Begitu pula Randy. Dia yang tak pernah mengikuti kegiatan seperti ini pun merasa senang. Randy berdiam diri, menyaksikan pertunjukan brass band sampai akhir. Saat ini Randy memang sedang sendirian, teman-temannya yang lain sedang sibuk dengan kegiatan klubnya masing-masing di festival ini. Karena Randy belum masuk ke dalam sebuah klub dia jadi bisa senggang saat ini.

Pertunjukkan brass band itu diakhiri dengan permainan terompet solo dari seorang siswi. Semua orang yang melihatnya pun bertepuk tangan, termasuk Randy. Malah dialah yang sangat bersemangat memberikan tepukannya.

"Hei," tepukan seseorang pada pundaknya membuat Randy sedikit kaget. Ternyata orang itu adalah Ferdinand, pria itu tiba-tiba muncul dari belakang tubuhnya. "Kak Ferdiand? Tidak mengurus stand klub Kakak?" Ferdinand tersenyum dengan tampannya sebelum menjawab. "Sudah ada yang mengurus, jadi aku punya waktu luang untuk berkeliling. Kau ingin ke mana?"

Randy membulatkan mulutnya sambil menganggukkan kepalanya. Dia mengambil secarik kertas dari saku bajunya yang terlipat, lalu melihat tempat yang akan dia kunjungi. "Aku ingin ke tempat Kevin. Katanya klubnya membuat sebuah cafe, bukan? Aku ingin mencobanya," matanya memindai di mana letak klub hiking berada.

"Kalau begitu ayo, kita pergi bersama," Randy yang telah mengetahui letak klub hiking pun mengangguk. Mereka berdua berjalan berdampingan menuju klub hiking.

Sesampainya di depan cafe klub hiking mereka berdua langsung disambut oleh seseorang berkostum panda berwarna coklat. "Heiii... kalian berdua!!" Panda itu setengah berlari menghampiri Randy dan Ferdinand lalu menarik tangan mereka berdua. "Apa-apaan panda ini?" tanya Ferdinand sedikit kesal karena diseret-seret oleh seorang panda.

Seketika itu si panda berhenti melangkah, dia melepaskan tarikan tangannya lalu berbalik menatap Randy dan Ferdinand yang tampak bingung dengan tingkahnya. Benar juga, mereka berdua tak mengenalinya karena dia memakai kostum. Akhirnya si panda melepaskan penutup kepalanya lalu bernapas lega.

"Kevin??" gumam Randy saat menyadari bahwa Kevin lah yang memakai kostum itu. "Sedang apa kau dengan kostum panda itu?" tanya Ferdinand yang diangguki Randy. "Ini kostum beruang grizzly, bukan panda!" bela Kevin. Jadi kostum yang dipakai Kevin adalah bruang grizzly? Benar-benar tak mirip, mana ada beruang grizzly tersenyum manis seperti itu? Dengan bibir yang melengkung sempurna ke atas, dia sama sekali tak garang.

The Puppet DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang