Part 1

23.8K 855 38
                                    

Maaf baru bisa update padahal sinopsisnya udah satu minggu yang lalu dipost huffft!! Ok langsung aja.

Happy reading~


*****



Suasana malam hari di salah satu bar di pinggir kota Paris itu cukup ramai. Isinya beragam, mulai dari pekerja kantoran, wanita penggoda, preman jalanan, dan sebagainya. Walaupun beragam, tapi tujuan mereka mengahabiskan waktu di bar tersebut sama.

Mereka ingin bersenang-senang dan sejenak melupakan rutinitas mereka yang memusingkan itu dengan alkohol. Mungkin, bagi para wanita penggoda bar tersebut juga dijadikan tempat untuk mencari mangsa.

Tapi dari sekian banyaknya orang di dalam bar tersebut, ada satu orang yang tidak seharusnya ada di tepat seperti itu. Orang tersebut adalah Randy Rentanaka. Anak laki-laki asia berumur 13 tahun yang masih duduk di bangku kelas satu SMP itu tidak seharusnya berada di tempat orang dewasa seperti bar tersebut.

Jika kalian berpikir Randy tersesat dan akhirnya terdampar di tempat seperti itu kalian salah besar. Randy sendiri 'lah yang dengan kemauannya sendiri datang ke tempat itu. Dia memiliki tanggung jawab di bar tersebut.

Randy berada di bar tersebut bukan tanpa alasan. Dia bekerja disana.

Sangat mengejutkan bukan? Anak laki-laki yang baru berusia tiga belas tahun itu bekerja di tempat seperti itu. Jika dia mempunyai pilihan, mungkin dia tidak akan mau bekerja di tempat seperti itu. Tapi sayang, Randy tidak mempunyai banyak pilihan.

Randy harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di kota besar seperti Paris. Dan yang mau menerima Randy untuk bekerja hanya 'lah Mr. Smith. Itu juga karena Mr. Smith adalah kenalan Randy.

Sebelum diterima bekerja di bar milik Mr. Smith, Randy sudah mencoba mencari pekerjaan di tempat lain. Sudah banyak toko yang dia datangi, tapi hanya penolakkan yang Randy terima. Mereka semua berpikir tidak ada gunanya jika mereka menerimanya.

Memangnya apa sih yang bisa dilakakuan oleh seorang anak berusia tiga belas tahun? Kira-kira seperti itulah pertanyaan yang muncul di dalam pemikiran mereka.

Mr. Smith yang mengetahui kesulitan Randy mengajaknya bekerja di tempatnya, itu juga jika Randy tidak keberatan. Dan tanpa menunggu lama, Randy pun menerima ajakan itu.

Randy berpikir. Tidak peduli dia bekerja dimana, dia akan melakukannya sebaik mungkin untuk mendapatkan uang. Randy memang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, karena dia hanya tinggal seorang diri. Kedua orang tuanya tidak tahu dimana. Randy juga tidak mau mencari tahu keberadaan orang tua yang telah menelantarkannya.

"Randy, satu botol tequila dan dua botol paikal!!" seru salah seorang pelayan membuyarkan lamunan Randy. "Hei, Hei. Kau tidak boleh melamun saat sedang bekerja."

"Ma-maafkan aku Elen," ujar Randy terbata menundukkan kepala.

"Sudah, sudah, jangan di ulangi lagi. Bisakah kau mengambilkan apa yang ku pinta tadi?" tanya Elen.

"Baik!! Tunggu sebentar," ujar Randy lalu beranjak ke laci penyimpanan bir. Tangan kecilnya membuka laci tersebut dan mengambil botol bir yang di pinta Elen. Setelah mendapatkan botol birnya, Randy kembali menghampiri Elen.

"Ini Elen. Satu botol tequila dan dua botol paikal!!" seru Randy sembari menyerahkan ketiga botol tersebut ke Elen.

"Terima kasih!" Elen mengambil botol-botol tersebut lalu beranjak pergi untuk diberikan kepada orang yang memesan bir tersebut.

The Puppet DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang