Jangan lupa vote dan comment ❤️
Kenapa aku bertukar pasangan dansa dengan Ethan! Aku bisa frustasi. Aku sudah bersusah payah untuk menjauh darinya, aku block nomor ponselnya karena dia selalu mengangguku.
"Miss me?" Tanya Ethan.
"No!" Jawabku ketus.
"Bohong." Kata Ethan. "Kamu merindukan aku bukan? Sekarang muka kamu benar-benar merah Stassy."
Oh astaga! Apa itu benar? Ini sangat memalukan. Kenapa aku tidak pernah bisa melawannya. Kenapa aku selalu di buat malu olehnya.
"Dengar kau keparat, aku tidak pernah merindukanmu, bahkan sedetik pun aku tidak pernah." Kataku yang langsung menepis tangannya. Aku tidak ingin lagi berdansa dengannya. Aku tidak ingin bertemu dengannya. Aku hanya takut bahwa Teresa berpikir buruk tentangku jika aku terus bersama Ethan. Untung saja dansa itu sudah berakhir, aku berhenti di waktu yang pas.
Aku mengambil soda dan langsung meminumnya. Aku melihat Teresa yang sedang mengobrol bersama teman-temannya termasuk si jalang Amanda. Tapi aku akan tetap menghampiri Teresa.
"Hai!" Sapaku.
"Ew." Kata Amanda. "Apa yang kau lakukan di sini, kau sudah puas merusak wajahku?" Tanyanya dengan ketus.
"Ya aku sudah puas dan aku akan memukulmu lagi jika aku mengiginkanya." Kataku.
"Stassy cukup." Dia menekan setiap kata yang dia ucapkan.
"Ini bukan salahku!" Teriakku padanya.
"Tentu saja ini salahmu!" Teriak Teresa. "Kau tidak perlu bergabung kesini, jangan menyakiti temanku, aku tidak suka!"
"Maafkan aku Stassy, sepertinya Teresa lebih peduli padaku." Kata Amanda. Tanpa aku sadari kita sudah menjadi sorotan perhatian.
"Teresa lebih peduli padaku! Kau hanya sampah!" Teriakku.
"Apakah itu benar Teresa?" Tanya Amanda.
"Tidak, aku lebih peduli padamu." Kata Stassy. Kata-kata itu menusuk hatiku. Aku merasa ingin pingsan. Aku terkejut mendengar tawa dari semua orang, mereka semua mentertawakan aku. Mereka mentertawakan bahwa kembar identiku lebih peduli kepada orang lain. Aku menangis, aku menangis dan langsung berlari keluar. Aku berlari di tengah hujan yang deras, aku tidak peduli gaunku rusak tau tidak, aku menaiki rumah pohon dan aku menagis di sana, aku menagis sampai dadaku sakit. Selama ini Teresa membenciku. Dia membeciku.
"Stassy?" Tanya Ethan.
Apa yang dia lakukan di sini? Kenapa dia mengikutiku? Apa yang dia inginkan?
"Kenapa kau kesini apakah kau ingin menghinaku juga!" Teriakku.
"Tidak, bolehkan aku naik?" Tanya Ethan.
Aku terdiam. "Baiklah." Kataku lemah. Entah apa yang membuatku memperbolehkannya bersamaku, aku merasa kesepian, mungkin karena itu.
"Tolong jangan menangis." Kata Ethan yang sambil memeluku.
"Kenapa? Kenapa kau peduli padaku." Kataku yang masih terisak.
Dia tersenyum. "Karena aku mencintaimu."
Jantungku rasanya berhenti seketika, aku hanya bisa terdiam mendengar pengakuan Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
General FictionApakah kalian pernah membayangkan terlahir menjadi kembar? Orang yang benar-benar mirip dengan kita? Jika pernah mungkin cerita ini akan membuat kalian benar-benar merasakan memiliki kembaran. Teresa dan Stassy.si kembar identik yang berambut pirang...